07

283 52 1
                                    

🦢

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦢

.
.
.
.
.
.
.

Soobin_.Choi

❤️632 suka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤️632 suka

Soobin_.Ch
@Mr.lee

⚠️ Dilarang komen 'cantik'

Lihat semua komentar
.
.
.

Pandang Mark belum lepas dari layar ponsel, senyumannya masih setia mengembang. Wajah cemberut Arin memenuhi layar, tak pernah menyangka Arin akan selucu itu dengan rambut pendeknya. Rasanya baru semalam Mark melihat rambut panjang sepinggang Arin, hari ini sudah terpotong saja.

Alih-alih cantik, Mark lebih setuju Arin itu imut.

“MARK LEE!!”

Brak'

Suara pintu kelas yang di dorong. Sosok yang menjadi alasan kenapa Mark tersenyum ada disana. Arin berdiri dengan wajah kesalnya, rambut pendek itu terlihat nyata.

Mark yang di teriaki dengan cepat berdiri “ken—”

“INI SEMUA GARA-GARA ELO YA. GARA-GARA ELO GUE KEHILANGAN RAMBUT PANJANG GUE” teriak Arin murka. Ia sempat tulang kering Mark keras, otomatis Mark mengaduh kesakitan.

“sakit Rin”

“MASA BODOH!!” Arin murka disana ia pukul terus menerus raga Mark. Beberapa siswa yang ada di kelas enggan menolong, yang mereka lakukan hanya menyaksikan amukan Arin itu.

“salah gue apa? Yang motong rambut kan elo bukan gue”

“YAK BERANI NGEJAWAB LAGI” Arin menghela nafas “lo yang bilang sama Soobin lo suka cewek rambut pendek kan? Liat gara-gara ucapan lo dia maksa gue motong rambut. Gue nggak mau tau ya Lo harus tanggungjawab berhenti nyuruh Soobin mainin gue” Arin terus mengeluh disana. Mark tidak peduli dengan semua ucapan Arin, namja Kanada itu malah terfokus dengan mimik kesal Arin. Rambut pendeknya terayun ayun ringan. Saat Arin mengangkat wajahnya rambut pendek itu bergoyang, dan itu lucu sekali. Rambut pendek Arin seolah menjadi pemanis mimik kesal Arin.

[✓]Take My Brother AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang