____________________
"Pagiii, paak" sahut penghuni kelas dengan harmoni selaras."Hari ini saya diberi Amanah oleh pak Setya untuk mengisi jam kuliah Kalkulus, sebab beliau tengah ada pertemuan antar dosen dari Universitas lain, semoga hari ini bisa menyenangkan"
Mungkin menyenangkan baginya tapi tidak dengan untuk Rai yang diselimuti kegelisahan. Entah hari apa ini (?) Ia merasa Sial dari sejak hendak turun kuliah, Rai menundukkan kepalanya. Mengigit ujung bibirnya sembari mengepalkan kedua tangannya sebagai tanda cemas. Rai bersumpah untuk mengutuk hari ini dengan segala kejadian yang tengah ia rasakan.
"Sebelumnya perkenalkan, nama saya Raihan Chandrawijaya, panggil saja pak Raihan. Kebetulan saya juga mengajar di jurusan Fisika, sekaligus asisten dosen pak setya..."
.
.
.
Sementara kelas terasa hening.
.
.
"Kalau masih ngantuk, silahkan kembali kerumah kamu, Saya tidak menerima mahasiswa yang hadir kuliah cuma mengisi presensi" ucapnya sembari mengarahkan tangannya kearah pintu sebagai tanda mempersilhakan.Lagi lagi Rai dibuat kaget ketika hendak menengadahkan kepalanya sebab dosen muda itu tiba-tiba saja berada disampingnya.
"I-iya pak", Rai respect untuk merubah posisinya dengan tegap. Sedang Laki-laki itu berjalan menuju muka kelas sembari menyilangkan tangannya. Memang siapa juga yang ngantuk. Wah gila sih, ini dosen emang ...ehmmm, geram batin Rai sembari mengepalkan satu tangannya yang tersembunyi di bawah meja..
Setelah mata kuliah selesai, Rai berlalu cepat dari kelas untuk mengisi perutnya yang mulai berisik semenjak tadi, pelajaran kuliah memang membuat otaknya mendidih terlebih dengan hitung menghitung.
Matanya menelisik kesekitar sudut kantin terlihat Sinta yang tengah datang menuju kearahnya.
"Udah pesan Rai?"
"Belum," balasnya sembari mendengus pelan. Sinta memanggil pelayan untuk segera memesan makanannya.
"Kenapa sih, bete lu yah?, muka udah kaya benang kusut aja" ucap Sinta beralibi
"Nanya lagi lu, Bete, gue sama dosen hari ini." Keluhnya
"Kalkulus?" Balas sinta sembari merapikan poninya dikaca handphonenya.
"Hemm," singkatnya dengan wajah bete.
"Tumben, biasanya lo fine fine aja tuh sama matkulnya, Kenapa? nggak bisa jawab pertanyaan dosen yah !? Seru Sinta mencoba menebak alasan dari Rai.
"Yah enggak lah, bukan itu..!"
"Terus,?"
"Aaahh udah deh nggak usah dibahas!"
"Btw, dosennya siapa? Dosen baru yah? Ganteng nggak tuh?" Ucap sinta sembari menaik turunkan alisnya lalu tersenyum arti dengan maksud untuk menggoda temannya itu. Sekaligus Ia ingin menccoba buat cari tau mengenai dosen belagu yang membuat sahabatnya kesal hari ini.
"Pak Raihan" singkatnya.
Sinta hanya diam tak berdelik, ia mengalihkan pembicaraan kearah mbak yang sudah datang membawa buku pesanan.
"Rai, lo udah pesen?"
"Panjang umur tuh dosen" rutuk Rai ketika melihat dosen itu tengah lewat didepan kantin mereka.
"Apaan sih Rai, gue nanya lu mau pesan apa?" Raini berdiri dengan tatapan tajam lurus ke depan.
"Lah..lah..lah..Rai..Raini!" Sinta menengok kearah Raini yang tengah menuju kearah seseorang, semakin ia memperhatikan kemana arah Rai berjalan, semakin jelas siapa orang yang Rai tuju.
Sementara Sinta terdiam ketika melihat sosok laki-laki itu yang sedikit terhalang oleh tubuh Rai. Perlahan ia mencoba memalingkan wajahnya, tidak ingin jika perasaannya terganggu untuk saat ini.
