Part 6

69 26 9
                                        

Flashback,

Fadia berjalan santai melewati koridor yang sepi, sesekali gadis itupun bersenandung kecil. Mumpung kali ini jamkos jadi ia gunakan saja untuk membaca buku di perpustakaan.

Tetapi, tak sengaja ia tertabrak seseorang.

Brukk!

Fadia terjatuh, "aduh sakit tauk!" Ucap Fadia menepun nepuk lututnya yang memar.

"Eh sorry sorry." Ucap cowok itu, tiba tiba tangan cowok itu terulur untuk membantu Fadia berdiri "sini gue bantu."

"Gausah, makasih." Fadia berdiri tanpa bantuan cowok itu. "Lain kali kalo jalan ati ati, udah gede masih main lari larian." Ucap Fadia sembari membersihkan rok nya yang kotor.

"Gue minta maaf yaa. Soalnya gue buru buru."

Sedari tadi Fadia memang sibuk membersihkan roknya yang kotor, dan pada saat Fadia melihat wajah cowok yang ada didepannya itu, "eeh lo kan cowok yang nanya gue pas dikelas waktu itu. Waktu pertama kali gue pindah ke sekolah ini.Tapi kok kita baru ketemu sekarang ya? Kan gue udah lama sekolah disini."

"Jadi Lo masih inget? Kirain udah lupa."

"Masih lah. Belum tua lagi, jadi belum pikun hahaha." Fadia tertawa dan cowok itu pun ikut tertawa pula.

"Oiya Lo belum tau nama gue kan? Kenalin gue Rizal dari 10 IPA 2." Rizal mengulurkan tangannya.

Fadia membalas uluran tangan Rizal, "Gue Fadia, dari 10 IPA 1."

"Gue udah tau nama Lo kok, Fad."

"Loh tau darimana? Kan baru kali ini kita kenalan."

"Ada deh". 

Beberapa detik kemudian Rizal melirik jam di pergelangan tangannya, "emm gue tinggal dulu ya, lagi ada urusan nih. Kapan kapan ketemu lagi. See you." Belum sempat dijawab oleh Fadia, Rizal pun sudah berlari meninggalkan koridor.

"Ohh namanya Rizal, hehe ganteng juga." Ucap Fadia lalu ia cekikikan sendiri.

Setelah itu, Fadia memutuskan untuk menuju ke tujuan awalnya, mana lagi kalau bukan PERPUSTAKAAN.

****

Kini Fadia, Siti, Vina, Azel, Lia, dan Syafa tengah berkumpul didalam kelas sembari menunggu gurunya datang.

Tempat duduk mereka memang bersebelahan, katanya sih biar gampang kalau mau ngerumpi wkwkwk.

"Gengs, kalian ada yang kenal sama Rizal 10 IPA 2, gak?" Tanya Fadia pada teman temannya.

Mendengar nama RIZAL disebut, membuat Vina geragapan dan menatap Fadia penuh tanya.

"Emang kenapa lo nanyain dia, Fad?" Tanya Vina yang sudah tidak sabar mendengar jawaban Fadia.

"Jadi gini, kemarin kan gue lagi jalan sendirian. Niatnya sih mau ke perpus, eh waktu di koridor ga sengaja ada cowok yang nabrak gue sampe gue jatuh. Terus waktu gue ngeliat mukanya, eh gue baru inget kalo dia cowok yang nanya ke gue waktu pertama kali gue didaftarin disekolah ini. Dan gue juga baru tau kalo namanya Rizal dari kelas sebelah. Tapi anehnya kok gue gapernah ketemu sama dia yaa? Kan gue udah lumayan lama sekolah disini."

"Gitu doang, kan? Gada yang lain?" Tanya Vina, dibalas gelengan oleh Fadia.

"Hmm syukur." Vina menepuk dadanya, lalu melanjutkan rutinitasnya, bermain game online.

"Eh Fad, gimana Lo mau ketemu sama si Rizal. Anaknya aja gapernah keluar kelas. Diem Bae dikelas." Kali ini Azel yang berbicara.

"Ohh pantesan."

Mereka semua beralih menatap layar ponselnya masing masing.

"Siti, kenapa Vina nanyain Rizal yaa? Padahal kan yang lain biasa aja."

"Lo belum tau sih. Vina itu naksir sama Rizal."

"Hah? Seriusan?"

"Ya serius lah, Fad. Gue kan gapernah boong sama lo."

"Em iya sih."

"Vina naksir sama Rizal itu dari mer...."

"Selamat pagi, anak anak."

Belum sempat Vina menjelaskan kepada Fadia, Pak Anang guru Bahasa Indonesia yang super killer sudah berada tepat didepan mereka semua. Siti pun menghela napas "ntar gue jelasin deh." Siti berbisik yang diangguki oleh Fadia.

_______________________________________

Selamat membaca, semuanya!! Love you❤️

Samar Semu SMAku (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang