Sore
Di hari pertama Baekhyun bekerja menjadi asisten, dengan telaten dia membantu semua pekerjaan Jimin, tidak terasa waktu menunjukan jam 5 sore.
Baekhyun melirik arlojinya lalu bergegas keluar ruangan, menuju ruangan Jimin untuk meminta izin. Bagaimanapun dia sekarang adalah soerang asisten, tetap harus taat pada peraturan perusahaan. Tidak bisa seenaknya.
"Apa aku sudah boleh pulang Jim ?"
"Tentu saja Baek, memang sudah saatnya pulang"
Jimin berdiri dari duduknya menghampiri Baekhyun mengajaknya keluar dari ruangan."Sampai jumpa besok Jim" ucap Baekhyun sembari membuka pintu mobil.
"Kenapa kau buru-buru sekali Baek, apa kau ada janji? jika iya kenapa kau tidak pulang lebih awal"
"Ah tidak" Baekhyun tersenyum melambaikan tangan, kemudian melajukan mobilnya meninggalkan Jimin yang masih bertanya-tanya.
.
.
.Memarkir mobilnya di garasi dan bergegas mencari Chanyeol.
"Chann" teriak Baekhyun memasuki ruang tamu.
Pandanganya mengedar keseluruh ruangan, tidak ada tanda-tanda Chanyeol.
Lalu kembali mencari ke kamarnya, kamar mandi, tidak ada juga."Chanyeol dimana kau? kenapa kau selalu menghilang" meletakan kedua tanganya ke pinggang. Berfikir sejenak ketika ingin menuju kamarnya dia melihat sepasang kaki terjulur tergantung melebihi panjang sofanya.
Baekhyun menghela nafas lega setelah melihat Chanyeol ternyata tertidur di sofa ruang tengah, yang membelakanginya.
Baekhyun perlahan mendekatinya.
Menatap wajah damai Chanyeol yang sedang terlelap, sedikit tersenyum kemudian dengan pelan menggoyang-goyangkan badan besar tersebut. Membuat pemilik badan merasa terganggu, perlahan membuka mata bulatnya, mengeriyat memandang siapa yang di depannya."Kenapa kau tidur disini?"
"Aku menunggumu" sambil mengucek-ngucek matanya.
"Aku membeli makanan, ayo makan" ajak Baekhyun berjalan ke meja makan , dengan Chanyeol yang mengekorinya.
Setelah selesai menyatap makanan, Chanyeol memberanikan diri membuka pembicaraan.
"Aku ingin pulang Bee" menunduk menatap sisa-sisa makanan, tanpa berani menatap kedepan.
DEG. . .
Baekhyun terdiam sejenak, memahami ucapnya Chanyeol, kenapa dadanya terasa sesak.
"Tapi bagaimana jika Bibi menyakitimu lagi ?" menatap cemas Chanyeol yang sedari tadi menunduk. Baekhyun merasa khawatir.
"Sebentar saja" ucapnya memohon.
"Apa setelah itu kau kembali? " mengarahkan tanganya untuk memegang tangan Chanyeol yang dapat ia jangkau.
Chanyeol mengangguk pelan.
Hampir dua hari dia tidak melihat foto kedua orang tuanya, yang tertinggal di rumah. Itu membuat Chanyeol sangat rindu.
Dia berniat mengambil foto tersebut, untuk membawanya tinggal di rumah Baekhyun.Chanyeol mulai beranjak dari meja makan.
"Aku akan mengantarmu" Baekhyun mengikutinya.
"Tidak perlu Bee" Chanyeol menggeleng pelan.
"Baiklah, jangan terlalu lama, aku menunggumu"
Chanyeol hanya menganggguk, kemudian berjalan keluar meninggalkan Baekhyun dengan keadaan cemas.
Dia sudah membaik, sudah dapat berinteraksi dengan baik, jangan sampai Bibinya membuat dia sakit lagi.
Baekhyun masih berkomat kamit di depan rumah, melihat Chanyeol menghilang di balik gerbang.
.
.
.
.
Langit menjadi gelap di ikuti dengan suara pertir.
Butiran air mulai menjatuhi namja mungil yang sedang berjalan menuju tempat kerjanya.