01- Pertemuan

7.5K 524 21
                                    


Bugh!

Chan baru saja ditonjok pada tulang pipinya oleh buku jari milik Hyunjin. Ia menatap Hyunjin yang menatapnya nyalang. "Kurang ajar. Apa kau sadar yang kau lakukan itu atau tidak hah?!" sentak Hyunjin membuat temannya Han yang memang datang untuknya segera menghampiri Hyunjin yang sedang marah-marah dengan langkah cepat.

"Hyunjin, sudahlah" cegah Jisung sembari menarik lengan Hyunjin yang hendak memukul Bangchan lagi.

"Diam Han, Alpha sepertinya memang harus diberi pelajaran. Supaya dia tahu dimana batas kesabaranku!"

Sekali lagi Hyunjin menarik kerah baju seragam yang dikenakan Chan, memukul bagian lambungnya hingga Chan meringis. "Ingat ya, ini terakhir kali kita bertemu" tekan Hyunjin

"Cih alpha lemah" sinis Hyunjin sembari berdecih sebelum pergi.

Jisung merasa kasihan pada kakak kelasnya itu. Iya, Hyunjin dan ia hanyalah adkel dari kakel bernama Bangchan, si alpha tampan itu. Tapi setaunya Hyunjin dan Chan itu dekat karna satu tim dalam osis namun kenapa tiba-tiba mereka bertengkar. Jisung tidak tahu dan Hyunjin tidak pernah memberitahu.

Kejadian itu sudah bertahun-tahun. Kini Chan sudah bekerja diumurnya yang ke 23 tahun di sebuah pabrik susu sapi. Ia juga tinggal di sebuah kondominium tanpa ia ketahui jika Hyunjin si adkelnya yang dulu pernah menghajarnya itu tinggal disana.

"Bin, ponselku dimana?" tanya Chan keluar dari kamar mandi

"Mana aku tahu, aku sibuk"

Chan mendecak melihat Changbin sedang asik menonton di ponselnya "Sibuk apanya kau cuma main ponsel. Bantu aku mencarinya, tadi aku menaruhnya di dalam tas belanjaan" ucap Chan sembari mencari-cari ponselnya di karpet barangkali terselip dibawah karpet begitu pikirnya

Changbin melotot "Apa?!"

"Iya didalam tas plastik tapi tas itu juga hilang. Kau melihatnya?" tanya Chan sembari menoleh

"Astaga Chan kau bodoh! Tas itu dan isinya sudah kubuang ditempat sampah"

"Astaga Changbin..."

Chan buru-buru keluar kamar berharap ponselnya belum benar-benar dibuang karna kini ia harus berlari secepat kilat ke lantai bawah. Sesampainya dibawah, Chan segera membuka tong sampah merelakan tangan kotor demi ponselnya.

"Eh tukang sampah, nanti tolong angkat tong sampah didepan kamarku juga ya" ucap seseorang

Chan menoleh dan tatapan mereka bertemu. Hyunjin jelas kaget tak menyangka jika ia akan bertemu lagi dengan Bangchan si kakel yang pernah dihajarnya. Sedangkan Chan menatap Hyunjin dengan lamat, sembari mengingat memori lama.

*Flashback*

"Hahahaha wajah kita terpampang ternyata aku terlihat tampan di foto ini" ujar Hyunjin dengan tawa. Jelas saja ia bangga ia kan alpha kw

Chan tidak pernah fokus, apa yang dikatakan Hyunjin saat ini. Karna hidungnya terus saja mencium feromon yang baru kali ini membuatnya nyaman. Sungguh, Chan tidak bohong baunya didekat sini tapi tidak ada orang selain ia dan Hyunjin disekitar sini. Baunya samar, Chan jadi penasaran ingin menerka-nerka apa benar ini bau feromon omega atau bukan atau bau yang lain.

"Ku pikir kau cocok dengan baju itu Chan" puji Hyunjin dengan senyum manis tanpa tahu jika Chan sedaritadi mencoba mengendus sesuatu.

Hyunjin menoleh kebelakang dan kaget melihat mata kuning alpha itu melihatnya dengan sayu, bibirnya terbuka dengan nafas berat. "Kau kenapa?!" Hyunjin bertanya dengan mata melotot, jelas saja dia kaget. Chan tidak tampak seperti biasanya. "Bolehkah aku..?" tanya Chan dengan berbisik

Belum sempat Hyunjin menjawab, Chan memeluknya dari belakang sembari mengendus lehernya. Kedua mata Chan sontak terpejam ketika bau samar itu memenuhi rongga hidungnya. Ternyata feromon Hyunjin yang punya aroma setenang ini. Tak tunggu lama dan karna merasa risih Hyunjin segera melepas pelukan kakak kelasnya itu. Dan segera meninjunya. Chan memang bodoh tidak melawan karna dia memang tidak ingin. Apalagi saat itu ia baru menyadari jika ia mendapat rutnya.

"Dengar, aku bukan tukang sampah. Lagipula siapa yang mau mengangkat sampah alpha sombong sepertimu" Chan kembali sibuk mencari ponselnya yang akhirnya ia dapatkan. Chan melirik Hyunjin yang terdiam dengan pikirannya tapi Chan tidak peduli.

"H-hei! Kurang ajar. Tunggu!" cegah Hyunjin mengejar Chan yang belum jauh "Sejak kapan...?"

"Apanya?" tanya Chan balik karna tak mengerti

"Aaah! Aku bertanya sejak kapan kau tinggal disini?! Kau mengikutiku ya" sentak Hyunjin setelah gemas karna begitu bodohnya Chan.

"Eh, kau dari dulu tidak pernah sopan terhadap yang lebih tua ya. Ingat ya alpha sombong, aku?mengikutimu? Mimpi. Sampai bulumu lebat pun aku tidak mau mengikutimu"

Hyunjin menganga kesal mendengarnya. Apa yang dikatakan Chan membuatnya ingin melayangkan tinju tapi ia tidak ingin. Karna kejadian lama mengingatkannya hal memalukan itu "Ter-se-rahhh!" Kata Hyunjin lantang didepan wajah Chan lalu pergi dengan tampang cemberut

"Kapan sih dia terakhir sikat gigi?" tanya Chan dengan menggumam

"Huee hiks hiks, Jisung..."

"Aduuuh, kau ini bisa tidak sih berhenti menangis?" tanya Jisung dengan sebal, ia memasukan kripik dengan brutal kedalam mulutnya.

"Tapi film itu benar-benar menyedihkan. Lihat omeganya selamat tapi, tapi..alphanya matiihihihi hueee" kata Hyunjin di sela-sela menangisnya. Drama sekali memang. Jisung mendatarkan wajahnya, temannya yang satu ini kenapa lebay sekali sih

"Itukan cuma film, sudahlah. Ish kalau teman-teman tahu kau bukanlah alpha mereka pasti akan meledekmu jika melihatmu seperti ini" sindir Jisung

Hyunjin segera menghapus air matanya cepat-cepat, "Tapi film itu ada benarnya. Seorang alpha akan melakukan apapun demi matenya. Terlalu menyedihkan jika akhir kisahnya seperti itu" komentar Jisung dan Hyunjin hanya asik menarik ingusnya yang sempat keluar

"Omong-omong soal mate? Kau belum heat juga?" tanya Jisung sembari menoleh

Hyunjin menggeleng, "Apa kau tidak mau konsultasi? Umurmu kan sudah 21tahun"
Hyunjin hanya diam mendengarnya, tapi tangannya perlahan meremat tisu yang ia gunakan tadi. Membuat Jisung mengerti "Jangan bilang kau takut?"

"Aku takut, kalau aku benar-benar tidak akan heat bagaimana Ji?" tanya Hyunjin pelan. Jisung mendengus pelan,

"Bukanya itu yang kau idam-idamkan? Menjadi alpha, yang kuat, gagah dan tampan? Seharusnya tidak perlu khawatir dengan urusan heatmu itu"

Jisung benar tapi Hyunjin tidak bisa menghelak. Ia menghela nafasnya "Keluargaku itu tidak bodoh seperti teman-temanku Ji...mereka tahu aku omega dan aku pasti akan punya keturunan"

Jisung mengangguk membenarkan. Yeah, tak bisa dipungkiri Hyunjin benar. Dia adalah omega, bukanlah alpha. Fisik mungkin mudah untuk meniru tapi feromonnya tidak. Apalagi dia sama sekali belum pernah mengalami heat diumurnya yang sekarang.

Note
Hiii aku bawa genre ABO yg dari Agustus 2019 di darft awokawok. Btw ini versi modern buatanku. Semoga suka ya. Siapkan hati juga soalnya part awal" gak romantis"an dulu. Kita buat karakter Hyunjin bejat disini 🤪

My Escape |chanjin|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang