"HAPPY READING"
---
"Lian tadi bekelnya enak ga?" tanya Rora dengan senyuman manisnya."hmm." Jawab Dani seadanya tanpa melihat Rora karena ia sedang asik mengutak atik iphonenya.
Sebenarnya Rora sudah tau. Bahwa bekal yang ia berikan tadi pagi, Dani serahkan kepada sahabatnya dan selalu Bima dan Andri yang memakannya.
Rasanya begitu menyakitkan namun Rora selalu berharap dan berdoa agar suatu saat nanti Dani mau melihatnya ada sebelum ia memilih menyerah dan pergi.
"Lian ini Rora buatin jus buah yang seger khusus buat calon imam Rora
" ucap rora dengan senyum manisnya dan langsung meletakkannya di depan Dani."hmm." balas Dani seadanya.
"Makasihya Lian."ucap Rora itu membuat Dani langsung mengangkat kepalanya dan langsung menatap Aurora bingung.
"Makasih buat apa?." tanya Dani bingung. Mengapa Aurora mengucapkan trima kasih keladanya? padahal ia tidak melakukan apapun.
"Makasih buat segala-galanya." balas Rora sambil menggerakkan tangan memutar ke samping membentuk bulatan dan tersenyum manis seperti biasa.
"Dani aku haus." regek Gadys sambil memeluk erat lengan kiri Dani dan menyenderkan kepalanya pada pundak Dani. kalian tau apa respon Dani atas tindakan Gladys? Dani biasa aja. ingat BIASA AJAAAAA waww..
"Kalo aus tinggal minum aja. Ga usah modus." sirik Rora.
" Iri bilang bos!." balas Gladys sambil tersenyum mengejek.
"Nih minum punya gue aja." ucap Dani dengan entengnya memberikan jus buah yang Aurora buat sendiri khusus untuknya tanpa memikirkan keterkejutan Rora akan tindakan Dani.
"Makasih ya Dani." balas Gladys sambil memeluk Dani dari samping. Lalu segera meminum minuman jus yang Dani berikan.
Aurora yang melihatnya pun spontan langsung merampas secara paksa minuman tersebut dari tangan Gladys. enak saja Rora sudah membuatnya susah payah khusus untuk Dani kenapa malah si Nenek gayung yang menikmatinnya! Aurora tidak ikhas lahir batin pokoknya. Akibat perbuatan Aurora tersebut menyebabkan jusnya tumpah mengenai seragam Rora dan Gladys.
"RORA LO APA-APAAN SIH!!. " bentak Dani dengan keras membuat Aurora terkejut dan sedih secara bersamaan karena Dani lebih membela Gladys dari pada dirinya.
Melihat raut khawatir yang Dani tunjukkan untuk Gladys, membuat Aurora sangat sedih. Apa lagi mendengar bentakan dari Dani membuat seisi kantin memusatkan perhatiannya penuh menuju meja Dani dkk.
"Lian yang apa-apan!!. Rora kasih jusnya buat Lian! Kenapa malah Lian kasih ke orang lain?!!" balas Aurora cepat dengan suara gemetar karena kecewa akan tindakan Dani. Dan Dani tidak memperdulikan ucapan Aurora. Ia malah membantu Gladys mengelap jus yang mengotori seragamnya dengan tisu.
'apa Lian ga liat. Di seragam Rora lebih banyak tumpahan jus ketimbang seragam Gladys yang hanya terkena tumpahan sedikit.. 'ucap Rora dalam hati.
"Lian Rora tad-..."ucap Aurora mencoba menjelaskan kepada Dani atas tindakannya tadi. Namun siapa sangka Dani malah mengusir Rora dari hadapannya.
"Stopp! Sekarang lo pergi!." usir Dani cepat sebelum mendengarkan semua penjelasan dari Aurora.
"Tapi Lian-.."
"PERGI!." bentak Dani keras. Bisa Dani lihat dari kedua mata Aurora yang sudah berkaca-kaca dan itu membuat hati Dani sakit namun sekali lagi ia menepis perasaan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
AURORA
Ficção AdolescenteIni bukan kisah dari seorang gadis kaya raya yang menyukai lelaki badboy, bukan juga cerita seorang gadis yang di jodohkan secara paksa sewaktu ia masih duduk di bangku SMA, tapi ini kisah AURORA RANTIKA CAHYANI P. Gadis yang selalu terlihat ceria...