aneh

85 36 29
                                    

Pukul 6.00 pagi elle sudah sampai di sekolah. Rajin sekali bukan? Sebelum masuk ke kelas gadis itu menuju kelas langit, bertujuan untuk meletakan kotak makan yang berisi kukis di kolong meja langit. Sebeum pergi elle menulis sibuah note di atas tempat makan itu.

Hyy masa depan......
Pagi ini akan menjadi pagi yang indah buatmu hehe. Aku jadi dilan dulu ya? Harusnya kamu sihh yang jadi dilan, tapi gakpapa. "aku ramal kita bakal ketemu nanti, entah itu dimana pun."
Aku gak seperti cewek lain lho yang ngasih kamu coklat instan. Karena kamu spesial jadi aku gak percaya sama pabrik untuk ngasih kamu makan. Aku buat kukis ini sendiri. Beneran.....  Gak ada yang bantu suerr.  Plissss makan ya!  Pokoknya nanti aku kesini pas pulang sekolah kukisnya harus habis! Terserah deh mau dimakan sama siapa, yang penting habis dan jangan di buang. Aku gak bakal baper kok kalau cuma di makan aja kukisnya. Memang kalau aku bilang gak senang aku munafik, aku senang tapi gak akan baper dan GeRe. Janji aku gak bakal lebay. Tapi harus habis!!!!  Aku gak ngasih penawaran ya. Kasih aja deh.....  Harus habis atau harus ludes dimakan?  Pilih salah satu wajib. Love u

Ibu dari anak anakmu
Elle.

Elle tersenyum geli sendiri membaca surat yang dia tulis. Gakpapa yang terpenting adalah langit tau kalau elle itu tulus.

"sampai kapan gw kaya gini?" elle bermonolog sendiri tatapan senangnya berganti dengan sendu.

"heh lu juara umum yang ngejar ngejar langit kan?" seseorang masuk dari pintu kelas mengarah ke elle.

"e-eh." melihatnya ele menormalkan Tatapannya kembali. Bukan hanya tatapan seluruh raut wajah elle berubah drastis.

"lah kenapa lu?" Tanya orang Itu dengan Tatapan berbinar. Seolah bertemu dengan idolanya dia sangat semangat.

"gak kok.  Elle duluan ya." elle bergegas pergi dari kelas langit tapi wanita itu justru menahan tangan elle.

"tunggu dulu buk ketua." elle memperjelas tatapannya. Maksud gadis ini memanggilnya ketua apa?

"haha wajah terkejut lo lucu." orang itu tertawa hingga mampus.
"gw anak baru, mungkin lo belum tau tapi gw udah tau lo kok." elle tersenyum ramah pada wanita di depannya.

"widihhh arka baik dan tidak sombong back." mendengar suara toa milik arka, elle bergegas pergi sebelumnya elle membisikan sesuatu di telinga gadis tadi.

"welcome, semoga lu setia." elle tersenyum miring namun penuh wibawa, sementara wanita tadi tersenyum kecut seolah takut pada elle.

"widihh pagi pagi neng elle sudah ngapelin bang langgit aja." lintang tersenyum dibalas senyum juga dari elle.

"hehe iya dong, elle harus yang pertama." katanya nyegir tak berdosa.

"pagi pagi udah ada kuman nempel."arka berjalan melewati elle dengan tatapan dingin, diikuti oleh teguh dan morgan sama sama memasang wajah tembok.

"yaudah deh neng elle babang lintang duduk dulu ya." lintang berjalan ke arah temannya yang lain.

"sejak kapan selera lo rendah tag?" terlihat sekali arka tidak menyukai elle.

"jangan menilai buku dari covernya ka." lintang mendudukan pantatnya di kursi.

"elle pergi dulu ya?" elle pamit dan tersenyum pada semuanya termasuk langit.

"gan kasih gw pr lo gih, biar gak percuma gw datang pagi." teguh langsung mengambil buku di tas morgan.  Tak lama setelah di dapat datanglah langit, lintang dan arka mendekat ikut menyalin tugas.

"elle ngomong apa tadi yu?" morgan menyadarkan ayu yang sedari tadi bergelud dengan pikirannya.

"hah, apa?"

"tadi ngomong apa?"

"ohh cuma bilang kalau ada buku matematika lebih di perpus." ayu beralibi, untung dia ingat kalau bukunya rusak.

"sapai bisik bisik?" morgan melihat ayu penuh selidik.

"b aja kalik." ayu ketus dan keluar dari kelas.

"heh gan napa lo?" teguh berteriak dari mejanya.

"yahh jangan jangan si morgan suka lagi sama ayu." arka histeris sendiri.

"yah ketikung gw ni? Yaelah masak saingan sama morgan sihh?" lintang berteriak tak terima.

"pasti kalah lah lo." langit nyeletuk asal.  Mereka tertawa senang berhasil menjaili lintang.

"tadi elle ngomong apa?" morgan menaikan satu alisnya tanda bertanya.

"lah emang gw peduli?" arka ikut menaikan alisnya tapi keduanya karena tidak bisa menaikan satu alisnya.

"serius!" tatapan morgan masih penuh selidik.

"mana gw tau." arka memasang tampang tampa dosa, sedangkan arka memutar bola mata malas.

"lo tau apa sol elle?" morgan beralih menatap lintang.

"elle itu manusia, termasuk kaum hawa makanya nasi, punya orang tua, tinggal di sebuah rumah." lintang menyal n tugas sambil mengigat.

Morgan kesal dan memilih untuk diam, tidak melanjutkan perkataannya. Dia tahu bila di lanjutkan pasti tidak akan selesai.

"orang kayak elle gak punya ciri khusus gan, paling pinter itu aja." arka memfokuskan matanya pada tulisan rapi di depannya. Morgan merasa ada sesuatu pada elle.

"langit juga kelihatan baik baik aja tapi tidak baik." langit melihat morgan. Seperti ada sesuatu yang aneh.

"kenapa gan?" langit berhenti menulis beralih menatap morgan. Yang ditatap hanya menggeleng.

😊😊😊😊😊😊
😊😊😊😊😊😊
☁☁😊😊☁☁
☁☁😊😊☁☁
☁☁😊😊☁☁
☁☁😊😊☁☁
☁☁☁☁☁☁
🙏🙏☁☁🙏🙏
🙏🙏☁☁🙏🙏
🙏🙏🙏🙏🙏🙏
🙏🙏🙏🙏🙏🙏
🙏🙏☁☁🙏🙏
🙏🙏☁☁🙏🙏
☁☁☁☁☁☁
😁😁☁☁😁😁
😁😁☁☁😁😁
☁😁😁😁😁☁
☁☁😁😁☁☁
☁😁😁😁😁☁
😁😁☁☁😁😁
😁😁☁☁😁😁

Vote and comen.....

 naughty coupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang