4. comeback

280 34 6
                                    

   Istana Seoul, 07:00 KST

   Sehun berdiri di balkon kamarnya, memandangi kota Seoul dari kejauhan. Memikirkan gadis yang ia tabrak kemarin. Membayangkan bagaimana menggemaskannya gadis itu ketika marah.

   Tanpa sadar, seulas senyum tercetak di wajah tampannya. Membuat bibir yang berada di balik pintu nya perlahan tersenyum dan akhirnya meninggalkan pintu kamar sehun.

   Suara ketokan pintu menyadarkan Sehun dari lamunan. Saat ia menoleh, seorang Maid masuk membawa kan meja dorong yang terdapat makana di atasnya.

   "Tuan Muda.. Ini sarapan anda. Saya permisi" ujar Maid itu lalu pergi meninggalkan Sehun agar ia bisa menikmati sarapannya.

   Ia baru menghabiskan tiga suap nasi, tapi pikiran nya kembali menghadirkan sosok gadis itu. Sehun beranjak dari sofa, bergegas mengambil mantel hangat nya dan berlari kecil keluar kamar meninggalkan sarapan nya yang masih hangat.

---------

   "Biaya Rumah Sakit anda sudah lunas nona. Jika anda sudah merasa baikan, dokter memperbolehkan anda pulang hari ini tanpa membayar apapun" ujar wanita yang berdiri di belakang meja Resepsionis.

   "Oh. Terimakasih"

  Yoona berjalan keluar dengan banyak pertanyaan di kepala nya.

Siapa yang membayar..
Apakah pria itu..
Siapa pria itu sebenarnya..

   Yoona Melihat jam menunjukkan pukul 07:05 KST. Ia tersentak, dan segera berlari. Kaki nya sudah baikan, hanya tersisa luka ringan.

   "Astagaa.. Aku akan telat" teriak Yoona sembari berlari menyetop taxi.

  
  Sehun memasuki ruangan VVIP tempat Yoona di rawat. Tapi kosong.. Bahkan selimut sudah tertata rapi di tempatnya.

   "Ada yang bisa saya bantu, Pyeha?"
  Suara seorang perawat menyadarkan Sehun dari lamunan.

   "Jangan memanggilku seperti itu di tempat umum!" sarkas Sehun.

   "Dimana gadis yang kemarin menempati kamar ini?" tanya Sehun.  

   "Ah maaf pye.. Ah Maaf Tuan, gadis itu sudah pulang beberapa menit yang lalu" ujar Perawat itu menunduk. Ia merasa bersalah, terlihat dari ekspresinya.

   Sehun segera beranjak pergi meninggalkan perawat itu yang berdiri mematung di dalam ruangan.

   Beberapa karyawan menyapa nya, tapi ia sama sekali tidak menggubris. Mereka yang mengenal Sehun akan sangat maklum dengan hal itu. Karena Sehun adalah sosok yang dingin, dan mood nya cepat berubah. 

  

   Setelah sampai di halaman parkir Gedung HCC, Yoona segera berlari kedalam. Tak peduli berapa banyak orang memandangnya. Tapi mungkin ia tak punya kesempatan lagi jika hari ini telat lagi.

   "Permisi, Saya Kim Yoo-"

   "Ah ya, Nona Kim anda ditunggu di ruangan Presdir di lantai 57" potong wanita yang berdiri di meja resepsionis.

  "Ah terimakasih-"

  "Yumnae" sahut wanita tadi.

  Yoona hanya tersenyum manis dan segera berlari ke lift. Ia menekan tombol 57, untuk sampai di ruangan CEO.

   Kini ia berada di depan pintu bertuliskan CEO of HCC. Tak tunggu lama, Yoona mengetuk pintu itu perlahan. Sampai terdengar suara seseorang dari dalam mempersilahkan masuk.

   "Maaf Presdir, kemarin saya tidak hadir karena ada kecelakaan sedikit. Dan hari ini saya-"

   Ucapan Yoona terhenti ketika seorang pria yang tadi duduk membelakangi kini duduk mengahadap dirinya, menatapnya lekat.

   "Ricard.. "

   "Princess.. "

   "Aku tidak bisa.. A aku ada urusan. A aku permisi" ujar Yoona terbata bata.

  Ia bergegas berjalan menuju pintu keluar, tapi langkahnya terhenti ketika seseorang menahan tangannya.

   "Ku mohon jangan pergi, Kim Yoona" ujar Lelaki itu.

Ricard.

   Yoona berbalik, kini mereka berhadapan. Mata mereka saling menatap.

  "Ku mohon jangan pergi. Kau membutuhkan pekerjaan ini" ujar Ricard mencoba menahan Yoona agar tidak pergi.

  "Aku memang miskin sekarang. Tapi aku tidak miskin ilmu sehingga aku masih bisa mencari pekerjaan lain yang tak kalah maju dengan perusahaanmu " ujar Yoona ketus.

   "Aku bisa saja memblacklist nama mu Yoona, perusahaan mana pun tidak akan menerima mu jika aku melakukannya"

   "Sebenarnya apa yang kau inginkan, Tuan?!!" sarkas Yoona, kini emosi nya mulai naik.

   "Tetaplah disini. Bekerja disini. Anggap saja kita tidak pernah mengenal satu sama lain. Biarkan aku membantumu untuk menebus kesalahan Caroline" ujar Ricard.

   "Jangan sebut nama itu di depanku!-"

   Yoona menghela nafas berat. Mencoba meredamkan emosinya. Melepaskan kepalan tangannya secara perlahan.

   "Baiklah, anggap kita tak mengenal satu sama lain"

  "Promise.. "

-------------

Uu kasian Sehun kecelee :(

Gimana, kalian dah nemuin fakta tentang Yoona&Ricard belum?

  

I'M KING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang