CP 9

2.7K 221 44
                                    

🔞🔞🔞🔞🔞
🌈🌈

Malam. .

Baekhyun masih berada di ruang tengah
Dia tengah berdiri menatap foto kedua orang tuanya, rasa sesak mulai menghimpit dada, tak sadar membuatnya menitikan air mata.

Dia sangat merindukan sosok tersebut, untuk saat ini dia sangat ingin mereka berada di sisinya, memeluk erat tubuhnya, memberinya semangat.
Memberi dukungan atas semua keputusanya, bahwa semua ini memang sudah benar.

Terbesit di fikiran mengingat kakaknya. Suho
Dia sangat ingin bertemu dengan Suho, dia rindu setiap hari bermanja dengan sang kakak, yang memang hanya Suho yang Baekhyun miliki saat ini. Tetapi mengigat keegoisan kakaknya, membuatnya kembali teriris.

Baekhyun semakin menangis sejadi-jadinya di ruang tengah, tanpa menghiraukan lelaki tinggi yang tengah memandangnya dari kejauhan.
Bahkan Baekhyun tidak malu mengeluarkan suara tangisannya.

Chanyeol masih mematung di depan kamarnya, melihat Baekhyun yang tengah menangis.
Dia bingung apa yang harus di lakukan, dia tidak tahu cara menenangkan orang yang sedang menangis.

Chanyeol kembali berfikir, dia mulai mengingat bagaimana Baekhyun menenangkanya ketika dia menangis.

Sedikit berjalan mendekati Baekhyun yang masih terisak.
Tanpa bicara dia perlahan memeluk tubuh mungil Baekhyun, menepuk pelan tubuh tersebut.
Mungkin ini sedikit membuatnya tenang. pikir Chanyeol.

Chanyeol tidak tahu apa yang sedang di alami lelaki mungil tersebut, tetapi bagaimanapun dia harus bisa membuat Baekhyun berhenti menangis.
Karena tangisan Baekhyun membuat hatinya sakit.

Baekhyun perlahan membalas pelukan Chanyeol, membenamkan wajahnya kedalam dada bidang Chanyeol. Sedikit demi sedikit isakannya mulai memudar.

"Chan" ucap Baekhyun masih memeluk erat tubuh tinggi Chanyeol.

"Iya Bee"

"Jangan pergi"

"Apa?" Chanyeol sedikit kebingungan.

"Aku tidak ingin sendiri sendiri hiks" kembali terisak.
Kenapa Baekhyun menjadi seperti ini, mungkin dia dalam mode off.

"Iya Bee, aku tidak akan pergi" semakin mengeratkan pelukan dengan mengatur detak jantungnya yang mulai tak karuan.

"Sudah jangan menangis" Chanyeol menangkup wajah Baekhyun yang masih terisak, menyeka butiran putih yang masih menetes.

Entah mengapa Baekhyun masih melingkarkan tanganya di pinggang Chanyeol, seolah tidak ingin melepas tubuh tinggi tersebut. Pelukan Chanyeol begitu nyaman.

"Kau lelah?" tanya Chanyeol, Baekhyun masih bersender pada tubuhnya.

Baekhyun mengangguk pelan.

Dengan sekuat tenaga Chanyeol mengangkat tubuh mungil tersebut, menggendongnya seperti koala, membawanya ke kamar.

Perlahan menaiki tangga satu persatu, Baekhyun memeluk erat leher Chanyeol, membuat wajahnya sedikit menempal pada wajah lelaki tinggi tersebut.

Merebahkan tubuh mungil ke ranjang king size milik Baekhyun.

"Kau mau kemana?" menahan Chanyeol.

"Kembali ke kamar" Chanyeol menghentikan langkahnya.

"Kau bilang tidak akan pergi"

"Tapi Bee aku harus tidur"

Chanyeol belum faham apa yang di inginkan Baekhyun.

"Ya sudah terserah kau saja" Baekhyun memasang wajah kesal.

TULUS{CHANBAEK}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang