lagi dan lagi (bosen kali ya kalian dengernya), haechan ada di depan rumahku pada jam 5 sore. padahal tadi dari sekolah, aku pulang sama dia. juga sempet makan mi ayam dulu sama beli brown sugar, tapi kenapa dia kesini lagi? gatau, aku memilih langsung ngebukain pintu pagar begitu dia bilang ada di depan.haechan masih pake celana seragam dan atasnya kaos warna abu abu dibalut jaket tipis. begitu aku bukain pagar, dia langsung markirin motornya di halaman dan mukanya panik banget.
"kenapa? tadi kan abis dari sini, kok balik lagi?" tanyaku sambil ngajak dia duduk di teras. haechan ga menjawab, memilih duduk dengan menghela nafas panjang.
"ga betah gua di rumah" jawabnya kemudian. aku yang duduk di sebelahnya jadi menoleh, memicingkan mata.
"kenapa? gue baru denger lo ga betah di rumah. hana nakal?" tanyaku. haechan menggeleng, kemudian membenarkan posisi duduknya.
"mama bawa temennya, ngobrol terus di rumah" katanya. aku mengerutkan dahi karenaㅡserius? cuka itu masalahnya?
"terus masalahnya dimana? kan lo bisa diem di kamar" kataku. haechan mendengus, kemudian menoleh ke aku sebentar.
"temennya bawa anak"
"lo suka anak anak kan? ajak main aja"
"kalo segede hanan juga gua ajak main, lah ini?"
"kenapa emang?"
"anak kelas 10. lu tau? yang kemaren minta id line gua, gila ga dunia tuh?" katanya. aku melotot karena kaget kemudian ketawa begitu liat raut muka kesel haechan. yang membuat dia menoleh lalu mendengus kesel.
oh iya haechan udah tau kalo kemaren aku ga bener bener marah. malah aku langsung dia ketekinㅡdurhaka katanya udah boong sama dia tapi aku seneng karena akhirnya bisa menang akting ngelawan raja drama kaya haechan. jadi ini reaksi aku begitu denger anak temennya mamanya haechan adalah anak kelas 10 kemarenㅡkaget, tapi ya ketebak dari gelagatnya yang seberani itu (karena dia udah tau haechan mungkin).
"berarti dia emang tau lo anak temennya mamanya" kataku. haechan menghela nafas, kemudian menatap aku lagi.
"terus gua gimana dong?"
"ya emang kenapa? yaudah sih ngobrol mah ngobrol aja. kasih id line lo, kan gue udah bilang ga akan marㅡ"
"guanya gamau!" katanya. aku terkekeh, kemudian mencubit pipinya pelan.
"emang maksud lo berisik tuh mereka gimana? si anak itu gimana ke lo? lo disuruh ngobrol sama dia?" tanyaku yang haechan angguki pelan.
"emang dia ngobrolnya gimana aja?"
"nanya nanya mulu kaya pembantu baru. temen temen gua, keseharian gua, kesibukan gua. berasa diinterview mau kerja"
"terus lo jawab apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah #2 (SEGERA TERBIT)
Fanfiction[ selesai, segera terbit ] "cerita awalnya sih moveon sama-sama. tapi gatau kenapa, kamu malah jadi Rumah." JUDUL SEBELUMNYA : "HAECHAN" [ sequel dari : Singgah ] Copyright ©beljum, 2018