Bruak bruak bruak...
"FADIA BANGUN!! NANTI KAMU TELAT." Teriak Anita sambil menggedor gedor pintu kamar Fadia. Merasa tidak ada respon dari anak nya itu pun akhirnya Anita memutuskan untuk masuk saja ke kamar Fadia.
Betapa kagetnya Anita saat mendapati Fadia yang masih berkutat dengan boneka yang Fadia namai Poppo itu. Dengan sigap Anita langsung saja menarik selimut tebal yang Fadia kenakan.
"Fadia ayo bangun!! Hari ini kamu Upacara." Ucap Anita sambil menggoyang goyangkan badan Fadia.
"Enghh.. jam berapa sih ma??" Tanya Fadia.
"Jam setengah 6 Fadia. Ayo bangun!" Suruh Anita.
Anita masih tidak habis pikir kenapa anaknya jadi susah dibangunkan seperti ini. Padahal biasanya Fadia adalah anak yang paling rajin kalau urusan bangun pagi.
"Cepat bangun! Jam 6 harus sudah siap. Sampai kamu telambat, uang jajan mama potong." Ancam Anita lalu melenggang keluar dari kamar Fadia.
Mendengar kata terakhir yang terlontar dari mulut mamanya, Fadia pun bergegas untuk bangun dan bersiap siap. Pasalnya mama nya itu tidak pernah main main dengan apa yang dibicarakan.
**
"Fadia masuk dulu pa, Assalamualaikum." Salam Fadia sembari mencium tangan papa nya.
"Waalaikumsalam." Balas Ihsan.
Setelah melihat mobil papa nya yang kian menjauh, Fadia pun langsung masuk kesekolahnya menuju kelas X-IPA 1 kelas yang akan ia tempati. Saat masuk kedalam kelas, Fadia merasa malu bahkan bingung hingga takut, karena dikelas tersebut sudah banyak anak anak yang hadir dan Fadia tidak mengenalnya.
Tapi, tunggu-tunggu,
Ada satu gadis yang Fadia kenal. Fadia menyipitkan matanya lalu berjalan menghampiri gadis tersebut.
"Hai, Siti." Sapa Fadia sambil tersenyum.
"Eh Fadia, Hai." Bala Siti.
"Kamu mau duduk dimana, Fad?" Tanya Siti.
Fadia hanya mengangkat bahunya tanda tidak tau.
"Duduk sama aku aja ya kalo gitu." Ajak Siti
"Iya deh, makasih yaa."
Mereka berdua larut dalam obrolan, sampai-sampai mereka tidak sadar kalau Vina, Azel, Lia, dan Syafa sudah datang dan mereka berempat tengah bingung mencari tempat duduk.
"Kalian ngapain?" Tanya Fadia menghampiri mereka berempat.
"Lo galiat ya? Kita lagi milih tempat duduk." Jawab Azel ngegas. Karena Azel memang terkenal dengan nada ngegasnya itu.
"Gausah ngegas juga kali njirr." Ujar Lia.
"Eh iya iya sorry hehe." Kata Azel sambil nyengir gajelas.
"Kalian berempat udah aku cariin tempat duduk kok. Tuh dibelakang bangku aku sama Siti." Ucap Gadis sambil menunjuk tempat duduk tersebut.
"Lo, eh kamu seriusan?" Tanya Vina dengan mata yang dibulatkan.
"Ngomongnya santuy aja kali, gausah kaku kaku banget. Pake Lo gue aja!" Suruh Azel.
Mereka berlima mengangguki perkataan Azel tadi.
"Yaudah gih duduk sana! Sebelum ditempati orang laen." Suruh Siti pada keempat temannya.
"Thankyou banget lo sit." Ucap Vina.
"Hmm same same."
Mereka berenam pun segera menuju ketempat yang tadi sudah dipilih oleh Fadia dan Siti.

KAMU SEDANG MEMBACA
Samar Semu SMAku (HIATUS)
Teen FictionFadia Zaneta Salim. Seorang gadis yang sangat menyukai alur cerita kehidupannya. Mulai dari mempunyai keluarga yang harmonis, orang tua yang sangat menyayanginya, bahkan bisa dibilang anak yang paling dimanja karena dia adalah anak gadis satu-satuny...