08- Tercyiduc

2.3K 294 21
                                    

Tolong jaga mata,jiwa,raga dan hati. Buat para kaum yang suka boleh baca tapi yang enggak, boleh skip.

Chan bingung harus bagaimana saat ini, teman-teman paman Hyunjin pasti sebentar lagi akan datang. Ia tidak mungkin datang kesana menyela dan mengatakan jika Hyunjin sedang heat. Chan menyentuh dua sisi kepalanya yang langsung berdenyut. Bagaimana ini...

Keasikan berpikir sembari memejamkan mata, Chan malah diserang oleh Hyunjin hingga terkapar dilantai gudang "H-hyunjin jangan" Chan merasa takut, takut kehilangan kewarasannya. Karna Hyunjin mulai menyingkap baju kaosnya meraba bagian perutnya. Sejenak Chan menikmatinya tapi ia segera menyadari ini tidak tepat.

Chan akhirnya mendorong tubuh Hyunjin pelan membuat omega itu duduk diatas pangkuannya. Chan belum bicara tapi Hyunjin buru-buru memeluk lehernya seperti kemarin. Lehernya pasti akan pegal jika membiarkan terus seperti ini, "Hyunjin..hyunjin dengar aku, aku akan mengunci pintu. Tunggu disini aku akan kembali"

"Jangan pergi..." lirih Hyunjin menatap Chan dengan wajah imutnya. Chan membeku melihatnya, ingin mencubit pipi Hyunjin karna gemas.

Chan bangkit berdiri dan mendudukan Hyunjin diatas meja lama sedangkan ia beralih untuk mengunci pintu gudang. Hanya untuk sementara sampai Hyunjin merasa lega. Kalau boleh jujur Chan merasa grogi. Meski kemarin ia sempat melakukannya tapi tidak bisa menutup kemungkinan rasa ia belum siap. Entah jiwa maupun raga. Tapi ia tidak pernah merasa terpaksa semua yang ia lakukan bergerak begitu saja dan kini ia telah berjalan mendekat kearah Hyunjin yang bersandar dinding dengan kaki bergelayut karna duduk diatas meja.

Chan menatap Hyunjin sejenak yang terengah-engah menatapnya, keduanya mendekat sambil menyatukan bibir.

"Kemana sih dua anak itu"gumam Paman Jinyoung sedikit cemas

"Anda mencari siapa paman?" tanya Samuel membuat paman Jinyoung menoleh "Hyunjin keponakanku dan Bangchan. Aku menyuruh mereka untuk mengambil baju kegudang karna baju mereka basah tapi mereka tidak kembali"

"Sebentar lagi teman-teman paman akan datang, semua karyawan harus ada disini" tambahnya lagi membuat Daehwi saling bertatapan dengan Samuel disebelahnya "Hmm, biar aku dan Samuel yang menyusul mereka paman"

Chan mengendus leher Hyunjin sembari menjilatnya, ia benar-benar merindukan feromon yang membuatnya terangsang ini. Tak ada yang bisa menggambarkan seperti apa wujud feromon Hyunjin. Hanya saja ini terlalu candu. Tapi Chan tidak boleh lupa, dia tidak boleh memberi tanda karna belum ada kepastian antara ia dan Hyunjin. Hanya kecupan basah itu yang bisa Chan berikan untuk membuat Hyunjin lebih terangsang.

Chan menjauhkan wajahnya beberapa detik untuk melihat wajah Hyunjin yang mulai terbasahi keringat. Ada banyak pujian yang tertanam didalam hati Chan saat menatap wajah Hyunjin, tapi ia tidak bisa mengatakannya. Itulah kenapa Chan tidak bisa berhenti untuk tidak mencuri pandang.

Meski dia sedang marah sekalipun wajahnya selalu terlihat imut. Hyunjin mengerjap menatap sayu bibir alpha didepannya, tangannya terulur untuk menarik tengkuk Chan mendekat. Chan tentu saja tidak menolak ketika bibir tebal nan lembut milik Hyunjin menghisap bibir bawahnya. Chan memegang pipi sebelah kanan Hyunjin agar ciuman mereka tetap bertahan seperti itu, sebelum Chan mendorong pelan tubuh Hyunjin agar bersandar pada dinding dibelakangnya dengan posisi masih duduk diatas meja.

"Chan..cep—aht" ucapannya terputus ketika Chan mengulum kembali bibir Hyunjin dengan rakus. Ia mendengar perintah Hyunjin meski agak ragu mengingat sesuatu... "Tapi aku tidak bawa kondom" gumam Chan pelan

Hyunjin tidak menjawab masih dengan nafas terengah-engah, ia tetap mengarahkan tangan besar Chan untuk segera melepas celananya. "Aku mohon...bantu aku, ini sakit..." rintih Hyunjin diakhir kata nya

My Escape |chanjin|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang