09- Mungkin Rindu

2K 264 9
                                    

Hyunjin membuka pintu kamarnya dan langsung menerjang ranjang dengan tengkurap sembari memukul bantal. "Sialan sialan sialan!" umpatnya

Matanya berair, iya dia menangis kesal. Pasti teman-teman di pabrik membicarakannya dan Bangchan si alpha sialan itu sudah pasti, pastiii menjawabnya dengan seenaknya. Hyunjin segera merampas ponselnya mencari kontak nama sahabatnya dan segera menelponnya.

Han Jisung.

"Aku tadi sudah membawa resep obat yang beberapa jam lalu diminta, eh tunggu aku ada telpon" Jisung mengalihkan pandang sejenak dari temannya ke arah saku celananya maka dari itu ia segera merogoh ponsel. Dan ketika melihat panggilan pada layar ponselnya ia menjadi malas, kenapa? Karna Hyunjin yang menelpon. Pasti anak itu sedang menangis saat ini.

"Halo ada apa?" tanya Jisung lebih dulu karna dari awal menerima telpon tak ada sahutan, hening lagi sejenak di seberang sana dan ini tidak pernah terjadi sebelumnya.

"H-hanie...apa kau sibuk?" tanya Hyunjin sembari mengusap air matanya yang nyaris mengering dipipi

"Umm, tidak aku akan segera pulang" ucap Jisung

"Boleh aku ketempatmu?" Hyunjin bertanya dengan pelan membuat Jisung prihatin sepertinya bocah ini memang tidak baik-baik saja. "Ada apa? Apa kau sakit? Heatmu tidak kambuh kan?" tanya Jisung bertubi-tubi

Hyunjin menarik ingusnya disebrang sana membuat Jisung menjauhkan ponselnya dengan wajah ilfeel. Sepertinya temannya ini memang tidak baik-baik saja baik secara fisik maupun mental.

"Bagaimana jika kita minum dikedai kopi biasa?"

"Iya"

"Halo pesanan?" Samuel menyapa sembari mengetuk pintu rumah namun tak ada sahutan. Ia pun menoleh ke arah Chan dengan mengangkat kedua bahu

"Coba lagi" pinta Chan. Oke Samuel akan mencobanya lagi

"Halooo, pesanan dari susu gantung enak diminum passwordnya?" katanya sembari mengetuk pintu dengan cengiran dan Chan hanya menatapnya datar

"Ck, Samuel"

"Ehehe bercanda"

Tak lama pintu itu terbuka menampakkan gadis kecil yang masih memakai seragam sekolahnya "Siapa?" tanyanya manis

Chan dan Samuel terdiam dengan wajah melongo menatap anak kecil yang membuka pintu. Kaget tentu saja, tapi Chan segera tersenyum dan berjongkok untuk lebih rendah "Apa kau memesan susu sapi?" tanyanya menatap lembut gadis itu. Tapi gadis itu menggeleng membuat Chan dan Samuel bertukar pandang. Chan terkekeh sejenak,

"Bisa panggilkan ibumu?"

Gadis itu tidak menjawab namun ia kedalam sembari berteriak "Maa..!"

"Astaga Chan hyung dia benar-benar lucu" komentar Samuel mengigit jari, lama-lama anak ini bisa jadi kanibal

"Dia anak tk" ujar Chan sembari melipat tangan didada

"Ohh TK, pantas saja dia memakai baju seko—"

"Ternak Kondom" jawab Chan memotong ucapan Samuel. "Sial, Chan hyung" Samuel melotot hampir saja menampar lengan Chan

"Lihat papan nama disebelah rumahnya" Chan menunjuk dengan dagu, ada apotek disebelah rumahnya dengan catatan  'Menjual Kondom Herbal' entah apa maksudnya Samuel tidak begitu mengerti tapi ia segera menutup bibirnya dan langsung tertawa nyaris bersamaan dengan Chan.

Setelah selepas dari rumah gadis itu, Samuel dan Chan kini ke kedai milkshake karna ada yang memesan susu sapi disana. Mungkin saja si pemilik kedai yang ramai tersebut yang memesannya. "Biar aku yang membawa masuk" ucap Chan membawa keranjang botol susu dan Samuel hanya membawa daftar buku pembayaran.

My Escape |chanjin|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang