Chapter One "Long time"

578 91 15
                                    

2 years later....

Mary's POV

"Aku sudah kehabisan ide untuk membuat sketsa ini"ucapku frustasi.

Aku bersandar di kursi kebesaranku sambil menyesap secangkir kopi yang sudah setengah dingin.

"Kau harus memikirkan perasaanmu juga Mary"ujar Charlotte yang duduk di bangku depan meja kerjaku.

"bagaimana bisa aku memikirkan pekerjaan ini tapi hatiku selalu hancur melihatnya dengan wanita lain"ujarku dengan frustasi sambil menjambak rambutku hingga berantakan.

Charlotte bangkit langsung memeluk kakaknya yang paling ia sayangi ini karena ia tidak tega melihat kakaknya yang tampak murung dan menahan sakit selama bertahun - tahun lamanya.

"Sudahlah kak aku sudah muak melihat muka kusutmu itu"ucapnya dengan kekehan kecil.

"Lebih baik temani aku shopping yuk"ucapnya dengan riang yang hanyaku jawab dengan gelengan kepala.

"Mary Skyler kau memang kakak yang jahat bila tidak mau menemani adik cantikmu ini berbelanja,kita kan sudah lama tidak berbelanja,apalagi kau adalah perancang perhiasan yang sangat amat terkenal seharusnya kau sering berbelanja keluar" ujarnya dengan panjang lebar membuatku akhirnya tersenyum dan bangkit dari duduk kebesaranku.

"Yasudah let's go"ucapku langsung disambut riang oleh adikku ini.

****

"Kak, pilihkan baju untukku satu saja"pintanya membuatku langsung mencarikan pakaian yang cocok untuknya.

BRUKK!!

"Awwwhh" rintihku kepada seseorang yang telah menabrak bahuku dengan kencang.

"Sorry" ucapnya dengan suara yang sangat aku kenal membuat seketika aku menengok kearah suara itu.

"Har--"

"Harry"ucapku seperti bisikkan karena aku tidak menyangka bisa bertemu dengannya lagi.

Tanpa pikir panjang aku langsung menyentuh wajahnya dengan lembut dan tanpa kusadari aku menangis bahagia melihatnya.

"Hey nona apa kau salah satu dari fansku,huh?"ucapnya sambil menjauhkan wajahnya dari tanganku.

Aku langsung mengepalkan tanganku lalu menjatuhkan tanganku dengan lemas.

"Oh maaf" ucapku sambil mengusap air mataku dengan kasar.

"Kau boleh berfoto denganku kalau kau mau"ucapnya lagi membuat hatiku seperti ditusuk oleh jarum yang sangat tajam.

"Oh-- oh baiklah" sebelum aku mengambil Phone didalam tas tiba - tiba ada seseorang yang langsung bergelanyut manja dilengan Harry yang seketika mataku tertuju padanya.

"Kau sedang apa honey?"tanya wanita itu membuatku kikuk dan sakit hati dalam waktu yang bersamaan.

"Hanya seorang fans honey"ucapnya langsung mencium bibir singkat ke wanita itu.

Saat itu juga aku sudah tidak sanggup untuk menyaksikan apa yang baru saja aku lihat dan langsung berlari keluar butik itu dengan tangisan yang sudah pecah sampai aku sudah melupakan Charlotte yang pasti sedang kebingungan mencariku.

••••

Harry's POV

"Siapa dia? Kenapa seperti dia sudah mengenalku lama?"batinku bertanya - tanya.

Saat diperjalanan akhirnya aku membuka suara "honey,apa kau mengenalnya wanita tadi yang berada di butik itu tidak?"tanyaku kepada Avery.

"Ah eh tid-- tidak aku tidak mengenalnya honey, memangnya kenapa?"ujarnya dengan gelagapan membuat aku semakin penasaran.

"Tapi,mengapa ia melihatku seperti melihat dengan tatapan penuh kerinduan seperti itu?" tanyaku tapi mata masih tertuju penuh kearah jalan aku hanya melirik ia sedikit sepertinya ia sedang kebingungan mungkin aku akan menanyakan kepada Ibu.

"Mungkin ia penggemar yang sangat fanatik kepadamu, sudahlah jangan dipikirkan lagi"ucapnya langsung menggelanyut manja di lenganku membuatku hanya tersenyum saja tapi pikiranku masih bertanya - tanya siapa dia? Mengapa penggemarku melihatku seperti itu? Kurasa ia bukan penggemarku.

***

"Aku pulang!!" teriakku lalu menghambur mencari Ibu yang ternyata berada di dapur.

"Anak Ibu sudah pulang" ucap Ibu langsung mencium pipiku.

"Ibu boleh aku bertanya sesuatu?"tanyaku disambut anggukan kepala oleh Ibu karena sedang sibuk mengiris wortel.

"Ibu tadi aku bertemu dengan seorang wanita--"ujarku sambil menunggu reaksinya , tapi hanya diberi anggukan bahwa aku harus meneruskan pembicaraanku ini.

"Wanita itu berambut hitam dia melihatku tapi dia langsung menangis didepanku, apa dia salah satu penggemarku ya?" tanyaku membuat mom langsung membelalak seakan mengerti ucapanku itu.

Ia langsung menghentikan aktifitasnya dan langsung menatapku dengan serius membuatku bingung mengapa reaksi Ibu seperti ini.

"Apa?! Kau bertemu wanita berambut hitam? tunggu sebentar Ibu akan memberitahu sesuatu kepadamu" ucapnya langsung pergi berlalu ntah kemana meninggalkanku sendirian penuh tanda tanya besar.

Setelah beberapa menit akhirnya Ibu datang dengan membawa album foto yang sama sekali aku belum pernah liat tapi seperti tidak asing bagiku., aku hanya mengernyit menatap Ibu yang sulit ditebak ini.

"Apa yang kau maksut wanita ini?"tanya Ibu penuh selidik.

Aku mengambil album foto yang di genggam oleh Ibu dan saat aku melihat foto itu ternyata persis sama seperti yang aku temui tadi, "ya dia wanita tadi yang aku temui bu"ucapku dengan anggukan mantap.

Tiba-tiba mom terjatuh ke lantai.

DUKK!!!

"Bu-- Ibu kenapa?!Bu bangun!!Bu!!"

Remember me//H.STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang