Dalang Di Balik Kekacauan

16 5 0
                                    

"kata orang.  Cinta pertama sangat menyenangkan,  tetapi kenapa? Cinta pertama ku sangat menyedihkan"
~Viona Vasilla
****

  Sekarang sudah memasuki pukul 09.30. Viona membolak-balik halaman buku di ikuti oleh Nayva,  Olivia dan Kenny. 

Sudah seminggu dirinya tinggal di rumah kedua orang tua kandungnya.  Tanpa mengecek barang-barang kesukaannya di rumah. 

"Gaes, pada mau kantin gk? " ajak Kenny yang baru saja menutup buku. 

Yah,  awal saat Viona mengenalkan Kenny sebagai adiknya.  Nayva mendegus sebal,  karena memang tidak menyukai sifat Kenny yang waktu itu.  Hingga Kenny menjelaskan semua yang terjadi,  dan yah, olivi dan Nayva mulai menerima kehadiran kenny di tengah-tengah persahabatan ketiganya. 

"gw ikut" ujar Nayva dan Olivia berbarengan. 

"kak.  Lo mau ikut?" tanya Kenny.

"ngga.  Lo pada duluan aja,  ini Novel belum selesai gw baca" ujar Viona kalem. 

"mmm oke.  Nanti lo nyusul yah" ujar Nayva, dan hanya di balas anggukan oleh Viona. 

   Beberapa lama setelah ketiganya pergi meninggalkan Viona sendirian di perpustakaan.  Seorang laki-laki datang,  memberikan satu kotak susu kepada dirinya. 

  Viona memandang tak suka pada laki-laki dihadapannya.

"mau apa lagi lo? " tanya Viona cuek.

" Vi. Gw bisa jelasin semuanya" jawab lelaki itu. 

"jelasin aja sono ke tembok" ujar Viona malas. 

  Cowo yang sedang berbicara dengan Viona adalah Ervan. 

"lo mau tau rahasia? " tanya Ervan dan hanya di balas lirik mata oleh Viona. 

"lo diem.  Berarti lo mau tau"  ujar Ervan. "oke,  rahasianya adalah,  gw udah tau dari empat tahun yang lalu kalau lo suka sama gw"  lanjut Ervan. 

Jleb

  Viona mulai meletakkan Novel itu dengan rasa sakit yang menjalar di tubuhnya.  Bagaimana bisa,  sahabatnya sudah mengetahui jika viona menyukai dirinya.  Tetapi tidak pernah berniat membalas atau menanyakan kebenaran tentang perasaan ini. 

"terus" ujar Viona yang kini mulai memandang wajah seorang yang sangat ia rindukan. 

"gw jujur,  gw juga suka sama lo.  Lo tau?  Saat abang kw lo mau pergi?  Dia bilang apa sama gw? "

Flasback on

Ervan memasuki rumah sahabatnya dengan mimik wajah yang sangat berseri-seri.  Hingga wajah itu padam seketika,  ketika Iqbal datang menghampirinya. 

" lo tau kan.  Kalau gw cinta mati sama Viona? " tanya Iqbal dengan senyum miringnya.

"lo kan abangnya. Kok suka sama Viona"  tanya Ervan ling-lung. 

"dia bukan adek gw bangsat" ujar Iqbal dan langsung menarik kerah baju Ervan. 

"gw tau,  lo suka kan sama Viona van?  Gw tau semua nya.  Tapi kalau sampe Viona tau.  Gw bakal hancurin perusahaan nyokap lo dan bunuh lo" ancaman Iqbal dan langsung melepaskan tangannya dari kerah baju Ervan. 

Flasback and

" Yah,  dari situ gw mulai pacaran sama Kenny walau hati gw masih buat lo.  Dan soal Almeta,  dia Sonya asli.  Dia juga yang nyebarin isi buku diary lo, dan yang ngambil buku diary lo itu Kenny.  Yah,  dia juga di ancem lah sama abang kw lo"  ujar Ervan dengan mimik wajah yang merasa bersalah. 

  Seketika,  air mata Viona mulai membasahi pipi cubbynya.  Viona menghapus air mata itu dengan kasar kemudian  tersenyum ke arah Ervan. 

"apa lo punya bukti? " tanya Viona. 

  Ervan mengangguk, tak lama.  Kenny mulai memasuki kelas dengan wajah yang sangat bersalah. 

" iya vi.  Yang di omongin  Ervan bener.  Dan Almeta sama Iqbal dalang dari semua ini" ujar Kenny. 

  Viona mengangguk kemudian kembali tersenyum dengan kedua pipi yang basah. 

"sekarang perasaan lo masih buat gw Van? " tanya Viona memberanikan diri. 

"perasaan gw sekarang bukan buat lo lagi.  Tapi buat Kenny"  ujar Ervan.

  Kenny yang di sebut langsung membuatkan mata.  Sedangkan Viona hanya mengagguk-angguk. 

"oke.  Gw bakal ngalah.  Ken Van.  Lo balikan yah,  gw ngga apa-apa kok.  Mungkin lo cuma cinta pertama gw,  bukan pacar pertama gw" ujar Viona sebari menyatukan tangan Kiri Ervan dengan tangan kanan Kenny. 

"kalian seneng,  gw juga seneng. Dan satu lagi,  urusan Almeta biar gw sama cs gw yang selesain" ujar Viona kemudian meninggalkan keduanya dengan perasaan sedih,  senang,  dan marah yang bercampur aduk menjadi satu. 

***

  Nayva berjalan menghampiri Almeta yang tengah berdandan di toilet.

"kak.  Ini Ervan nyari lo di rooftop" ujar Nayva yang jelas-jelaz hanya tipu belakang. 

  Almeta melirik sebentar ke arah Nayva,  kemudian mengagguk singkat dan langsung  meninggalkan Nayva yang tengah tersenyum penuh arti. 
***

"Ervan.  Lo dimana" panggil Almeta dengan mata yang melirik ke segala arah. 

  Hingga seorang gadis keluar dari tempat persembunyiannya.  Yh,  dia Viona. 

"halo ka Sonya"panggil Viona. 

"Ervan kan gw ud... Ah" kalimat yang di ucapkan Almeta terhenti,  karena orang yang ia temui bukan Ervan.  Melainkan Viona. 

"ka Sonya"panggil Viona. 

  Almeta tersenyum sinis,  saat Viona berjalan mendekat. 

"halo adiku sayang...  Udah ketemu kakak mu yang kejam ini kan? " tanya Almeta sebari tersenyum sinis. 

  Viona terdiam menahan isak,  ternyata orang yang membuatnya merasa bersalah selama bertahun-tahun ini masih hidup.

"kenapa?"  tanya Viona sebelum air mata itu membasahi kedua pipinya. 

"lo bilang kenapa?  Karena gw suka sama Ervan.  Lo tau gk?  Setiap lo cerita tentang kebersamaan lo sama dia,  hati gw sakit" ujar Almeta dengan senyum miring. 

"tapi kenapa kakak ngga pernah bilang " ujar Viona diiringi tangisan kekecewaan dan kerinduan. 

***
Jangan lupa tinggalkan jejak :*

Konflik mulai memunculkan Gaes wkwk

SalamAuthor:
VALDHANESSVIONA

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rintik Hujan Terakhir Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang