Bab 8

87 6 3
                                    


Lanjutan AsNai udah datang nih.
Vote and coment yahh jangan lupa.
Selamat membaca.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Tak sengaja mata tajam Aster menatap siluet lelaki yang menyelinap masuk kemobil yang sangat ia kenali,dengan cepat Aster memukul lawannya hingga tepar kemudian menatap kearah Cakra.

"Gue kesana dulu Cak!"teriak Aster membuat Cakra yang sedang bertarung hanya mengangguk,dengan langkah lebar Aster mendekati mobil itu.

Goblok udah tau bahaya malah nekat.

"Hay Nai long time no see!!"sapa lekaki itu,membuat wajah Naila semakin memucat,ia menjauhkan dirinya saat lelaki itu mendekatkan wajahnya,peluh membanjiri wajah Naila. Segitu takutnya.

"Ja-ngan de-ket!"Naila terbata sambil terus beringsut menjauh,matanya tak pernah berani untuk menatap kearah lelaki itu.Naila terus menunduk meremas jemarinya sambil memejamkan mata.

Yaallah siapapun selamatin gue dari monster ini

"LIAT GUEE!!"bentak lelaki itu sambil menarik kasar rahang Naila agar menatapnya.Azraf Gafinar seorang yang sempat hadir dalam hidup Naila namun semuanya hancur karena kegilaan lelaki itu sendiri.

"G-gue T-takut.....l-lepas hiks!!"Naila terisak keras,ia memandang kesegala arah asalkan netranya jangan bertemu dengan mata lelaki brengsek dihadapannya.

"Jangan nangis!"ucap Azraf mengusap sisa air mata Naila membuat gadis itu menggeleng kepala untuk menghindar.

Tiba-tiba saja pintu kemudi terbuka memperlihatkan seorang lelaki jangkung berwajah tampan yang menatap kearah Azraf dengan mata elangnya.

"Tawurannya diluar goblok!"ucap Aster dengan wajah datarnya,ia menatap jengah kearah Azraf--mantan anggota Delvaros yang keluar karena banyak orang yang tidak setuju jika dia menjadi wakil ketua.Dan dia lah ketua geng dari Blackword.

"Cih lo mau jadi pahlawan lagi?"ucap Azraf dengan nada mengejeknya,mendengar hal itu Aster tersenyum kecil kemudian menatap jengah kearah Azraf.

"Lo pikir gue mau buang-buang waktu? Cuma orang brengsek yang anggotanya lagi kelahi dia malah mojokin cewek,dimobil pula ckck!?"ucap Aster dengan senyum miringnya sambil bersedekap dada,tatapannya ia alihkan kearah Naila yang sedang terisak.

Jangan salah paham dulu yah,Aster menyelematkan Naila bukan karena dia itu penting bagi Aster.Namun ia sangat tidak suka jika salah satu lawannya menyakiti orang yang bukan bagian dari tawuran ini,Jika perempuan lain yang ada diposisi Naila pasti dia akan melakukan hal yang sama.Kedepannya siapa yang tau").

"Kalo lo iri bilang,kalo lo mau ayo kita duain aja nih cewek.Gantian!!"ucap Azraf dengan tidak malunya.Sepertinya lelaki itu sudah tidak bisa berpikir lagi,atau mungkin dia sudah tidak waras.

"Heh lo itu kelas berapa...udah nggak ngotak pengecut!"ucap Aster santai membuat wajah Azraf memerah marah.Melihat hal itu Aster tersenyum sepertinya ia berhasil memancing emosi lelaki mesum kelas kakap itu.

Tak ingin membuang-buang waktu Aster langsung menarik tangan Naila dan membawanya kesebuah pohon pinus yang lumayan jauh dari lokasi tawuran.Ia memegang bahu Naila agar gadis itu segera menatapnya,Aster menatap kearah Azraf yang sudah meneriakinya.

"Tunggu disini jangan kemana-mana,paham!!"desak Aster karena ia tidak banyak waktu.

"Iya!"ucap Naila menurut ia juga takut kali.

"Oke Good girl!"Ucap Aster tersenyum kecil kemudian segera berlari meninggalkan Naila dan mendekati Azraf yang sudah panas dingin sangat ingin melawannya.Yakin deh masuk rs lagi si Azraf.

ALISTER (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang