1. Hari Sialnya Eric

1.2K 149 20
                                    

[media di atas adalah note di keep Juyeon tentang Eric]

ERIC sedang tidak dalam mood yang baik hari ini. Berbagai kesialan menghampiri sejak pagi.

Dimulai dari  terlambat pulang karena kelas dosennya yang menyebalkan, kehilangan kunci motornya ketika pulang kuliah, dan berakhir bertemu kating paling menyebalkan yang sialnya adalah teman akrab saudaranya.

"Ric, kok bisa ilang kuncinya?"

Seseorang menghampiri Eric. Itu saudaranya. Tidak sendirian. Membuat pemuda itu menoleh yang sontak menunjukan wajah frustasi.

Dia lagi dia lagi. Arghh

Younghoon, saudara lelaki Eric melihat sosok adiknya duduk melantai diparkiran kampus. Masa bodoh dengan tatapan mahasiswa lain yanh berlalu lalang.

Sefrustasi itu dirinya.

Younghoon baru selesai kelas dan mendapat pesan dari Eric bahwa motornya kehilangan kunci.

"Hoon, Eric ama gue aja?"

Seseorang yang baru menyadari bahwa lawan bicara Younghoon adalah Eric itu berhenti memperhatikan ponselnya.

Kepalanya ditegakkan menatap penuh semangat dengan senyum sumringah pada sosok Eric yang wajahnya semakin kusut.

Younghoon mengangguk.

"Ya kalo dia mau aja."

Juyeon, sontak tersenyum lebar. Mengetahui temannya itu memberi lampu hijau untuknya.

Eric di depannya menatap Juyeon sinis.

"Tuh Hoon, adek lu kurang manis apalagi cuy?" Juyeon berbisik ke arah Younghoon. Tetapi suaranya bahkan ditangkap jelas oleh sosok Eric yang langsung berseru keras.

"Eh sinting! Gue manly ya asal lu tau!"
Eric mendelik. Pipinya berubah merah menahan emosi.

Younghoon masih berusaha memahami situasi. Dirinya menoleh pada juyeon yang bahkan sedang tersenyum gemas dengan kelakuan Eric.

Alhasil, Younghoon tersenyum kecil.

"Jadi gimana, kenapa kunci lu bisa ilang dah?"

Eric mengalihkan perhatiannya pada Younghoon. Ia menggelengkan kepalanya, tidak tau. Seingatnya, Ia menaruh kunci motornya di saku jeans tadi pagi.

Eric juga sudah memastikan bahwa jeansnya tidak bolong.

"Ya kalo gue tau juga gue udah nemu itu kunci elah bang." Eric menjawab sarkas. Maklum, si dingin.

Bibirnya dimajukan tanpa sadar. Terlalu banyak hal yang menyebalkan membuatnya benar-benar frustasi.

Younghoon menyentil kepala yang lebih muda.

"Heh jangan kayak anak cewek itu bibirr!!"

Disusul dengan kekehan dari sebelah Younghoon. Juyeon pelakunya.

"Sini Ric, gue semein." Ucap Juyeon cepat. Terlampau gemas dengan pemusa manis yang sok manly di depannya.

Bagaimana tidak, Younghoon bahkan masih ragu, adiknya itu bisa bersikap seperti perempuan yang sedang merajuk hanya gara-gara kehilangan kunci motor.

"Heh mulut lu!! Kemana-mana belok juga gue tetep seme ya!! Sini lu gue semein!!" sahut Eric nyolot. Ia tak terima dirinya dikatai sebagai uke.

Please, haruskah ia menunjukkan di depan mata Juyeon otot hasil Gym bersama dengan Kevin tiga bulan ini?
Juyeon mengangguk.

Alah tsunderee.

Pemuda Lee itu pun bergerak maju mendekati Eric yang mode garang.

Mendekatkan wajahnya ke telinga eric mengabaikan sosok Younghoon yang fokus dengan motor vario putih milik sang adik.

Juyeon lantas berbisik, "makin lu galak, makin menantang loh ric. Soalnya gue suka uke uke yang tsunder—ADAW!! "

Juyeon berteriak. Menarik atensi Younghoon pada teman sekelasnya itu.

Juyeon mengaduh kesakitan.

Eric baru saja menginjak kakinya kuat. Pemuda itu menatap nyalang Juyeon dengan telinga yang memerah emosi.

"Sialan lu!! Gue Kenapa sih harus ada org senyebelin lu di kampus ini? Arghhh!!"

Teriak Eric frustasi dengan kakak tingkat yang kurang ajar menurutnya itu.

Younghoon hanya jadi penonton. Sejak awal ia memang tahu bahwa teman sekelasnya itu naksir adiknya, sekalipun ia tahu bahwa eric itu straight.

Younghoon hanya.. Err.. Gemas dengan dua pemuda itu.

Lihat saja Juyoen sekarang.

Bukannya marah balik, tetapi justru tersenyum gemas dengan teriakan Eric barusan. Dirinya tertawa kecil ingin bergerak mencubit pipi Eric, kalau saja Eric tidak memberi death glare.

Younghoon menggeleng tidak habis pikir. Senyum tipis muncul di wajahnya. Baru tahu kalau sobatnya itu sebucin itu. Dasar masokis.

◾◾◾
JuRic TheBoys ©®2020
◾◾◾

"Gila aja, cowok manly macem gue dikira uke! Anjirlah!"

Eric mendumal.

Menatap fotonya sendiri melalui ponselnya. Ia hanya tidak habis pikir, bagaimana bisa seseorang yang bernama Juyeon, kakak tingkatnya itu mengajaknya berpacaran di pertemuan pertama mereka dulu.

Oh man, Eric jika belok juga akan jadi dominan, bukan submisive.

Eric sungguh galau. Ditambah sifat sang kakak, Younghoon yang keliatan biasa saja dengan keberadaan Juyeon yang berusaha mendekatinya membuat Eric semakin frustasi.

Jelas saja.

Kakaknya sejak awal memang sudah belok. Dan hal itu tidaklah bermasalah jika terjadi pada Eric juga, pikir Younghoon.

Kehidupan perkuliahan Eric sepertinya tidak akan tenang dengan adanya si Juyoen Juyeon, kakak tingkat yang mengejar-ngejar dirinya.

Eric lantas mendesah frustasi.

"Oh shit. Andai gue punya death note. Udah gue tulis nama si Lee Juyoen."
Monolognya sambil mengacak rambutnya frustasi.

Daya imajinernya mulai bekerja menampilkan sesadis apa ia bisa merancangkan pembunuhan untuk kakak tingkat yang naksir dirinya itu.

Tbc

Kapan lagi nemu Juyeon masokis dan Eric tsundere

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kapan lagi nemu Juyeon masokis dan Eric tsundere...

DINGIN - JuRic + JuMilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang