"Apa yang sedang kalian lakukan?!"
Aku buru - buru menjauhkan tubuh Harry dariku lalu menatap mata tajam wanita itu.
Mengapa ia bisa sampai ada disini? Apa ia sengaja mengikuti Harry atau memang ia tahu kalau Harry berada disini?.
"Harry apa yang kau lakukan dengan wanita jalang ini,huh?!" Bentaknya sambil menarik lengan Harry untuk menjauh dariku dan menunjukku dengan dagunya yang sok angkuh itu.
Apa yang ia katakan? Jalang ? Bukan seharusnya aku berkata itu kepadanya karena ia yang berani - beraninya sudah mengambil Harry dariku? Dan ia juga berani membentak Harry? Seumur - umur aku belum pernah membentak Harry seperti itu.
"Heh, apa kau tidak salah mengucapkan itu kepadaku Nona? Bukannya disini aku yang seharusnya berkata seperti itu kepadamu?" Ucapku sarkastik.
Ku lihat wajahnya yang memerah padam menahan gejolak emosi yang tertahankan.
"Apa kata--"
"Apa yang kau lakukan? Kau tidak malu bila dilihat oleh orang - orang disini,huh?"potong Harry yang kulihat wajahnya menatap Avery dengan marah.
Aku berlari menjauh dari mereka dan aku juga tidak peduli oleh teriakan Harry yang memanggil namaku, aku berlari sampai menuju ke toilet.
Aku menatap kaca di depan wasteful yang memantulkan wajah penuh dengan make up yang sudah hancur, akibat air mata yang sedari tadi tak berhenti saat Harry menciumku.
Ku sentuh bibirku yang tadi dicium oleh Suamiku yang lama telah meninggalkanku akibat penyakit amnesia sialan itu.
"Aku pikir kau telah mengingatku Harry"
Tanpa terasa air mataku sudah jatuh lagi dan membasahi pipiku.
"Apa aku bisa mendapatkan dia lagi Tuhan? Apa aku bisa memilikinya lagi?" Gumamku sambil menjambak rambutku frustasi.
Aku sudah tidak bisa menahan untuk tidak memilikinya lagi, aku tahu apa resikonya bila memaksa ia harus mencintaiku lagi. Tapi, apa daya hatiku hancur saat aku mendengar ucapan Avery barusan yang bisa - bisanya mengataiku Jalang. Aku menunduk melihat air mataku menetes di keramik wasteful yang sudah terkotori oleh tetesan air mataku yang bercampur oleh maskaraku.
BRUKK!
Suara bantingan pintu membuatku mendongak dan memutar melihat siapa yang melakukan itu.
Dan ternyata dugaanku benar, ia adalah nenek sihir yang disulap menjadi wanita yang sempurna dan bisa mengalahkanku di hatinya Harry.
Seketika dadaku sesak akibat kenyataan itu.
"Hey Bitch!" Serunya sambil bersandar di tembok tepat disampingku itu.
Aku hanya diam sambil menyalakan air di wasteful yang ada dihadapanku ini, dan mencoba untuk tidak menggubrisnya.
Ia mendekatkan dirinya dan memutar keran dihadapanku ini sehingga airnya mati, membuatku geram dan menahan gejolak emosi.
"Aku sibuk"ucapku dingin, lalu menyalakan air keran itu lagi dan mulai membasuh mukaku tanpa melirik wanita yang disampingku ini.
"Aku hanya ingin menujukkan sesuatu kepadamu dan setelah kau melihat ini kau harus pergi dari hadapan Harry,mengerti?"ucapnya dengan nada sedikit mengejek dan nada mengancam.
Aku melirik kearahnya yang sudah menyodorkan sebuah video.
Mataku membelalak seakan tak percaya, bahwa yang kulihat di video tersebut adalah Harry dengan Avery yang sedang bercinta?!
Hatiku sakit menerima kenyataan tersebut, apa yang kulihat kini adalah Harry yang terlihat begitu mencintai Avery, bukan diriku lagi.
Aku menghela nafas berat kemudian mencoba menatap wajah Avery yang tersenyum penuh dengan kemenangan.
"See? Jadi kau tak usah mengganggu kehidupan Harry lagi dan kau tak usah bermimpi bahwa Harry akan mencintaimu lagi"ujarnya langsung keluar dari toilet, meninggalkanku yang terpaku oleh ucapan kasarnya itu.
Aku sejenak berfikir bahwa apa yang dikatakan oleh Avery barusan itu ada benarnya, bahwa aku hanya masa lalunya. Walau aku masih istri sahnya tapi aku sudah dilupakan oleh nya sejak 2 tahun yang lalu dan sekarang aku muncul di hadapannya kemudian aku merusak hubungan Harry dengan Avery.
***
Aku berjalan gontai keluar dari toilet dan ingin mencari asistenku, tapi tiba - tiba kepalaku terasa sangat berat dan mataku mulai meremang.
kurasakan sebentar lagi tubuhku akan merasakan rasanya mencium lantai tapi saat aku mencoba untuk membuka mata, samar - samar aku melihat seorang laki - laki yang tidak kukenal menahan tubuhku agar tidak terjatuh kelantai.
"Hey,kau tidak apa - apa?" tanya laki - laki itu samar -samar aku mendengarnya sampai aku melihat semuanya menjadi gelap.
●●●●
Charlotte's POV
Aku berjalan masuk ke hall pameran yang di selenggarakan oleh kakakku itu untuk acara pelelangan tahun ini dan acara ini bukan hanya kakakku saja yang melelang perhiasannya tapi banyak yang mengikuti acara ini dan mereka juga orang - orang terpandang.
Aku melihat stand yang bernama Mary's Collection.
"Apa kau melihat Ny.Mary?" Tanyaku kepada salah satu pegawai Mary.
"Ya, saya tadi melihat Ny.Mary bersama boyband terkenal itu dan kekasihnya"jawabnya dengan berbinar membuatku mengerut dahi.
"Siapa yang kau maksut dengan boyband itu?"tanyaku sedikit tak sabaran menunggu jawabannya.
"Harry Styles yang tampan itu"ujarnya dengan tersenyum senang dan bukannya aku suka akan jawabannya itu tapi malah membuatku tidak percaya dan takut akan terjadi sesuatu dengan kakaknya itu.
"APA?! Sekarang ia ada dimana?!"tanyaku sedikit berteriak akibat khawatir akan terjadi sesuatu dengan kakaknya itu apalagi ia barusan mendengar bahwa kakak iparnya itu ternyata bersama si Jalang itu.
"Saya tidak tahu Nyonya"ucapnya sambil menunduk ketakutan akibat raut wajahku yang panik dan menahan emosi.
Aku langsung berlari mencari kakakku di keramaian ini tapi sama sekali aku tidak menemukannya dan itu sangat membuatku khawatir.
"Kau dimana kak? Aku takut kau akan tersakiti lebih dalam lagi, aku tak sanggup melihatmu yang selalu kusut bila melihat Harry dengan wanita itu"gumamku sambil menunduk menangis sejadi - jadinya sampai akhirnya ada dering telfon di Iphonenya, buru - buru ia angkat sampai tak melihat siapa yang menelfonnya itu.
"Hallo"ucapnya panik.
"Apa betul kau adik dari Mary Skyler?"tanya si penelfon yang mempunyai suara bass menandakan ia adalah laki -laki.
Sebentar laki - laki? Jangan - jangan..
•••
A/N
Haiiiii semua, gimana sama part ini? Suka nggak? Kependekan ya?
jangan lupa buat vommentsnya ya :)Luvyouhh :3
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember me//H.S
Romancealthough never remember the past but eternal love is always there