Sebenarnya sinta sudah tau lebih dulu tentang Raihan. Kakak kelas favorit yang menjadi topik pembicaran harian bagi siswi di SMAnya dulu. Awalya sinta merasa biasa dengan kak Raihan karena ia berpikir Laki-laki yang mempunyaai wajah teduh itu nggak memungkinkan jika isi kepalanya pasti O o n. Tapi ini nggak berlaku buat Kak Raihan. Setelah tau mengenai Paket komplit dirinya yang juga selain ganteng, anak bulanan juara olimpiade fisika, dia juga anak organisasi. Gila sih, ini Kaya makanan Ka-ef-si paket Big Box Value.
Sinta pernah menyukai Raihan diam-diam karena gengsi kalau menunjukkan seperti teman-teman sekelasnya. Namun semuanya harus ia telan pahit semenjak mendengar bahwa kak Raihan sudah berpacaran dengan kak silvi, teman seangkatannya kak Raihan. Jangan tanya aku tau dari mana, tentu aku lebih belakangan mengetahui kabar ini setelah cewe cewe yang ngefans berat dengan kak raihan. Memang pilihan kak raihan tidak perlu diragukan. Kak silvi yang merupakan salah satu anak ekskul paskibra memang selalu menjadi perhatian untuk cewek cewek disekolah. Selain cantik, ia juga salah satu anak olimpiade matematika yang selalu menjadi kebanggaan guru-guru disekolah saat itu. Prestasi prestasinya dalam akedemik maupun nonakademik memang menjadi salah satu yang sering dikagumi sekaligus di irikan oleh semua siswa, ditambah lagi dengan statusnya yang sedang berpacaran dengan kak Raihan, menambah keseruan topik harian yang menyenangkan untuk dibicarakan walau banyak juga yang ingin seperti kak silvi.
Setelah kak raihan lulus dari SMA, banyak rumor yang beredar jika mereka telah putus dan itu menjadi kabar gempar sekaligus menyenangkan bagi sinta.
Tapi bagi sinta, dia tetap mempertahankan idealisnya untuk menyukai kak raihan . Mungkin sebagian orang bisa berkata bahwa ini hal lucu dan konyol buat dilakuin seseorang. Mempertahankan idealis tapi bertolak belakang dengan realistis.
Dari perasaan itu lah, Alasan sinta untuk memilih jurusan Fisika Murni dan berusaha bisa masuk universitas Impiannya. Memang alasan cinta nggak pernah bisa disalahkan dia bisa datang menjelma kenangan pahit sekaligus motivasi untuk bangkit.
***
Matahari semakin meninggi menyemburkan radiasi yang membuat wajah siapa saja memerah bak kepiting rebus saat terkena pancarannya. Dan hal itu tengah dirasakan Rai dan Sinta yang semenjak tadi menunggu dihalte bus namun tak sedikit pun ia melihat angkot yang kosong penghuni.Ditengah kegairahan itu..
"Raini, Sinta?!" panggil seseorang dari samping.Rai mengederkan pandangnya mencari sumber suara yang telah memanggil namanya namun tak ia temukan. Sedang Sinta sibuk dengan gawai yang sebegitu menarik perhatiannya.
Tuk,
"Awww!!" Pekik Rai sebuah kepalan kertas berhasil mendarat persis dikepalanya. Rai berbalik arah sembari memegangi kepalanya. Tak lama matanya terbelalak, mulutnya membentuk ruang terbuka kemudian menutupnya dengan tangan kanannya. Sementara tangan kirinya berusaha menepuk bahu sinta."Aryoo".
=====
Hii Guys, jangan Lupa tekan bintang disebelah kiri yah, Thanks😄 Semoga suka
Next!! Happy Reading🤗👯
![](https://img.wattpad.com/cover/218184532-288-k686128.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA CINTA RAI
JugendliteraturNovel ini menceritakan sebuah kisah pertemanan yang harus lepas abadi karena perihal rasa yang sama antara 2 insan, yang rela terpaksa menyimpan rasa diam-diam. Kadang seseorang bingung perihal ini, entah harus di kabarkan atau tetap menjadi Rahasia...