Chapter 5

465 73 17
                                    

Charlotte's POV

"Sialan!!"umpatku. Sambil menyeret kakakku keluar dari pub.

Kenapa dia harus mabuk lagi?, pasti ini ada hubungannya dengan Harry.

Kalau tadi bartender itu tidak memberitahuku bahwa Mary sedang mabuk lagi , pasti sekarang ia sudah tergeletak di lantai seperti biasanya.

"Sialan kau kak, kau makan apasih?kenapa sekarang kau berat se-ka-li"gerutuku sambil merangkulnya dengan sedikit menyeret.

Sampai di depan mobil aku langsung membuka pintu mobil penumpang dan menidurkannya di jok penumpang.

Tanpaku sadari air mataku sudah mengalir deras dipipi, melihat wajah kakakku yang damai sedang seperti ini,rasanya sangat menyakitkan. Membayangkan ia harus bertahan menjalani hidup yang ditinggal oleh bakal bayi yang ada di rahimnya itu dan terutama suami yang sangat ia cintai.

Kalau aku ada di posisi kakakku, sudah sejak awal pasti aku akan lebih memilih untuk gantung diri daripada harus menjalani hidup ditinggal calon anak dan sekarang suami sama sekali tidak mengenalnya.

"Maafkan aku kak, aku tidak tahu harus berbuat apa"lirihku sambil menatap kakakku yang terlelap di bangku penumpang.

••••

Harry's POV

Aku mencoba untuk mengerjapkan mataku berkali - kali. saat mataku berhasil melihat dengan jelas, aku melihat Mom dan Avery yang tengah melihatku dengan tatapan cemas.

Aku mencoba untuk bangun tapi alhasil kepalaku sangat amat berat.

"Jangan dipaksakan dulu honey" ucap Avery yang langsung menahanku dan membantuku berbaring.

"Ada apa Mom?"tanyaku dengan suara parau.

"Minumlah dulu"ujar Mom sambil menyodorkan segelas airputih.

Aku meneguk dengan susah payah, karena tenggorokanku sangat kering.
Setelah habis aku memberikan gelas kosong itu ke Mom.

Tiba - tiba Suara handphone berdering nyaring di kamarku. ternyata Iphone milik Avery yang berbunyi.

"Sebentar ya aku mau mengangkat ini dulu"ijinnya kepada Mom dan aku.

Aku mengangguk menandakan bahwa aku mengijinkannya, tak menunggu waktu lama ia langsung pergi keluar kamar. Saat pintu tertutup, Mom langsung berlari kearah pintu dan dengan cepat mengunci pintu kamarku.

Aku mengernyit bingung menatap Mom dengan pandangan bingung. 'apa yang sedang ia lakukan?'.

"Ada apa Mom? Kenapa pintu kamar harus dikunci?"tanyaku sambil melihat raut wajah Mom yang nampak cemas itu.

"Sayang, Mom mau bicara serius kepadamu"ucapnya sambil menggenggam tanganku erat dan ku lihat air mata Mom sudah menggenang di pelupuk matanya yang sebentar lagi pasti akan jatuh.

"Sebenarnya ada apa Mom, cepat katakan kepadaku"ujarku tak sabaran tapi Mom malah melepas genggamanku dan berjalan menuju lemari di walking closet yang berada dikamarku ini.

Aku masih bingung kenapa Mom seperti sedang mencari sesuatu, dengan susah payah aku bangun dan duduk di pinggiran kasur sambil menatap Mom yang sudah kembali dengan membawa kotak kayu di genggamannya itu.

"Ini, bukalah"ucapan Mom yang secara tidak langsung seperti menghipnotisku untuk membuka kotak kayu itu.

Aku membuka kotak kayu itu dengan perlahan - lahan. aku tak percaya ternyata yang di dalam kotak itu ada foto yang menampakkan sosok laki - laki dan perempuan mengenakan baju pernikahan dan mereka sedang berada di taman yang di sulap cantik menjadi tempat yang sakral untuk acara pernikahan.

Remember me//H.STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang