satu

2.2K 117 30
                                    

"apa cinta itu benar ada? Atau hanya nafsu belaka? "





°°°°°°°













Disebuah rumah sakit terdapat seorang dokter yg sangat dikagumi oleh banyak kaum hawa, aura yg terpancar pada dokter itu mampu membuat kaum hawa terpesona.

"jadi saya sakit apa dok? "tanya seorang perempuan cantik.

"klo bukan pasien udah gua sleding nih orang. "batin sang dokter.

"anda baik baik saja. "

"kok bisa sih? Dokter dean salah diagnosa nih pasti. Coba deh dokter sek detak jantung saya. "

Dean keano alfariz, seorang dokter muda yg tengah digandrungi oleh para kaum hawa. Bahkan banyak wanita yg ingin deperiksa olehnya, dwngan alasan sakita. Padahal mah, dia baek baek aja tuh. Emang dasar ganjen, ya kek gitu.

Dean menjabat sebagai dokter umum,  naka dari itu ia sering berjumoa dengan pasiennya.

"anda meragukan diagnosa saya? Klo begitu lebih baik anda cari dokter lain"ucap dean sinis.

"bukan gitu dok, tapi tuh jantung saya suka berdebar klo deket dokter. "

"klo begitu, lebih baik anda menjauh dari saya. Dengan begitu jantung anda akan berdetak normal. "

"duh, kok gitu sih dok. Saya pasien loh disini, gk boleh sinis klo ngomong. "
Dean semakin kesal dengan perempua NB yg ada didepannya ini, ia sudah tak mampu lagi menanganinua.

"suster! Bawa perempuan ini. "teriak dean dari dalam ruangannya.

"kok gitu! Dok ini gk bisa! "

Tak lama suster yg dean panggil muncul, dan disebelah suster itu terdapat seorang security.

"maaf mengganggu dok, akan saya bereskan. "ucap security.

"terimakasih pak. "

Security itu segera membawa perempuan yg sudah menggangu jadwal dean, setiap hari selalu aja ada yg seperti ini.

"lepas! Saya itu pasien! Saya bayar disini!"ucap perempuan itu

Meskipun perempuan itu memberontak dan berteriak, tetapi security itu tetap menyeret perempuan itu untuk keluar dari rumah sakit.

"wajah standar kek gini kok banyak yg suka, heran gua. "gumam dean.

Tunggu dulu! Jika wajah dean standar, lalu seperti apa wajah yg diatas rata rata? Merendah untuk meroket, begitulah kata
yg pas untuk keadaan dean sekarang.

Drt drt drt.

Suara dering telfon dari ponsel membuyarkan lamunan dean, nama yg tertera dalam ponsel itu membuat bibir dean sedikit tersenyum.

"halo? "

"hai kak! Kakak sibuk gk? Klo gk sibuk, rara
kesana ya. Entar kakak mau di bawain apa?"

Dean terkekeh kala mendengar celotehan seseorang dari sebrang.

Zahra cecil wijaya, atau sering juga dipanggil rara. seorang mahasiswi yg mengambil jurusan hukum. Tubuhnya yg mungil, serta wajahnya yg imut banyak orang yg menyebutnya mirip dengan anak smp. Ia juga sangat tergila gila dengan dean, awal pertemuan saja sudah sangat suka! Apalagi sekarang, yg ada malah nambah suka!

"gk perlu."

"ishh, selalu gitu klo ditanya. Rara tetep bawa makanan! Nanti juga bakal dimakan sama kak dean, yaudah rara tutup telfonnya dulu ya. Bye kak! Love you. "

"hm"

Tut tut tut.

Memang seperti itu respon dean, bukan hanya ke rara saja. Tapi ke semua orang juga seperti itu, justru sikap dean yg dingin malah membuat rara semakin menyukainya.

Selang beberapa menit, dean melihay jam tangannya.

"satu, dua, ti.. "

"hai kak! "sapa rara.

"udah gua duga. "batin dean.

Bayangkan! Dean saja sudah hafal dengan waktu kunjungan rara, tapi kenapa dean tetap dingin?!

"nih kak aku bawain makanan! Tapi aku masak sendiri, cuman nasi goreng doang sih. "

"masak? "

Dean heran, pasalnya ia tau bahwa waktu rara menelfonnya itu ia yakin bahwa rara masih ada jam kuliah. Tapi kenapa rara bisa berkata bahwa dia yg masak? Dan nasi goreng itu juga masih mengeluarkan uap panas saat dibuka.

"iya masak! Tapi waktu rara telfon kakak, rara masih dikampus. Trus jam kuliah udah habiskan, nah rara pulang buat masak. Trus ganti baju, langsung kesini nyamperin kakak. "

"oh. "

Kalian ingin tau raut wajah rara sekarang? Ia tetap mempertahankan senyum dowajahnya, entahlah bagaimana keadaan hatinya sekarang. Hancur? Remuk? Hanya rara yg tau.

"rara udah biasa, kebal rara sama kak dean"batin rara.

"kak makan dong! Sini duduk. "ucap rara seraya menepuk sofa disampingnya.

Mau tak mau dean duduk di sebelah rara, tapi tenang aja sekarang udah saatnya jam makan siang. Jadi, dean bisa sedikit menenangkan pikirannya.

"kak dean! Aku tuh sebel tau! "

Alis dean terangkat sebelah, pasalnya kini mulutnya penuh nasi, ya meskipun dean awalnya tidak mau dibawakan makanan. Tapi jika rara tetap membawa, dean harus memakannya.

"tadi dikampus tuh rara ditembak sama senior rara, "

Uhuk! Uhuk! Uhuk!

Nah kan! Keselek juga akhirnya.








Haihai......
Ciee.... Yg nungguin squel dean, mana nih suaranya?
Gilak! Gua tuh dari dulu pengen banget punya doi dokter, astaga:"

Tinggi, putih, idung mancung, pake jas dokter. Dahlah, suamiable emang:"

Gua pengen nanya, buat jadwal apdet nih cerita.
Kalian mau yg gimana?

1 hari 1 kali apdet.

2 hari sekali apdet, tapi dobel?

Kalian mau yg mana? Gua usahain deh, dan klo gua gk bisatepat waktu kek ada acara gitu. Gua bakal tripel apdet deh. Gimana?

Thank's for vote and comment :"
Jangan luoa follow guah yaps:"

My cool DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang