Chapter 5

471 37 2
                                    

Hallo semuanya maaf kalo aku updatenya gak tepat waktu tugas sekolahku banyak banget heran sendiri aku jadi gak ada waktu buat ngetik sama sekali, maaf ya guys
Oke gak usah lama-lama sebelum bacanya klik bintangnya dulu ya ☺️🥰
Happy reading guys.....

Hallo semuanya maaf kalo aku updatenya gak tepat waktu tugas sekolahku banyak banget heran sendiri aku jadi gak ada waktu buat ngetik sama sekali, maaf ya guysOke gak usah lama-lama sebelum bacanya klik bintangnya dulu ya ☺️🥰Happy reading guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Aku dan duniaku yang terlalu sunyi dan abu-abu

🌴🌴🌴

Seyla menatap pantulan diri di cermin, tubuh rampingnya dibalut dress satu jengkal diatas lutut senyumnya itu mengembang sempurna. Hari ini dirinya akan kencan dengan Stevan,eh kencan? entahlah apa namanya yang jelas hari ini Seyla akan menghabiskan waktu dengan Stevan. Sorotan matanya Seyla arahkan tepat pada jam weker bentuk hati pemberian Stevan, pukul sembilan itu tandanya satu jam lagi pertemuan itu akan terjadi.

Semalam Seyla menanyakan keinginannya pada Andini mengenai keberangkatannya ke coffee shop milik Stevan,sempat dibantah karena itu terlalu beresiko tapi yang namanya Seyla pasti keuhkeuh dan pantang menyerah, Seyla masih setia membujuk Andini hingga managernya itu bisa luluh, tak apa banyak perintah banyak larangan yang Andini lontarkan asalkan Seyla bisa ke coffee shop milik kekasihnya.

Ceklek

"Lo beneran mau ke coffee shop milik Stev?gak nunggu Stevan jemput aja"seloroh Seyna lalu duduk ditepi ranjang, matanya masih mengamati aksi Seyla yang sibuk menyamar, separah itu?bisa dibilang iya, sempat beberapa saat lalu Seyla diserang fans, sampai-sampai Seyla harus dirawat karena luka-luka lebamnya yang bisa dikatakan parah.

Seyla mengangguk dan tersenyum tipis dibalik masker "Iya, gue pengen rasain kopi disana"

"Kayaknya omongan Stev bener, Lo kan bisa dibawain kopi sama dia gak perlu kesana"Seyla memutar bola matanya jengah.

"Gue pengen suasana berbeda Kak, udahlah Seyla kesana udah dapet ijin Andini dan gue pastiin gak bakal ada sesuatu yang terjadi, tenang aja"jawab Seyla masih dengan tampang santai, semua itu sudah Seyla siapkan dari mulai kendaraan dan sebagainya Seyla sudah memilih yang privat dan tak banyak diketahui orang lain termasuk paparazi.

Stela 2 [ SELESAI ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang