VIII

1 1 0
                                    


Shelly pergi ke sekolah dengan wajah kebahagiaan. Rowoon yang berada di samping Shelly sampai merasa sedikit khawatir. Shelly dari pagi tersenyum sejak keluar dari rumahnya dan kadang tiba-tiba Shelly terkekeh sendiri. Rowoon tidak ingin Shelly mengalami depresi di usia mudanya.

" Shelly, jangan membuatku takut" Rowoon menyampaikan keluhannya.

Shelly menatap Rowoon kemudian menahan kekehannya.

" Maafkan aku. Tapi aku terlalu bersemangat untuk hari ini" Shelly mengedipkan satu matanya pada Rowoon.

" Apakah hari ini adalah hari spesial?" tanya Rowoon penasaran.

" Hari ini sebenarnya bukan hari spesial. Tapi.... , aku janji padamu hari ini akan ada peristiwa besar" Shelly merentangkan kedua tangannya.

Rowoon memegang kedua tali di tas punggungnya. Rowoon sedikit memiringkan kepalanya dan memandang Shelly lagi. Rowoon yakin, hari ini akan menjadi hari yang panjang.

Jam pelajaran pertama di mulai. Hari ini Chanyeol datang seperti biasa, selalu tepat waktu. Di setiap mata pelajaran Chanyeol, Mira berusaha terlihat menonjol. Mira ingin menarik perhatian Chanyeol. Chanyeol tidak terlalu suka kepada murid yang terlalu berlebihan padanya. Chanyeol risih.

" Seperti yang kalian tahu, Shelly mendapatkan nilai tertinggi dalam pelajaran tentang puisi di waktu itu" Chanyeol memulai pembicaraan di luar pelajaran.

" Jadi, saya akan memberikan hadiah tambahan" lanjut Chanyeol.

" Shelly, tolong ke depan" Chanyeol meminta Shelly untuk datang menghampirinya.

Shelly berjalan dengan penuh percaya diri. Shelly harus membuat Mira merasakan hal yang membuatnya sadar. Seseorang harus mendapatkan balasan atas perilakunya.

" Iya, pak" Shelly berdiri di samping Chanyeol.

Chanyeol mengambil sesuatu dari saku celananya. Chanyeol menyerahkan sebatang coklat untuk Shelly. Shelly menerima dengan senang hati.

" Ini hadiah kamu" kata Chanyeol.

" Terima kasih, pak. Sering-sering begini ya, pak" kata Shelly.

" Enak saja" Chanyeol menjitak dahi Shelly.

" Aduh" Shelly mengelus dahinya.

" Apa sesakit itu?" tanya Chanyeol khawatir.

" Biasa saja, pak. Saya sudah sering di jitak" Shelly menjawab dengan senyuman khasnya.

Shelly menyibakkan poni yang menutupi dahinya. Shelly rasa jitakkan jari Chanyeol akan membuat dahinya merah.

" Kamu boleh duduk" Chanyeol menyuruh Shelly kembali ke tempat duduknya.

Shelly berjalan sambil memamerkan coklat pemberian Chanyeol. Shelly dapat melihat tatapan iri milik Mira. Shelly menang lagi. Shelly duduk dengan bangga di samping Jungkook. Shelly masih mengelus-elus dahinya.

" Sakit?" tanya Jungkook.

" Lumayan" jawab Shelly.

" Coba sini" Jungkook memutar tubuh Shelly agar menghadap kepadanya.

Jungkook memerhatikan dahi Shelly yang terlihat merah. Tanpa sadar Jungkook meniup pelan dahi Shelly. Shelly yang merasakan hembusan napas Jungkook di dahinya hanya bisa terdiam. Shelly tidak tahu bagaimana harus bereaksi terhadap tindakan Jungkook. Jungkook menghentikan kegiatannya kemudian menatap Shelly.

" Semoga terasa lebih baik" kata Jungkook yang langsung menatap ke depan.

" Semoga saja" Shelly juga bergegas menatap papan tulis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Forever with you! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang