26. Tejo 🏘️

1.7K 319 25
                                    

Halo guys, ketemu lagi.


Jangan lupa bahagia^^

Selamat membaca💚


🏘️🏘️🏘️


Theo selalu menjadi orang terakhir yang keluar dari paviliun.

"It's rolling time, buruan" kata Winar sambil berjalan keluar paviliun.

Theo membuka kantong bagian dalam dari tas ranselnya, kemudian mengeluarkan botol obat kecil berwarna putih.

"Shit" umpatnya saat menyadari obat di depan botol itu tersisa 3tablet.

Theo mendadak menjadi gusar. Mulai panik dan gelisah, keringat dingin mulai membanjiri pelipis nya tidak lupa dengan degup jantung nya yang ntah kenapa berdegup sangat cepat. Tanpa sadar di segera menggaruk-garuk badannya.

"Aish" dengan gelisah Theo mulai menggaruk, bahkan lengan dan lehernya nya sampai memerah.



"Jadi siapa yang sama umi dikebun?" Ita tersenyum menghampiri gengs Paviliun yang lagi pemanasan di halaman rumah.

"SATUU, DUAA, THREE, FOUR, FIVE AND ENAM. AYO BALAS PUTAR RIGHT~" Suara Juzzel mendominasi sambil menggoyangkan pinggulnya.

"Belum di bagi Mi, Bang Theo muncul" Kata Renaldi yang duduk di bale.

"Biar umi lihat dulu" Ita bergegas ke paviliun lewat pintu samping.

Ita manajamkan pendengaran saat telinganya mendengar suara eraman tertahan.

"Astaga Gusti!" Ita sontak langsung menghampiri Theo yang sedang meringkuk disamping kopernya.

"Theo! Aya naon? Bilang sama umi!!" Ita hendak menyentuh lengan Theo yang tampak memerah.

"Jangan sentuh!" Theo semakin meringkuk menjauhi Ita.

Dari luar suara Arwan terdengar memanggil Theo.

Belum sempat Ita cegah, Arwan keburu masuk kedalam paviliun.

Beda dengan Ita tadi yang tampak shock, Arwan lebih bisa mengontrol ekspresinya

"Kunaon?" Tanya Arwan dengan tenang.

Theo mengalihkan pandangan dari Arwan.

"Theo lagi tidak enak badan. Biar umi yang jagain" Ita dengan pelan mendorong Arwan pergi. Terlebih dari luar terdengar suara Ecan memanggil-manggil Arwan

"BABEHHHHH!!! BABEHHH ARWAN!! MAIIN KE SAWAH YUKKK LIAT KERBAU"



🏘️




"Theo mana?" Tanya Mark ke Arwan

"Siapa yang lebih tua, kamu atau Tejo?" Tanya Arwan balik

"Tejo lah, gue masih muda, sexy, free and single"

"Yang sopan panggilnya" Arwan tersenyum sekilas sambil mengacak rambut Mark

"Mamat Jaka Doyi sini. Malah bengong disitu!" Arwan yang lagi berjongkok di depan tanaman terongnya.

"Ini terong nya di panen, Doyi petik tomat, Mamat panen waluh (labu) di sana" Arwan nunjuk tanaman merambat yang berada di sebrang mereka

"Waluh apaan anjir" Mark keceplosan

[AU] Paviliun 🏘️ | NCT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang