Harry's POV
Kenapa dia? Seperti ada yang aneh dari dirinya pas saat setelah aku menyebutkan nama Mary, aku curiga mengapa semua orang sangat kaget melihat aku bertemu dengan wanita itu.
Tak sadar bahwa diriku sedang mencoba mengingat sesuatu tiba - tiba kepalaku sangat - sangat sakit.
"AWWWW SSSHHH SOMEBODY HELP--- ME"Ucapku sambil mengerang kesakitan aku terjatuh dari sofa dan bergeletak dilantai tak henti - hentinya aku mengerang kesakitan.
"KAU KENAPA HARRY?!!" Tanya Avery panik.
"HELP ME OHH SSHHH DAMN MY HEAD!!!"erangku setelah itu aku merasakan semuanya gelap.
***
Mary's POV
"Martini satu"ucapku sambil menunjukkan jari telunjukku kepada bartender.
Sekarang aku berada di pub langgananku, saat aku stres atau sakit hati pasti aku akan kesini dan ini berawal dari dua tahun lalu yang sudah membuatku frustasi.
#Flashback On
Ku menatap kaca yang tembus dari luar kamar ICU, aku melihatnya terbaring lemah tak sadarkan diri, hanya monitorlah yang berbunyi nyaring diruangan itu dan berbagai alat medis serta selang yang berada di dalam mulutnya dan alat pernafasan untuk membantunya bertahan hidup.
"Cukup Mary, Kau harus kembali ke kamarmu karena kau juga belum sembuh total"ujar Charlotte sambil menarik bahuku untuk berbalik tapi aku sama sekali tidak menggubrisnya malah aku menangkis tangannya yang bertengger di bahuku tadi, hanya tangisan yang bisa ku jawab.
"Sudah Charlotte, Mom tau kau sangat terpukul, tapi kau harus menjaga kondisimu juga"ucap Mom Anne sambil mengelus rambutku dari belakang.
"Shit!!" Teriakku sambil menatap kaca yang didalam ruangan itu ada seseorang yang sedang berbaring tak sadarkan diri.
"Ayo Kak kau harus istirahat"ujar Charlotte tapi hanya ku jawab dengan gelengan kepala, aku menyeka air mataku dengan kasar.
"Sayang ayo bangun!! Kau tidak boleh meninggalkanku seperti anak kita"ucapku sambil terisak dan menatap nanar suamiku yang terbaring itu dari kaca bagian luar.
"Ku mohon kau bangun sayang, aku sudah tidak sanggup melihatmu seperti itu!!!"teriakku sambil memukul - mukul kaca yang ada didepanku.
Ibu dan Charlotte langsung menarikku kebelakang sambil melihatku dengan pandangan nanar.
"Mom aku tidak mau kehilangan dia, Ibu tolong aku!!"ucapku sambil teriak dan menggucang bahu Ibu tapi ia hanya diam dan air mata saja yang menjawab semuanya.
"Mom, I want him to be on my side "ucapku sambil terisak dihadapannya.
Charlotte hanya menatapku sambil menangis karena tak tega melihat ku yang merasakan kehilangan terus - menerus.
"Sayang, Ibu tau perasaanmu tapi kita semua hanya berdoa yang terbaik bagi Harry, semoga tuhan melindunginya"ucapnya lalu memelukku dengan erat.
Kurasakan bahuku basah pertanda Ibu sedang menangis dalam pelukanku sama sepertiku menangis dalam pelukan Ibu Harry dan aku makin mempererat pelukannya itu.
***
A week later....
"Apakah aku boleh menjenguknya Ni?"tanyaku kepada Niall yang baru saja keluar dari kamar Harry. Memohon agar di izinkan melihatnya yang telah sadar dari tidur panjangnya.
"We need to talk" ucapnya sambil menarikku dari depan pintu kamar Harry dan duduk di bangku lorong yang sepi dan gelap.
Apa maksutnya ia membawaku kesini?. Aku menatapnya dengan bingung.
"Maafkan aku Marry"ucapnya sambil menunduk dari nada suaranya ia seperti sedih,kenapa?.
"Untuk apa kamu meminta maaf?"
"Ada yang harus kau tahu Mary...
ini semua tentang Harry"ucapnya langsung mendangakkan kepalanya menatapku lekat - lekat, aku hanya menaikkan salah satu alisku, karena aku bingung melihat ekspresinya seperti ada yang tidak beres disini tapi aku tetap bungkam, membiarkan Niall meneruskan ucapannya."Harry ehm.. kepala Harry kau taukan, akibat kecelakaan itu yang membentur kepalanya membuat Harry hanya mengingat sebagian masa lalunya"ucapnya sambil menggenggam tanganku erat seperti memberiku kekuatan agar aku sanggup menerimanya.
"Mak--maksut kau apa?!"tanyaku yang belum bisa mencerna ucapannya itu dan tanpa ku sadari air mataku sudah menetes membasahi pipiku.
"Maksutku, akibat kecelakaan itu Harry mengalami Amnesia. Tapi, ia hanya mengingat masa - masa sebelum bertemu denganmu dan ia hanya mengingat Avery yang masih menjadi kekasihnya,bukan kau Mary"ucapnya lalu memelukku.
Lidahku kelu, susah untuk mengatakan sesuatu. Hanya tangisanku yang sekarang sudah memecah keheningan antara kami.
Hatiku sangat sakit. Bagaimana tidak, aku sudah kehilangan calon buah hatiku dan sekarang aku kehilangan my hubby? Tuhan, aku harus bagaimana?!.
#flashback off
••••Aku menangis sambil tertawa hambar ketika aku ingat bagaimana malangnya nasibku ini.
Aku sudah menghabiskan 5 gelas martiniku sampai - sampai tubuhku lemas, kepalaku sangat pusing lalu mataku sedikit berkunang - kunang.
"ASTAGA MARY!!!" Ucap seseorang yang ku dengar seperti suara wanita aku sudah tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas.
Saat aku mencoba berdiri ternyata kakiku sudah tidak bisa menopang tubuhku dan kepalaku sudah berkedut
Tiba - tiba semuanya menjadi gelap.••••
A/NThank you for the reading...
Sorry kalo banyak typo dimana2 luv you :)
Please jangan lupain buat vomments :)
Ah ini ff gue dedikasiin buat myluv aurell a-harscurls dedek emesh gue :3
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember me//H.S
Romantiekalthough never remember the past but eternal love is always there