02

493 68 3
                                    

Dari dulu Soobin itu memang sudah begitu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dari dulu Soobin itu memang sudah begitu. Paling benci sama pria yang berani deketin Arin. Kata Soobin Arin nggak boleh deket dengan pria lain kecuali dia. kalaupun memang Arin ingin pacaran Soobin bilang biar ia yang nyari pacar buat Arin.

Akhir-akhir ini memang lumayan rame yang deketin Arin, Arin nyaman sama beberapa. Cuma ya gitu, tahap pendekatan Arin sama cowok paling jauh ya sampai tahap gebetan, nggak pernah ketahap pacaran. Dan itu semua karena Soobin. Biang kerok sekolahan itu selalu menghajar siapa saja yang berani mendekati Arin.

“nggak usah ikut-ikut, sana!menjauh dari kakak” tegas Arin menatap kesal sosok pria yang sedari tadi terus mengekorinya.

Pria dengan raga yang jauh lebih tinggi dari Arin itu dengan mantap menggeleng, ia tarik secara ringan ujung seragam Arin. Tingkah sok imut yang membuat Arin menghela nafas.

“apasih pegang-pegang” Arin tepis kasar tangan Soobin “gara-gara kamu ya, kakak di diemin sama Jaehyun dia sampe-sampe keluar dari kelompok kakak. Ah, tugasnya pasti bakal berantakan! Aishh... Choi Soobin” tangan Arin sudah terangkat keudara, bersiap melayangkan satu pukulan di kepala sang adik. Tapi,ah tidak Arin urungkan niatnya.

“kak Arin juga pinter ngapain bergantung sama dia” balas Soobin kembali menarik ujung seragam Arin

“ini itu tugas bahasa Inggris”

“kalo gitu biar aku yang ajarin” ujar Soobin dan langsung mendapat tatapan tajam dari Arin.

Arin memutar bola matanya malas “emang kamu jago?”

“jago dong”

“HAH!! jago apanya, jago berantem iya!!!” geram Arin dan langsung berlari meninggalkan Soobin. Soobin hendak mengejar, tapi langkah itu kembali ia urungkan saat lihat Arin berlari kearah seseorang. Itu Beomgyu, adik sepupunya.

Arin pasti akan pulang dengan selamat, pikir Soobin. Pun ia kembali melangkah memasuki gedung sekolah, ada sesuatu yang harus ia lakukan sebelum pulang.

“Jun, Chan mana anak yang ngatain kak Arin tadi”

Renjun dan Haechan menunjuk kearah segerombolan gadis “yang berambut sebahu” jawab Renjun

Soobin pun melempar tas ranselnya kepada Haechan, lalu melangkah menuju tiga siswa yang terlihat sedang bergosip itu.

“hei”

“ya?”

“lo ngatain kak Arin?”

“eh-en—”

Plakk'

Tamparan dari tangan lebar itu melayang ke pipi kecil si gadis

“lain kali jangan omongin kak Arin lagi, gue kurang suka”

Lembayung senja mulai terlihat,matahari akan segera tiba di rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lembayung senja mulai terlihat,matahari akan segera tiba di rumahnya. Semilir angin ikut serta terasa menerpa. Arin dengan ditemani secangkir susu panas duduk sendirian di balkon kamar. Matanya belum terlepas dari novel yang sedari tadi dibaca.

“Rin, wangi shampoo lo baru ya?” Seorang gadis keluar dari kamar mandi. Dengan rambut yang masih basah, gadis bernama Gahyeon yang berstatus sahabat Arin ini berjalan mendekati Arin. Duduk di kursi sebrang.

“beli dimana?” Gahyeon lanjut bertanya, beberapa potong kue yang ada di meja ia makan dengan lahapnya.

Arin mengangkat wajahnya, menutup novel yang sedari tadi dibaca “nggak tau. Dikirim bunda” jawab Arin enteng

Gahyeon mengangguk ringan “tugas b Inggris udah?” pertanyaan Gahyeon barusan seketika berhasil mengurungkan niat Arin yang hendak meneguk susunya. Diletakkan kembali gelas bercorak pink pastel tersebut ke meja.

“belum. Di kelompok gue nggak ada orang yang bisa diharapin sumpah”

“Jaehyun?” gelas Arin pun beralih tangan ke Gahyeon. Gadis itu meneguk susu milik Arin dengan tenang.

“udah pindah ke kelompok Mina”

“lah kenapa?kok bisa?”

Lalu Arin tanpa ragu menceritakan perihal kejadian kemaren kepada Gahyeon. Gahyeon hanya menghela sebagai respon, sudah tidak perlu terkejut lagi dengan sikap adik sahabatnya itu.

“gue saranin nih ya Rin, mending lebih baik cariin Soobin pacar dulu deh”

“biar perhatiannya teralihkan dan biar ada yang pawangin, kan elo bisa bebas deket sama cowok lain.” saran Gahyeon

Arin mengangguk setuju, benar juga apa kata Gahyeon. Soobin memang harus punya seseorang yang bisa ngejinakin dia. Kan nggak mungkin Arin yang selamanya bakal ngerawat dia.

“bener juga! Yaudah besok gue bakal tanya tipe dia gimana,ya”

“harus itu” Gahyeon kembali meminum susu Arin untuk yang kedua kalinya “satu informasi lagi”

“apa?”

“besok bakal ada anak baru tingkat kita. Katanya pindahan dari Kanada” beritahu Gahyeon lagi

“oh”

“oh”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

[✓]Take My Brother AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang