Kata dalam dongeng ini akan pendek. Satu babnya tak terasa kamu sudah habis membacanya. Dongeng ini ada karena takdir dan waktu. Dongeng ini setengah berdusta dan setengah fakta. Kuharap kamu menganggap wajar saja karena hidup memang begitu, manusia tidak bisa lepas dari kemunafikkannya, sebaik-baiknya manusia jika mati ia pasti akan mencicipi neraka untuk menebus dosanya entah dosa itu kecil maupun besar. Aku benar kan?
Kenapa Dongeng 00.00?
Karena dongeng ini untuk kamu yang tak bisa tidur padahal sudah berganti hari. Untuk kamu juga yang punya insomnia akut. Dongeng 00.00 menemanimu. Ku harap dongeng ini tidak sampai membuatmu harus menangis terisak.
Dongeng 00.00 pada series satu. Tokoh utamanya adalah AKU manusia tanpa nama, ia terlalu malu mengakui namanya, karena namanya yang jelek dibanding dengan nama kakak, adik, dan teman-temannya bahkan sekelilingnya.
Ku harap kamu bisa mencintai Dongeng 00.00 meski si AKU si tokoh utama sudah tak percaya lagi dengan cinta.
Selamat menyapa,
Dongeng 00.00🌛🌛🌛
Aku tidak tahu menahu tentang bumi, tiba-tiba saja aku dilahirkan diberi umur sampai sekarang ini.
Aku tidak tahu menahu, apa terlahir menjadi manusia adalah sebuah kebaikan atau penderitaan.
Aku tidak tahu menahu, kenapa aku bisa sampai ada di tubuh ini dan menanggung beban setiap deritanya sedihnya yang tak kunjung usai juga. Semacam aku di letakan di sebuah lorong panjang yang tak punya ventilasi udara hingga membuatku sesak. Lorong panjang yang tak punya terang sampai aku tak bisa melihat cahaya barang setitik pun. Lorong panjang yang kedap suara hingga aku berteriak sekeras apapun menangis meraung sekencang apapun orang-orang tak akan mampu mendengarnya. Tak ada cahaya putih semacam surga, hanya ada gelap yang tak ku mengerti warnanya, apa hitam atau biru malam?
Apa menjadi manusia harus semenyedihkan ini? Apa menjadi manusia harus di kuasai oleh kemunafikan?
Bibirnya tersenyum tapi hatinya termenung. Percakapannya dengan orang lain begitu bahagia dan menyenangkan tapi saat bercakap dengan dirinya sendiri ia meraung seperti anjing tangisannya seperti gonggongan kesedihan. Ruang tempatnya berdiri tak ada kisi-kisi napas untuknya menghirup udara, terkurung dalam hingga bila ia berpijak di atas air ia akan tenggelam amat dalam. Ia menyedihkan dan sekarat.
Dia menghardik dan membenci persetujuan dirinya dengan takdir sewaktu ada di dalam rahim. Ia menginginkan pulang dan mengakhiri perjanjian itu. Katanya takdirnya terlalu buruk, ia tak di perlakukan dengan baik. Ia asing dengan sekitarnya, kepada dunia dia tak pernah berkawan.
Keluhnya, ia selalu merasa sendiri, orang disekitarnya tak memerhatikan sedihnya, orang disekitarnya menulikan pendengaran saat ia menangis kesakitan. Dia tersesat di terowongan gelap yang tak punya titik terang. Dia ingin sekali pulang. Entah pulang kemana maksudnya.
Dia tumbuh dengan membawa perasaan yang menyedihkan. Dia didewasakan dengan luka dan kebencian.
Menurutmu kenapa Tuhan memberikannya nyawa jika hanya menerima luka saja?
Sepanjang umur hidupnya. Seseorang mendatanginya dan bertanya.
"Kamu percaya dengan manusia setelah mati itu bisa berinkarnasi?"
Dia mengadahkan kepala menatap langit yang selalu gelap, "kalaupun hari ini aku mati. Aku tidak tertarik lagi untuk di lahirkan kembali."
🌛🌛🌛
26.07.20
Pukul : 00.00
KAMU SEDANG MEMBACA
Dongeng 00.00
Short StorySangat sadar aku membenci cinta. Aku tak mempercayainya. Cinta bagiku semacam ajaran sesat yang mengotori pikiran manusia. Sedari kecil aku sudah di kelilingi keabuan. Terkurung dalam sebuah cangkang nyaris tak punya teman. Untuk tersenyum seperti...