dua belas

626 39 31
                                    

"bukankah lebih baik jika kita jujur,  meskipun akan berakhir dengan babak belur."




°°°°°°°












Dean masih memejamkan matanya, ia takut jika harus berbicara sekarang. Tapi ini semua sudah terlanjur.

"jujur aja, paling klo lu yg brengsek cuman gua tonjok doang. "lancar sekali mulut el ini.

Seketika dean menegakkan badannya saat mendengar ucapan el, ia sudah menduga hal ini terjadi.

Dean menghembuskan nafasnya perlahan.

"gua yakin, kita bakal gunain tangan ini dengan baik. "desis varo

Bukankah kalian sudah pernah dengar, jika seseoramg yg kembar pasti akan terikat secara batin? Dan itu yg sedang varo rasakan sekarang.

"gua bobol anak orang. "ucap dean dengan lancar jaya!

"maksud lu? "tanya gavin heran.

Jadi, mereka semua masih lemot! Gimana gk lemot coba, dean bilangnya lancar banget kek gk ada beban gitu. Kan jadi muter otaknya yg cetek, baru bisa konek!

"gua jebolin anak orang. "kini dean tak lagi bisa santai, gimana bisa santai klo abang abangnya lagi natap horor.

Dean duduk dengan gelisah, el memandang dean dengan rasa kecewa.

Gavin, ia masih terkejut saat dean mengatakan tadi. Axsel? Dia sedang menatap sinis dean.

"nina? Andri? Kalian ada mangsa baru, dia ada didepan kalian sekarang. "desis darrel
seraya menunjuk dean dengan dagunya.

"berhenti! Biar gua aja yg ngatasin. "ucap axsel kala melihat nina dan andri berjalan(?) menuju dean.

Suasana sangat tak mendukung, pelipis dean kini dipenuhi dengan keringat.
Jantungnya berdegup kencang, matanya terus melihat kebawah. Tak biasanya ia bersikap seperti ini,  memang ini kesalahan dia bukan?

"shit! Nyesel gua. "batin dean.

Waktu terus berlalu, tak ada satupun yg bertindak. Bahkan el hanya memejamkan matanya, entah itu tidur atau lagi menahan emosi. Sedangkan yg lain? Mereka pergi dari ruangan itu,  memberi ruang untuk el dan dean berbicara.

"bang? "

"g..  Gua minta maaf. "

"sumpah bang, gua gk tau. "

"diem. "desis el.

Ciut sudah nyali dean, ya bayangin aja ya bro! Disidang sama dosen mah, dean dah pernah. Lah ini disidang sama mantan ketua mafia, pen mati aja rasanya!

"dimana? "

"siapa? "

"cwe itu. "

"gua kga tau. "

Huffttt! El merasa ini saatnya untuk menjadi bijak, semoga ia bisa mengendalikan emosinya nanti.

"lu jebol dia dimana? "

"di.. "

"di.... "

"dimana?! "

"diclub. "

"yakin dia bukan jalang? "

"bukan bang, klo dia jalang pasti pagi dia masih ada disamping gua. Lah dia pergi gitu aja, mana ada bercak darah diseprei lagi. "

"perawan!?! "

"iya. "

"matamu! "

El sudah kehilangan akal! Sekarang adiknya ini, yg sangat ia banggakan sedari dulu. Kini telah merusak nama keluarga, dan dia juga telah menjadi orang brengsek!

"gk nyangka gua, pasti mommy bakal kecewa banget sama lu. "

"bang, bantuin gua. Please."

"bantuan buat ngebela lu di depan mommy sama daddy? Gitu? "

"bukan, bantuin gua buat nemuin tuh cwe."

"seenggaknga, lu gk lari dari tanggung jawab yan. "batin el.

Senyum tipis terukir di wajah el, meskipun el tau bahwa dean takkan bisa melihatnya. Ternyata dean sebrengsek yg el pikirkan, meskipun el kecewa. Tapi, dengan dean berbicada jujur seenggaknya dia masih bisa diakuin bagian dari keluarga alfariz.

Saat dean dan el sudah selesai berbicada, mereka keluar dari ruangan dan berjalan ke ruang tengah. Gavin yg melihat mereka, hanya acuh dan melanjutkan ngemilnya.

"buset! Kga lecet lu? Gk seru lu bang el!"siapa lagi jika bukan varo? Anak ini selalu sajasenang melihat saudara kembarnya ternistakan!

"gua gibeng juga tuh pala! "geram darrel.

Dean duduk di tengab tengah mereka, karna posisi duduk mereka tengah melingkar. Rasanya jadi kek mau numbalin dean ya? Biarin aja, sapa suruhdean jadi orang brengsek?

"maaf. "ucap dean.

Sedangkan yg lain? Mereka hanya menaikkan sebelah alisnya. Tapi, tkdak untuk el. Dia lagi sibuk vc sama bininya, emang minta di karungin tros dibuang ke sungai merah.

"gua brengsek. "

"dari dulu. "ucap axsel.

Tenang, dean harus tenang. Dah biasa dean dinyinyirin kek gitu, dah kebal kok.

Bugh!

Pukulan mendadak dari gavin, membuat tubuh dean terhuyung ke belakang.

"hah! Dah lama gua pengen nonjok lu,  akhirnya kesampean juga!!!" gavin memeluk varo yg disampingnya, ia sangat amat bahagia. Akhirnya ada alasan untuk menonjok dean, tanpa harus dimarahin el.

"goblok! "umpat axsel

Varo? Lelaki tampan itu juga membalas pekukan yg gavin berikan,  darrel yg melihat kedua lelaki berpelukan hanya bisa bergidik ngeri.

"amit amit. "gumam darrel.

"lu kga pengen nonjok ro? Mayan, mumpung ada alesan buat nonok dia. Sapa tau kan ntar muka kita lebih baik 1persen dari dia. "ucap gavin kompor.

"ck,  gk tega gua bang. Tuh liat, mukanya udah lebam kek gitu. Ngilu sendiri gua liatnya. "

Mendengar ucapan varo membuat dean menyunggikan senyum miring, ternyata ini keuntungan memiliki saudara kembar.

Mereka yg ada di ruang tengah juga terkejut dengan ucapan varo,  tak biasanya dia bersikap layaknya seorang manusia.

Maklum aja, dia tuh mahluk dari mars. Jadi, rada gila.

Bugh!

Kan! Udah dibilang varo itu rada rada! Jadi jangan didengerin dia tuh, tadi aja sok bijak banget. Eh tiba tiba malah nendang dean sampe ngejengkang kek gitu,  bangsat kan emang!







Haihai.....
Wagelasyeh gua tripel apdet! Keren kga? Keren dong! Hewhew:v

Gua lagi bucinin chenlee, entah kenapa blackcard dia menarikku untuk mendekati pemiliknya. Fiks, dia jodoh gua ini mah:v

Jangan lupa follow my akun yak:"
Tinggalin jejak loh! Awas klo kga, gua do'ain biar jomblo teroz!

My cool DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang