11- Pasien Konyol

1.8K 249 5
                                    

Hyunjin masih didepan pintu kamarnya setelah kepergian Mark pulang, ternyata Mark itu orang yang asik. Mungkin dengan bertemu dengannya adalah hal yang paling Hyunjin dambakan. Momen yang tak pernah ia dapatkan kini ada dihidupnya dengan kehadiran Mark.

Baru saja hendak membuka pintu kamarnya kembali seseorang menarik tangannya dan membawanya kedekapan seseorang yang begitu hangat. Hyunjin kenal feromonnya, meski ragu-ragu ikut membalas pelukan ia akhirnya memutuskan untuk tidak membalas pelukan Chan.

"Aku pikir kau belum pulang, aku mencarimu, keliling kampusmu tapi.. aku tidak menemukanmu. Bahkan saat aku bertanya dengan Jisung, dia tidak tahu kau kemana"

"Apa yang kau bicarakan sih" Hyunjin mendorong Chan

"Aku...mengkhawatirkanmu" kata Chan jelas di pendengaran Hyunjin tapi seolah-olah menganggap ucapan itu hanya sekecil upil. Hyunjin membuka pintunya

"Aku baik-baik saja, jangan berlebihan. Lagipula kita tidak punya hubungan spesial untuk peduli satu sama lain" ucapnya

"Apa aku salah khawatir pada seorang omega?"

Ucapan Chan membuat Hyunjin mematung, sumpah Chan pandai membuatnya dilema. Tidak ada yang salah khawatir itu bukan suatu kesalahan dan Hyunjin gagu untuk menjawabnya.

"Aku tidak bisa menjawab pertanyaanmu, lebih baik kau menawariku untuk makan atau apapun itu. Sekarang kau jauh seperti omega yang banyak omong" Hyunjin berkacak pinggang mengahadap kearah Chan

Chan dan Hyunjin kini terjebak di cafe dekat kondo. Masih diarea kondominium yang tak terlalu ramai karna suasana memang masih jam kerja.

"Jadi kau tadi ke kampusku? Untuk apa?" tanya Hyunjin sembari menyeruput es kopinya. Chan menganggukan kepala

"Pamanmu memintaku untuk menjemputmu. Omong-omong aku tadi tidak sengaja melihat seseorang yang mirip denganmu pulang bersama seseorang pria, aku pikir itu kau"

"Itu memang aku, aku pulang dengan Mark" sahut Hyunjin membuat reaksi Chan menolehnya secara dalam. Jangan-jangan Mark yang dimaksud adalah teman Chan juga.

"Kau kenal dengan Mark?" tanya Chan

"Kenapa?" Hyunjin balik bertanya, karna wajah Chan yang begitu menelesik ingin tahu.

"Bukan apa-apa. Pamanmu meminta bantuanku bukan hanya sekali. Mulai besok kau akan ku antar baik itu kekampus maupun ke kondo" ujar Chan enteng. Hyunjin menganga mendengarnya

"Hah? Pamanku serius meminta bantuan alpha sepertimu?"

Chan mengangkat bahunya tidak tahu, sebetulnya ia hanya mengada-ngada. Meski ia tahu paman Hyunjin mulai memberi kepercayaan padanya tapi ia tidak seharusnya berbohong dan memanfaatkan situasi. Ia hanya takut jika Mark merebut Hyunjin darinya.

Pagi-pagi sekali, Hyunjin mendengar ketukan pintu dikamarnya. Dengan malas ia membuka pintu dan melihat Chan sedang tersenyum dengan kedua alis yang naik turun mirip seperti pedofil menemukan mangsanya. Hyunjin menghela nafas kasar dan menutup pintunya dengan keras.

"Oke aku akan menunggumu bersiap" pekik Chan dari arah luar

Entah datang darimana spirit Chan, yang dahulu menolak untuk bertemu dengan Hyunjin tapi sekarang ia rela menunggu Hyunjin berbenah untuk kekampus. Bahkan ia merelakan waktu bekerjanya selama 15 menit kedepan hanya untuk meluangkan waktu mengantar omega itu ke kampus. Chan memang sudah gila.

My Escape |chanjin|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang