CHAPTER 7 FRIEND FROM EARTH

10 8 0
                                    


Rombongan kini telah tiba di sebuah cafe yang akan menjadi tempat makan siang mereka. Tempat itu sangat teduh dan sejuk dengan atap-atap yang ditutupi oleh tumbuhan merambat. Segera setiap anggota rombongan memilih meja mereka masing-masing.

"Hei!" ujar Aldric seraya mendekati Morgan yang tengah mengobrol dengan Pendeta Victor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hei!" ujar Aldric seraya mendekati Morgan yang tengah mengobrol dengan Pendeta Victor.

"Dimana gadis Graveland itu? Sepertinya aku nggak melihatnya sejak tadi." imbuhnya sembar berbisik.

Morgan mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Marielle, tapi ia tak ada di manapun.

"Apakah mungkin dia tertinggal? Tapi mana mungkin. Aku akan mencarinya di toilet." balas Morgan.

Tak lama, Morgan telah kembali.

"Nggak ada. Sialan, bagaimana bisa aku lengah. Kemana perginya dia? Seharusnya aku nggak mengajaknya kesini. Kalau sesuatu terjadi padanya, apa yang harus aku lakukan?" ujar Morgan yang tengah dikuasai oleh rasa panik.

Aldric menarik Morgan keluar cafe. Mereka berdiri di bawah sebuah pohon di dekat teras cafe.

"Hei, tenangkan dirimu. Lebih baik sekarang kita mencarinya. Jangan biarkan yang lain tau supaya nggak timbul keributan. Kita pasti bisa menemukannya."

Mereka langsung bergegas berpencar untuk mencari Marielle.

_*_

Seorang gadis tengah berdiri di balik dinding dekat teras cafe. Gadis itu sedari tadi terus memperhatikan gerak gerik Morgan dan Aldric. Bahkan ia mencuri dengar pembicaraan mereka berdua.

Setelah Morgan dan Aldric diam-diam pergi dari sana, gadis itu pergi ke toilet lalu masuk ke dalam salah satu bilik. Ia mengeluarkan sebuah ponsel dari dalam jaketnya dan segera melakukan panggilan.

"Sepertinya dia terpisah dari rombongan. Dua orang sedang mencarinya. Baik, tuan. Saya akan terus mengamati mereka." tutur Reina sebelum mengakhiri sambungan telepon.

_*_

"Kau nggak membawa ponsel?" tanya Jack.

Marielle menggeleng, "aku meninggalkannya di hotel."

"Ah sayang sekali. Ngomong-ngomong, dimana kau menginap? Mungkin aku bisa mengantarmu kesana. Kau pasti tak tau jalan." ujar Jack.

Marielle diam sejenak. Ia curiga mengapa pria itu mau membantunya sampai mau mengantarnya. Marielle melirik pria itu, tidak ada yang mencurigakan dari pria itu. Tapi ia tetap harus waspada, bagaimanapun juga pria itu baru ia temui hari ini.

Jack menyadari pandangan Marielle yang menaruh curiga padanya, "ah, tenang saja. Aku bukan orang jahat. Aku hanya ingin membantumu. Aku sudah sering melihat turis yang tersesat sepertimu. Kalau aku memang ingin melakukan hal jahat padamu, kau bisa berteriak."

"Jadi bagaimana?" tanya Jack.

"Kau benar akan menolongku? Meski kau tak kenal aku?" tanya Marielle.

Terra de Fiori (Daratan Fiori) - Re-WriteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang