"Kondisi nenek kamu saat ini sudah membaik, sore ini sudah boleh pulang. Ingat dijaga ya pola makan dan jangan dulu melakukan hal-hal yang berat ya nek. Kalau begitu saya permisi" Ucap Dokter
"Terimakasih dok" Ucap Sendu
"Tuh nek kata dokter apa dengerin loh"
"Iya cucuk nenek bawel banget deh"
"Ih nenek"
"Yaudah kamu bantu beres-beres ya ndu" Ucap Kakek
"Iya biar Sendu yang beresin barang-barang nenek, kakek diem aja duduk temenin nenek. Tapi Sendu mau ke kantin dulu ya laper" Ucap Sendu
"Yasudah sana hati-hati ya" Ucap kakek
"Anak itu sudah besar sekarang, apa sebaiknya kita beritahu kebenarannya sekarang kek?" Tanya Nenek
"Jangan sekarang nek, belum saatnya anak itu tahu" Balas Kakek
***
Sore harinya seperti kata dokter nenek Sendu sudah diperbolehkan pulang, dalam perjalanan pulang hanya ada keheningan. Sendu yang biasanya selalu berisik jika bersama nenek dan kakeknya kali ini mendadak diam.
"Loh tumben kamu diam Sendu" Ucap Kakek
"Sendu cuman males bicara aja kok kek" Ucap Sendu
Sesampainya dirumah, Sendu langsung membantu nenek untuk masuk kedalam rumah sedangkan kakek dibantu supir untuk membawa barang-barang nenek.
"Nenek istirahat ya jangan kecapean, kalo mau sesuatu panggil Sendu atau bibi. Sendu izin ke kamar ya nek" Ucap Sendu
"Kek Sendu kenapa ya? Tiba-tiba dia menjadi diam seperti itu" Ucap Nenek
"Mungkin dia lagi bad mood nek" Ucap Kakek
"Yaampun Kakek bahasanya kaya anak gaul aja"
"Hahaha biarin dong, sudah sekarang kamu istirahat"
Sedari tadi Sendu hanya diam duduk dikursi sambil memikirkan kejadian dikantin rumah sakit tadi.
"Huh kok bisa orang tadi mukanya mirip banget ayah, dan gak mungkin itu ayah. Tuhan Sendu ingin menyerah tetapi ini belum waktunya." Batin Sendu
Saat sedang asik dengan lamunannya, ponsel Sendu bergetar dan ada panggilan masuk.
"Assalamualaikum, siapa?" Tanya Sendu
"Waalaikumsalam, heh lu gak save no gua ya" Ucap Fatir ya orang itu adalah Fatir.
"To the point ada apa lu telfon gua"
"Dih jutek banget sih"
"Oke kalo gak penting gua tutup"
"Eh bentar dong"
"Cepet mau ngomong apa?"
"Nanti malam lu siap-siap ya, dandan yang cantik nanti gua jemput jam 7"
"Hah apasih gua gak mau Fatir"
Fatir langsung memutuskan sambungan itu jika tidak Fatir tau kalau Sendu pasti akan menolak ajakannya.
"Huh ada apa dengan manusia satu ini tuhan" Ucap Sendu kesal.
***
Hai guys!
Maaf banget baru update sekarang. Semoga suka ya, jangan lupa vote komennya.
See you in the next chapter! :)
KAMU SEDANG MEMBACA
SENDU (Revisi)
De Todo"Apa nasib gue tergantung sama nama gue?"ucap Sendu "Nama lo Sendu bukan berarti hidup lo juga sendu,lo berhak bahagia"ucap Fatir "Gimana caranya?apa bisa lo tunjukin ke gue?"ucap Sendu "Tentunya bisa"ucap Fatir Apa Fatir bisa membahagiakan Sendu s...
