|| HAPPY READING^^ ||
***
" Lin, tungguin gueee!!!!" Diva setengah berlari menyusul Alin yang berjalan cepat didepannya.
"Buruan ih, kita udah mau telat ini!" Tanpa menunggu Diva, Alin segera berlari menuju sekolahnya yang tinggal beberapa langkah lagi.
Bagi Alin, ada saja kesialan saat hari pertama memasuki tahun ajaran baru. Tahun lalu ia sampai ke sekolah dalam keadaan basah kuyup karena kehujanan serta seragam sekolah yang sudah kotor terkena cipratan air hujan. Dan sekarang, karena bangun kesiangan semua angkutan umum sudah penuh. Jadi ia harus naik ojek yang tiba – tiba mogok di jalan menuju sekolah.
Namun hari ini ada yang berbeda dengan hari- hari sebelumnya. Ini adalah hari pertama bagi Alin untuk menjadi siswa SMA. Masa – masa yang sangat dinantikannya sejak dulu. Alin selalu mendengar dari orang – orang, masa SMA adalah masa yang paling indah semasa sekolah, dan ia berharap dapat merasakan keindahan itu sebentar lagi.
Gerbang sekolah terbuka lebar ketika Alin menginjakkan kaki disana. SMA Grandia. Sekolah swasta dengan guru – guru yang kompeten serta siswa – siswa yang bisa dibilang cukup terkenal karena kecerdasan mereka. Begitulah menurut salah satu sumber yang Alin baca di internet. Alin tahu biaya untuk sekolah swasta tidak sedikit. Apalagi keadaan ekonomi orangtuanya bisa dibilang pas – pasan. Tidak tinggi namun juga tidak rendah. Untuk itu ia mengikuti seleksi program beasiswa yang ditawarkan sekolah ini dan Alin dinyatakan lulus beberapa minggu yang lalu.
"Buset dah nih anak. Gaada niat gitu mau nungguin gue?" Diva menoyor kepala Alin.
"Hehe maap. Lagian lu jalan apa ngesot, lama banget dah."
Diva memanyunkan bibirnya, "Enak aja."
" Dek, tolong jangan ngehalangi jalan ya. Anak baru ? Gabung gih sama yang lain tuh disana." Senior yang tiba - tiba menghampiri Alin dan Diva itu menunjuk ke arah barisan di tengah lapangan.
"E-eh oke kak, makasih." Diva tersenyum manis ke arah senior tinggi didepannya.
Senior itu balas tersenyum, kemudian pergi meninggalkan Alin dan Diva untuk melanjutkan mengurus persiapan MOS.
"Lin, gue gak lagi mimpi kan ni? Kalau beneran mimpi jangan bangunin gue plis." Mata Diva masih mengikuti gerak gerik senior yang tengah membantu temannya.
"Apaan si lu. Gak jelas!" Alin berjalan meninggalkan Diva yang masih senyum – senyum sendiri.
"Eh buset! Tungguin gue woi!"
Alin mengambil barisan tepat di belakang cowok yang sedikit lebih tinggi darinya. Ia melirik ke kanan. Seorang cowok berambut pirang berbisik -bisik dengan cowok yang ada di depannya ini. Mungkin mereka dari SMP yang sama, pikirnya.
Cowok di depan Alin itu tiba – tiba menoleh ke arah Alin. Cowok itu memang tidak berkata apa – apa, namun pandangannya seolah – olah melihat Alin dengan tatapan jijik. Alin yang merasa risih ditatap seperti itu akhirnya memberanikan diri untuk bertanya.
"Ngapain lu liatin gue?"
"Jangan ngomong satu kata pun. Jijik gue!" Cowok itu kemudian kembali menghadap ke depan.
Hah ?!? Jijik ? Dia kira gue ini apaan coba? Gak jelas!
Seingatnya ini pertama kali ia berurusan dengan cowok gak jelas kayak ini. Jujur Alin tidak terima ia mengatainya seperti itu. Namun ini baru hari pertamanya menginjakkan kaki disini. Ia akan mencoba untuk mengalah dan lebih baik tidak memperpanjang masalah sepele.
Diva yang baru menemukan Alin berlari ke arahnya. Namun kakinya tiba - tiba tersandung oleh tali sepatunya sendiri. Membuat Diva kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke arah Alin. Akibatnya, cewek itu juga tidak sengaja mendorong bahu orang di depannya.
Bruggg...
"Aww!" Alin merintih pelan. Ia yang sedang terduduk mencoba untuk berdiri perlahan. Namun tangannya tiba – tiba diinjak oleh cowok yang ada di depannya tadi. Masa dia nggak ngerasa nginjek tangan gw si ? Alin mendongak.
"BANGSAT !!!"
*** Cerita bersambung ke bab selanjutnya
(Penjelasan cerita)
Yang pertama disini gw mau jelasin knp judulnya itu "INDIETRO". Jadi tema cerita gw itu ttg 'Karma' . Yes, karma. Buat yang gak tau apa itu ' karma ' bisa searching yak . Tapi gw percaya kalian pasti tau deh kayaknya . Nahh, siapa yang bakal kena karma nih ?? Eitss, rahasia dong :p . Teruss, kalau gw kasih judul ceritanya 'karma' menurut gw terlalu umum ga si gais? Akhirnya gw cari deh translate karma dalam bahasa lain. Tapi ternyata artinya jadi agak beda gitu. Gw ganti deh katanya bukan 'karma' tapi 'kembali' . Mirip - mirip gitu lah ya (maksa). Dann, jadilah judul wattpad gw 'Indietro' (sfx : whoaww)
Yang kedua, gw berencana memang ga pakai cast atau semacamnya, karena menurut gw feelnya lebih dapet aja, trus lebih bisa ngayal mau tokoh yang mukanya kayak gimana di cerita ini heheh.
Tapi buat yang penasaran gimana bentukan dua tokoh utama di cerita ini, gw kasih gambaran sedikit deh!
Leon ( 20 Desember 2002) : 168 cm, 61 kg, rambut hitam, kulit langsat, gapunya hobi, hidup flat, ngabisin duit yes, sok asik, sok jaim, sok cool, sok ganteng, sok - sokan
Alin (8 Agustus 2003) : 160 cm, 55 kg, rambut hitam, gigi gingsul, kulit langsat, hobi tergantung mood, labil, baperan, sensian, moodyan, yah, namanya juga cewe
Oke gais, sekian perkenalan ttg cerita ini, kritik dan saran selalu open buat cerita gw asalkan yang membangun dan bisa buat crita ini lebih baik lagi kedepannya. Makasih bgt buat pembaca yg mau baca cerita abstrak ini^^. Sebenarnya gw juga heran kenapa kalian mau baca ni. Hehe bercanda guys. See you <3
THANKS FOR READING^^ JANGAN LUPA VOTEMENT <3
KAMU SEDANG MEMBACA
INDIETRO [ ON GOING ]
Romance"Cewek kayak lu ga pantes ngomong sama gue!" Hari ini Leon bisa saja berkata seperti itu pada Alin, anak dari pembantunya. Namun siapa sangka jika besok atau lusa ia akan bernasib sama dengannya? Ini bukan kisah tentang si miskin dan si kaya. Ini ki...