dipersembahkan oleh live haechan tadi sore yang super aknsksnzknsksnksbskbsjs.
ㅡ
tadi kata mama, haechan bakal balik lagi ke rumah aku agak maleman. sebenernya aku ga ngizinin, cuma berhubung kita lagi kaya di zaman batu alias haechan yang ga megang hp, jadinya susah buat aku larang. aku mau nelpon hana takutnya ganggu, mau tanya mamanya takut ganggu juga.
jadinya aku nungguin dia di ruang tamu sambil selonjoran. sampe a mingyu yang baru pulang dari tempat temennya kaya terheran heran begitu liat aku yang di jam 8 malem kok mejengnya di ruang tamu.
"ngapain? nungguin tamu?" tanyanya sambil mencolek kakiku. aku melirik, menggeleng kemudian a mingyu lewat lalu ke kamarnya. ga lama dia turun lagi, lalu ngobrol sama mama yang ada di ruang tengah.
"lagi ngapain tuh si bungsu?" tanyanya yang kedengeran kesini. aku melirik sekilas, kemudian lanjut mainin hpku lagi.
"oh itu. nungguin pacarnya" jawab mama dikencengin. aku jadi noleh, memicingkan mata lalu si aa ketawa.
"dia mah katanya ga bakalan pacaran ma, mau langsung nikah aja" kata si aa ngeledek. aku melotot jadinya, nyuruh dia diem tapi malah terus ketawa.
dan ga lama telponku berdering, menampilkan satu kontak yang daritadi aku tungguin.
"halo?"
"haechan? lo abis dari sini tadi?" tanyaku. haechan terkekeh pelan, kemudian diem cukup lama.
"haechan!"
"apa?"
"lo kesini tadi?"
"iya. mau liat yang lagi banyak tugas, tapi kok ketemunya sama pot kaktus" jawabnya santai. aku jadi bingung sendiri gara gara ngebohong, ini dijawabnya apa?
"chan, maaf. tadi guㅡ"
"iya tau. gimana? enak ngobrol sama mama gua?" tanyanya langsung. aku menahan nafas, mendehem pelan lalu hening gara gara aku dan haechan ga ada yang bersuara lagi.
"haechan?" panggilku kemudian.
"apa?"
"maafin gue karena bohong sama lo. tapi serius, gue gamau lo marah ke mama lo sendiri" kataku. haechan menghela nafas, cuma mendehem.
"iya"
"iya doang? lo marahnya jadi sama gue ya?"
"ngga, cuma heran aja"
"heran kenapa?"
"lu ngomong apa aja sampe mama berubah pikiran?" tanyanya. aku mengerutkan dahi, emang tadi aku ngomong apaan ke mamanya haechan?
"gue ga ngomong apa apa"
"lah? katanya ngobrol"
"iya tapiㅡgue ga ngobrol soal apapun, cuma dengerin kata kata mama lo sama obrolan ringan aja"
"bentarㅡkenapa lo nanya gitu?" tanyaku balik. haechan ga menjawab, sedangkan aku jadinya mikir. apa mamanya haechan juga bilang soal tadi ke haechan? tapi kan haechan ga di rumah, terus?
"gapapa, nanya doang" jawabnya.
"kalo lo nanya berarti lo tau soal mama lo yang berubah pikiran pas ketemu gue tadi" kataku. haechan mendengus, kemudian mendehem singkat.
"hm apa?" tanyaku.
"hm iya! barusan mama jemput gua dari rumah nenek, terus cerita semuanya" katanya. aku terkekeh, kemudian haechan ngelanjutin omongannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah #2 (SEGERA TERBIT)
أدب الهواة[ selesai, segera terbit ] "cerita awalnya sih moveon sama-sama. tapi gatau kenapa, kamu malah jadi Rumah." JUDUL SEBELUMNYA : "HAECHAN" [ sequel dari : Singgah ] Copyright ©beljum, 2018