9.sorry

194 31 7
                                    

  "Rosie, open the door please!" teriak Yoona sambil terisak.

  Yoona terus berusaha menemui sahabatnya itu. Gadis itu terus menangis dan menggedor gedor pintu apartemen mereka, berharap rosie mau membuka kan pintu.

  "Ku mohon dengarkan penjelasanku"

  Yoona terus berteriak sambil menangis, sampai tetangga apartemen nya keluar dan menegur gadis itu.

   "Berhentilah berteriak, kau mengganggu yang lain!" sarkas wanita paruh baya yang keluar dari pintu apartemen nya.

  Yoona menghapus air mata nya, ia berusaha berdiri dari lantai yang dari tadi ia gunakan untuk duduk dan menangis. 

  Malam ini Seoul hujan sangat deras. Gadis itu terus berjalan tak tentu arah. Ia gunakan sisa tenaga nya untuk menyusuri jalan. Air mata nya bercampur dengan air hujan yang terus membasahi dirinya.

  Tiba tiba ada mobil yang berhenti di sampingnya. Ia tak menghiraukan sama sekali, hanya sekedar menoleh lalu melanjutkan langkahnya. 

  Tubuhnya terhenti ketika hujan tak membasahi tubuhnya sedangkan ini masih hujan. Ia menoleh keatas untuk memastikan. Nampak sebuah payung menutupi tubuhnya dari atas dengan seorang pria yang berdiri di belakangnya. 

  Yoona membalikkan tubuhnya agar menghadap pria itu. Pria itu tak mengeluarkan suara, hanya menatap mata Yoona dalam, sangat dalam.

  "Kau bisa sakit. Masuklah" ujar pria itu dengan wajah datar. Tapi rasa khawatir nya tak bisa di sembunyikan, terlihat di balik mata elang nya.

  Yoona tidak menjawab. Justru gadis itu malah semakin menjadi tangisan nya.

  Tanpa menunggu lama, pria itu menggendong Yoona lalu mendudukkan gadis itu di kursi penumpang mobilnya. Yoona pun tak menolak, ia menyembunyikan wajahnya di dada bidang pria itu ketika di gendong.

  Setelah keheningan selama perjalanan, dan Yoona pun tertidur di mobil. Kini mereka sampai di sebuah Mansion yang megah. Pria itu menatap Yoona, merapikan rambutnya yang menutupi wajah lalu menggendong Yoona masuk ke dalam mansion dengan gaya Bridal Style.

  "Pyehaa.. " Sapa salah satu Maid sambil membungkukkan tubuhnya.

  "Bawakan baju ganti untuknya, dan siapkan makan malam" perintah pria itu dan di angguki oleh para Maid.

  Yoona mengedip ngedip kan matanya, mengatur cahaya yang masuk. Gadis itu bangun, menatap sekitar dan coba mengingat kejadian malam ini. Dan yang ia yakini adalah ia sedang berada di kamar pria itu.

  "Kau sudah bangun, ini makan malam mu" ujar pria itu masuk kedalam kamar.

  "Se-Sehun!"

  "Hm"

  "Bagaimana bi-"

  Ucapan Yoona terhenti ketika menyadari pakaian nya yang sudah di ganti.

   "Kau yang melakukan nya?!!" teriak Yoona.

   "Maid disini yang menggantikan pakaian mu, kau basah kuyup" ujar sehun menjelaskan.

  Yoona bernafas lega dan beranjak dari kasur king size nya untuk menghampiri Sehun di sofa.

  "Terimakasih telah membantuku, lagi." ujar Yoona.

  "Hm. Makan dulu"

  "Tapi setelah ini aku harus pergi" Yoona tersenyum miris, entah ia akan pergi kemana yang penting tidak di Mansion Sehun. Ia tak ingin merepotkan pria itu.

  "kemana?"

  "Entah, aku tak ingin banyak merepotkanmu"

  "Kau bisa bercerita, jika kau mau" sehun menatap gadis itu sedang meraih sendok di depan nya.

I'M KING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang