Setiap Kehidupan Adalah Cerita

7 1 1
                                    


Karya : Vita Dwi Purwanti

Saya mengangkat cerita ini dari kisah perjuangan seseorang yang ingin memperjuangkan cita-citanya yaitu menjadi seorang bidan, dia ingin menunjukkan kepada dunia kalau anak dari seorang pengrajin mebel dan petani bisa sukses dengan usaha dan doa orangtuanya. Inilah kisahnya ....

Pamekasan, 16 Juli 1988

Telah lahir anak kedua dari pasangan Bapak Kasdi dan Ibu Suliha berjenis kelamin perempuan yang diberi nama  Yuyun Nurhasanah, gadis yang manis mempunyai wajah bulat dan pipi yang tembam.

Hari itu aku dilahirkan oleh perempuan yang sangat amat aku cintai, beliau ibu terhebat yang aku punya, tanpa rasa lelah beliau memberiku kasih sayang dan cinta yang tak seorangpun mampu membalaskan jasanya. Dan juga Ayahku yang teramat sangat aku banggakan, beliau rela banting tulang hanya untuk menyekolahkan ku hingga aku sukses.

**Yuyun Pov

Pamekasan, 16 Juli 2006

Disaat aku hampir lulus SMA Ayahku berkata. "Nak, walaupun ayah bukan termasuk orang berada, sebisa mungkin ayah akan mendidikmu agar bisa mendapatkan apa yang kamu impikan dan kamu cita-citakan"  kata Ayahku sambil mengusap kepalaku.
Hatiku tersentuh dengan ucapan ayah, sebisa mungkin aku harus bisa membahagiakan mereka, mereka harta berharga yang tak mungkin bisa aku gantikan walaupun nyawaku taruhannya adalah kebahagian kedua orangtua ku.

"In Syaa Allah yah, doa kan semoga yuyun sukses dan bisa membahagiakan ayah, ibu dan mas Edi," jawabku sambil menyeka air mata.

Alhamdulillah dengan segala rintangan yang menghadang, dan hambatan yang selalu membuat ku goyah, aku bisa diterima di Akademi Kebidanan.

"Alhamdulillah Ya Allah, semoga ini jalanku agar bisa membahagiakan orangtua, dan semoga engkau meridhoinya, Aamiin," ucapku dalam hati.

Sangat jelas raut wajah bahagia yang tergambar di wajah kedua orangtua ku saat tahu anaknya ini diterima di Akademi Kebidanan.

"Semoga Allah melancarkan segalau urusanmu nak, dan jangan lupa menjalankan ibadah wajibnya, selalu dekatkan diri kepada Allah SWT," ucap Ibu.

"In Syaa Allah, Bu, doa kan anakmu ini agar bisa membahagiakan Ibu dan Ayah," sahutku.

"Nasehat Ayah, kamu jaga diri baik-baik, karena kamu anak perempuan satu-satunya yang ada di keluarga ini, jaga nama baik keluarga, dan semoga sukses serta jaga kewajiban mu sebagai seorang muslim," kata Ayahku.

Kupeluk mereka berdua, aku bangga memiliki mereka yang rela banting tulang, kerja di panas yang terik hanya untuk aku dan adik ku yang masih sekolah yaitu Bagus Prastio.  Semoga apa yang aku jalani saat ini, bisa menghantarkan segala kesuksesan yang membuat senyum merekah di bibir mereka.

"Walaupun aku harus berjauhan dengan mereka In Syaa Allah, doa ku selalu dekat dengan mereka semua," ucapku dalam hati, dan, ya, memang aku akan berjauhan karena harus merantau di Surabaya. Di sana akan kutempati selama di Akademi Kebidanan ini.

Tiga Tahun Kemudian

Tak terasa sudah 3 tahun aku menuntaskan sekolahku di Akademi Kebidanan ini. Banyak sekali rintangan, halangan, dan cobaan yang menerpa. Tetapi aku berusaha tetap tabah, sabar dan ikhlas dengan semuanya, kuserahkan semuanya kepada Allah SWT.

Alhamdulillah aku lulus di kebidanan di tahun 2009. Tak ku sangka setelah lulus dari Akademi aku dipertemukan dengan seseorang yang akan menjadi tulang punggung ku, dan yang sangat diluar ekspektasiku dia satu desa denganku. Dia adalah Sudarly, sosok yang tanggung jawab, tegas dalam bertindak, dan sangat penyanyang kepada keluarga.

Pamekasan, 21 Juni 2009

"Saya terima nikah dan kawinnya Yuyun Nurhasanah binti Kasdi dengan mas kawin tersebut dibayar tunai!"

Hari itu Alhamdulillah aku resmi dipersunting oleh Sudarly. Dia yang membuatku jatuh akan kebaikan yang ia punya, bukan karena dia seorang TNI AL, dan bukan juga karena parasnya yang rupawan, tetapi karena dia adalah Sudarly, dia yang akan menjadi tulang punggungku.

Pamekasan, 18 Agustus 2011

Setelah pernikahanku menjelang 2 tahun, Alhamdulillah akhirnya aku dikarunia seorang putri, yang bernama Naysila Amelia Putri.

Hari-hari ku semakin berwarna dengan kehadiran bayi mungil ini, seakan menghiasi binar indah bahtera cinta pernikahanku dengan mas Sudarly. Tetapi setelah melahirkan anak pertama suamiku mengajak ku untuk pindah dari pulau garam ini. Dikarenakan ia dipindah tugaskan di Timika Papua.

"Apakah aku bisa, jauh dari orangtua lagi dan ini bukan hanya beda kabupaten, tetapi beda pulau,"  ucapku sambil menitihkan air mata.

Setelah beberapa jam penerbangan ke pulau Papua, akhirnya aku sampai ditempat persinggahan ku selama mas Sudarly ditugaskan.

"Mas, berarti Naysila sekolah disini dong?" tanyaku. Saat mas Sudarly selesai bermain dengan anaknya.

"Untuk sementara waktu, Sila sekolah disini sayang, baru kalau mas sudah dipindah tugaskan lagi kita pindah lagi hehehe," sahutnya, dengan bercanda.

"Semoga kita betah yah mas tinggal disini, jauh dari orangtua dan saudara". Jujur sedih banget harus jauh dari orang-orang tersayang, tapi bagaimana lagi sudah kewajibanku mengikuti kemana pun suami berada.

Timika Papua, 15 September 2015

Tak terasa pernikahan ku sudah hampir 6 Tahun lamanya dan aku sudah dikaruniai anak yang kedua Meysha Adelia Putri, dia putri ku yang kedua.

Sungguh, melahirkan Meysha berbeda dari yang pertama, dikarenakan situasinya berbeda. Tetapi Alhamdulillah nya lahir dengan selamat serta sehat wal 'afiyat.

Kebahagiaan selalu datang didalam kehidupanku, Alhamdulillah Allah selalu membertikan yang terbaik bagi hambanya. Disaat dulu berusaha semaksimal mungkin agar bisa sekolah kebidanan, dan setelah lulus dipersunting dengan seseorang yang sangat amat aku cintai, setelah itu melahirkan 2 orang bidadari pelengkap rumah tanggaku.

Memang benar kesabaran dalam menjalani ujian adalah kunci kesuksesan yang sesungguhnya. Sukses itu relatif, yang paling penting adalah menjadi yang berharga.

***SEKIAN***
TERIMAKASIH

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Antologi Cerpen All MemberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang