"Tuan, Tuan Muda tidak ada di kamarnya"
"Cek semua CCTV!"
Wajah pucat, tubuh kurus, tampan. Mungkin itu kata yang tepat untuk mendeskripsikan fisik Tuan Faederloen.
Ia di vonis mengidap kanker darah sejak 1 tahun yang lalu. Ia dan istrinya, Marina Faederloen terus membujuk putranya agar mau menggantikan Tuan Faederloen menjadi Raja.
Tapi Sehun tetaplah Sehun, ia lebih nyaman hidup sebagai rakyat biasa, bukan sebagai Putra Mahkota. Bahkan ia rela jika posisi nya digantikan oleh siapapun, asal bukan dirinya.
"Nyonya, Tuan Muda sudah kembali. Beliau ingin bertemu dengan anda" ujar salah seorang pengawal yang berjaga di kamar Raja.
Mereka, keluarga kerjaan. Lebih nyaman di panggil Nyonya atau Tuan oleh bawahannya. Karena mereka memiliki pribadi yang humble. Berbeda dengan para rakyat nya, mereka diharuskan memanggil Raja atau Ratu.
"Beri jalan!" perintah Nyonya Marina.
Setelah pengawal mengangguk dan membuka kan pintu, terlihat sosok pria tampan bak dewa yunani dengan mata elangnya.
Sehun.
"Maaf aku baru saja kembali, apa ibu ingin bertemu denganku?"
Bukan sekali atau dua kali ia kabur dari Istana. Setiap akhir pekan ia selalu pergi keluar, meskipun sekedar untuk makan malam atau menikmati dunia luar hidup sebagai rakyat biasa.
Sehun adalah sosok yang tampan. Fisiknya di idam idamkan para wanita. Penampilannya yang cool, berbagai pakaian brand ternama melekat ditubuhnya. Setiap orang yang menatapnya pasti akan mengira bahwa Sehun adalah orang yang menyenangkan. Realita nya adalah kebalikan nya.
Tapi bagi mereka yang sudah lama dekat, menganggap sehun adalah calon Raja yang baik. Ia selau ramah hanya pada orang terdekatnya, rendah hati, suka menolong dan sangat berwibawa.
"Kapan kau akan terus seperti ini, Oh Sehun!?" gertak Nyonya Marina menaikkan satu alisnya.
(..)
Nyonya Marina menghela nafas berat, ia berjalan mendekati Putranya yang mematung di depan pintu.
"Kau sudah dewasa Sehun! Sudah waktunya un.. "
"Sudah kubilang berkali kali aku tidak mau. Aku rela posisiku di gantikan oleh siapapun. Jangan berfikir berat untuk itu" ujar Sehun memotong ucapan Ibunya.
"Tapi kau dilahirkan menjadi Putra Mahkota. Sudah menjadi tugasmu untuk menjadi Raja di kemudian hari. Kau tak bisa menghindari takdir putraku!"
"Benarkah? Aku bahkan tidak di akui rakyat sebagai Putra Mahkota. Bahkan mereka tidak tau jika di Kerajaan mereka memiliki garis keturunan." ujar Sehun sontak membuat Ayah dan Ibunya terkejut.
Rakyat memang tidak mengetahui jika Raja dan Ratu mereka memiliki garis keturunan. Pihak kerajaan menutup rapat fakta ini demi melindungi sang Putra Mahkota mengingat banyak sekali yang mengincar posisinya. Mereka akan mengumumkan nya saat Sehun sudah mau menerima takdirnya dan siap menjadi Raja.
"Pilihlah satu diantara beberapa keponakan kalian untuk menggantikan posisiku" ujar Sehun.
Melihat tak ada tanggapan apapun dari Ayah dan Ibunya, Sehun segera berbalik dan berjalan meninggalkan mereka yang tengah berdiri mematung. Senyum smirk nya keluar, bertepatan dengan tubuhnya yang perlahan menjauh.
"Perlahan ia akan sadar. Percayalah" ujar Tuan Faederloen menenangkan istrinya yang tengah berdiri di sampingnya dengan tatapan kosong.
Ia tidak menyangka, seorang Marina Faederloen yang periang dan murah senyum mendadak lemah dan rapuh ketika mengetahui fakta Putra nya berusaha hidup menjadi rakyat biasa. Bagaimana bisa, semua itu sudah tertulis di takdir masing masing umat.
Wanita dengan tulang pipi tinggi itu terus berdiri mematung disana. Kepala nya penuh dengan pertanyaan.
Kenapa..
Bagaimana..
Dan sekarang harus apa..
Sampai tangan Tuan Faederloen merangkul pundaknya, menyadarkan istrinya dari lamunan.
Baru satu langkah kaki mereka beranjak dari tempat tadi, terdengar suara pria dari interkom.
"Tuan.. Nyonya.. Tuan Muda meninggalkan istana menggunakan mobilnya"
Lagi..
-----------
Hallo Guys..
Aku tau ini terlalu pendek untuk bagian awal. Tapi aku akan berusaha membuat sedikit panjang di bagian bagian selanjutnya.
Gimana perasaan kalian, ini baru awal tapi udah dibuat sedih aja.
Abis ini Sehun bakal ketemu seseorang yang bakal ngerubah hidupnya loh.
Jangan lupa vote dan komen ya guys. Setidaknya untuk menghargai Author karena kalian baca ini masih gratis :)
