Part 4

140 38 15
                                        

Sudah tiga bulan Fadia bersekolah di SMA Pahlawan ini. Dia sangat senang dan merasa sangat nyaman. Mengenal teman baru yang baik baik padanya, mempunyai lima sahabat yang sangat dia sayangi dan juga menyayangi nya, mengenal teman dari kelas yang berbeda, mengenal beberapa senior kelas XI dan XII, mengenal guru guru yang mengajar di kelasnya, dan Fadia juga pernah mengikuti O2SN mewakili sekolahnya. Fadia tidak pernah menyangka, kalau dia anak yang introvert akan dengan cepat membaur dengan teman baru di sekolah barunya.

Pagi ini Fadia merasa dia kepagian berangkat ke sekolah. Sekolah masih sepi dan pada saat dia masuk ke dalam kelas pun, dikelas hanya ada Siti, karena Siti memang terkenal anak yang rajin selalu berangkat pagi.

"Huhh gue pikir tadi udah siang banget, eh ternyata belum pada berangkat." Ucap Fadia kesal sambil menarik kursi yang akan ia duduki. Gadis itu pun bertanya pada Siti, teman sebangkunya "Lo berangkat jam berapa?"

"Lo nanya gue?" Tanya Siti dengan mimik wajah yang bingung.

"Yaiya lah bambank, emang gue tanya siapa lagi? Disini cuma ada kita berdua kali."

"Hehehe kirain lo ngomong sendiri." Ucap Siti sembari nyengir. "Eh btw tadi kan lo nanya gue berangkat jam berapa, gue berangkat nya jam 6." Sambungnya.

Fadia hanya ber oh-ria mendengar penyataan dari Siti. Mumpung masih pagi, jadi Fadia memutuskan untuk tidur saja.

Fadia yang tengah tertidur itu pun mendengar ada langkah kaki yang hendak masuk kedalam kelasnya. Dan benar saja saat Fadia mendongakkan wajahnya ada beberapa teman laki laki nya yang baru datang.

"Hari ini ada tugas ya, Fad?" Tanya Elran, sang ketua kelas. Cowok yang pintar, ganteng, dan sebenarnya ada rasa dengan Fadia. Namun Fadia tidak terlalu mempedulikannya dan menganggapnya teman saja.

"Lah emang ada tugas?" Tanya Akbar, sahabat Elran.

"Ada, goblok." Jawab Elran.

"Waduh gue lupa lagi, gimana dong?" Ucap Akbar lalu menepuk jidatnya.

"Maka nya, kalo malem itu belajar jangan nge-game mulu." Sahut Fadia yang tengah memainkan ponselnya.

Mendengar ucapan Fadia, Akbar pun menuju ke bangku Fadia dan menarik salah satu kursi di samping Fadia.

"Lo udah kan? Gue salin pekerjaan Lo yaa. Please Fad!!"

"No no no." Ucap Fadia sambil menggerak gerakkan jari telunjuknya.

"Ish gak kasian sama gue ya, Fad?"

"Enggak."

"Lu jahat banget. Terus gimana kalo gue entar dihukum?"

"Bodoamat"

Setelah mendengar kata kata Fadia, Akbar pun pergi meninggalkan kelas. Fadia cekikikan melihat tingkah Akbar yang sedang merajuk, persis seperti anak kecil.

"HALO GAIS GAIS.. KANGEN SAMA GUE GAK?" Teriak Azel yang baru saja datang.

"GAK!!" Jawab mereka semua serempak.

Azel mendengus kesal mendengar jawaban teman temannya.

"Tugas lo udah belum?" Tanya Fadia pada Azel yang tengah mengerucutkan bibirnya.

"Hmm." Azel tampak berpikir dengan pertanyaan Fadia "Tadi lo bilang apa Fad? Tugas? Emang ada tugas ya? Lo seriusan? Ihh kok lo ga ngasih tau gue sih. Lo sengaja ya pengen liat gue dihukum sama pak Hendry?"

Fadia hanya melongo melihat kelakuan Azel yang merutuki nya dengan banyak pertanyaan saat ini. "Huuhh Minggu kemarin kan lo sekolah, lo ga inget kalo dikasih tugas?"

Samar Semu SMAku (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang