CP 8

2.6K 228 19
                                    

Pagi

Si kecil mulai terusik dari tidurnya.
Matanya mulai mengeriyat pelan, sedikit mengucek-ngucek agar lebih jernih.

Dia melihat tangan besar sedang memeluknya erat, tetapi kenapa sedikit aneh.
Sedikit membelai wajah Chanyeol yang masih terlelap.

"Kenapa panas sekali, bukankah tadi malam aku sudah memberinya obat" Baekhyun berusaha turun dari ranjang, tetapi tangan besar tersebut masih enggan untuk melepasnya.

"Chan bangun" menepuk pelan tubuh Chanyeol.

"Chanyeol bangun"

Chanyeol sedikit terusik, matanya membelalak melihat Baekhyun berada di pelukannya.
Dengan cepat dia melepas pelukan.

Baekhyun terkekeh.

"Badanmu panas"

Chanyeol mengangguk pelan, dia benar-benar merasa lemas.

"Tunggu sebentar , aku akan menelfon Dokter Oh" mulai beranjak tetapi Chanyeol menahanya.

"Tidak perlu"

"Kenapa, kau tidak ingin sembuh"

"Aku takut"

"Tidak perlu takut, dia temanku kau juga pernah bertemu dengannya"

"Bukan itu"

"Lalu?" Baekhyun menaikan alisnya.

"Aku takut di suntik" rengek Chanyeol.

Baekhyun terkekeh menepuk jidatnya sendiri "Astaga Chanyeol, kau takut di suntik, dia hanya memeriksa lalu memberimu obat. Dia tidak akan menyuntikmu"

Kemudian Chanyeol melepas tangan Baekhyun.
"Tunggu sebentar" melangkah keluar meninggalkan Chanyeol, menuju kamarnya untuk mengambil ponsel kemudian menghubungi Sehun.

"Dokter Oh bisakakah kau ke rumahku sebentar, aku membutuhkan bantuanmu" ucap Baekhyun menelfon Sehun.

Setelah selesai dengan Sehun, dia tidak lupa menelfon Jimin untuk meminta izin tidak masuk kantor hari ini, karena ada urusan mendadak.

Tentu saja Jimin mengizinkannya, meskipun sekarang posisi Baekhyun menjadi asisten tetap saja Baekhyun kelak akan menjadi pewaris perusahaan.

Baekhyun menuju dapur untuk membuat sarapan, untuknya dan juga Chanyeol. Sengaja melibihi porsi dia berniat mengajak Sehun untuk sarapan bersama pagi ini.

Tidak lama terdengar suara ketukan pintu.

"Selamat pagi Dokter Oh" ucapnya tersenyum melihat Sehun sudah berdiri di depan pintu.

"Baek kau sakit?" Sehun menangkup pipi mochi Baekhyun.

Baekhyun menggeleng.
"Lalu siapa, aku pikir kau sakit, sampai sepagi ini menelfonku"

"Ayo masuk" Baekhyun mengandeng Sehun, mengajaknya ke kamar Chanyeol.

"Kenapa dia masih disini?" Sehun seketika manatap Chanyeol aneh.

"Dia sakit Dokter Oh, cepat periksa" perintah Baekhyun berdiri di dekat ranjang.

Chanyeol hanya diam ketika Sehun mulai memeriksannya.

"Bagaimana keadaanya?"

"Demam ringan, aku akan memberinya obat, bisakah kita keluar sebentar Baek?" ajak Sehun.

Mereka meninggalkan kamar Chanyeol.

"Kau tinggal bersama orang asing?" Sehun menatap tajam.

"Dia bukan orang asing, dia membantuku mengurus rumah" jawab Baekhyun asal.

TULUS{CHANBAEK}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang