Sinar matahari masuk melalui celah celah jendela mengganggu sepasang mata cantik yang tengah terpejam. Yoona mengedip kedip kan matanya, menatap jam dinding yang menunjukan pukul 12:00. Matanya menelusuri seluruh ruangan, mencoba menemukan seseorang.
Tok tok tok..
"Selamat siang nona, ini sarapan anda" ujar wanita paruh baya yang mengenakan seragam maid sembari menaruh nampan berisi penuh makanan ke meja.
"Ah ya. Dimana dia?" tanya Yoona yang kini berjalan menghampiri meja.
"Pye-ah maksud saya, Tuan muda sedang pergi sebentar nona. Beliau menitip pesan agar nona tidak kemana mana selagi Beliau belum pulang"
"memangnya pergi kemana?"
"Saya tidak tau nona, saya permisi"
"kau mau temani aku makan?" tanya Yoona dengan raut wajah memohon.
"Tidak nona. Rasanya tidak sopan jika-"
"Ayolah. Kumohon"
"Baiklah"
Kini wanita paruh baya itu mengatur posisinya untuk duduk di sofa, bersebelahan dengan Yoona.
"Siapa nama mu Ahjumma" tanya yoona sambil menyantap satu sendok nasi.
"Saera, nona"
"Jangan panggil aku nona, namaku Yoona"
Saera hanya mengangguk dan tersenyum sambil menyantap makanan yang ada.
"Ahjumma, boleh aku memanggilmu ibu?"
Lagi lagi wanita itu hanya diam dan menatap Yoona dengan wajah datarnya. Sedangkan Yoona terlihat sedang menanti nanti jawabannya.
"Kau wanita yang baik. Tentu saja"
Yoona tersenyum senang. Kini mereka sedang berpelukan. Erat, sangat erat seperti baru bertemu dengan anak dan ibu yang lama tak bertemu.
Tiba tiba pintu ruangan terbuka, menampilkan sosok pria tampan bak titisan dewa.
"Kalian sedang apa?" tanya pria itu.
Seketika dua wanita itu saling melepaskan pelukan dan menatap kearah pria itu berdiri.
"Tu-Tuan muda" sapa saera beranjak berdiri dan membungkuk kan badannya.
"Darimana, Tuan Muda Oh Sehun?" tanya Yoona.
"Ada sedikit urusan diluar" ujar sehun sambil mengangguk kan kepalanya ketika Saeri pamit keluar.
"Kau ada hubungan apa dengannya?"
"siapa? Ahjumma itu? Ah aku hanya butuh pelukan"
"Kau bisa meminta padaku. Kenapa harus Maid itu"
Yoona tak menjawab. Ia melempar bantal yang berada di sofa kearah Sehun.
"kau ini! Mandilah. Badanmu sangat bau" ujar Sehun kesal.
"Itulah resiko nya jika mulutmu dekat dengan hidung"
"Mandilah, kau tak bekerja hari ini. Itu artinya kau bekerja untukku" kini sehun duduk di sofa sebelah Yoona, mencomot makanan yang berada di depannya.
"Apa yang kau maksud bekerja untukmu? Kau akan menjadikan ku budak sex mu?"
"Jika kau mau, tak masalah" kata sehun.
Lagi lagi pria itu harus merelakan lengannya dipukul oleh Yoona.
"Ya tuhan. Aku lupa tak membawa baju baju ku" teriak Yoona menggemparkan seluruh isi kamar membuat Sehun menutup telinganya.