Part 2 ⛈

11 2 0
                                    


"Bagaimana? Apakah cocok untukku?"tanyaku sambil berputar sembari mengibas-ngibaskan rambut didepannya.

"Iya, sangat cocok puteri. Terlihat sangat cantik,"ungkapnya membuatku malu.

"Hmm...aku sangat senang sekali, terimakasih banyak ya Lee"

"Iya, sama-sama puteri. Sekarang ayo, ada satu tempat lagi yang ingin ku tunjukkan,"ucapnya sambil menarik tanganku.

"Ke-kema....,"sudah menjadi kebiasaan, sebelum aku menyelesaikan bicara dia malah langsung saja menarik tanganku.

         Hujan masih turun dengan derasnya, entah kemana dia akan membawaku pergi. Kemana pun dia membawaku, aku percaya jika dia tidak akan berbuat jahat padaku. Karenanya, entah kenapa aku merasakan perasaan bahagia dalam hatiku yang tidak bisa ku jelaskan hadirnya.

             Ketika sudah mendekati tempat yang di tuju, dia memintaku untuk menutup mata.

"Puteri, sebentar lagi kita akan sampai. Apa boleh, kamu menutup mata dengan selembar kain ini?"tanya dia sambil merobekkan kain bajunya.

"Eum, kenapa aku harus melakukannya?"

"Tidak juga sih, kamu tidak harus melakukannya. Tapi, aku hanya ingin membuat kejutan untukmu,"pungkasnya dengan penuh harap.

"Wahh...menarik. Kalau begitu, tutup saja mataku. Aku akan menghargai rencanamu, bagaimana?"tanyaku sambil tersenyum padanya.

"Benarkah?"tanya dia yang masih tak percaya diri.

"Eu-eum,"jawabku sambil menganggukkan kepala pertanda mengiyakan.

"Wahh, aku sangat bahagia mendengarnya puteri Lio,"ungkap Pangeran Lee Xian dalam batinnya.

"Baiklah aku akan menutupnya yah?"

"Eu-eum,"jawabku kembali mengangguk.

Brukkk.....

         Saat dia akan menutup mataku, tiba-tiba saja seseorang menubrukku. Untungnya, dengan sigap dia langsung menarikku. Tapi, tanpa sengaja aku jatuh kepelukannya lagi.

"Apa yang harus aku lakukan, kenapa hatiku terus saja bergelut menginginkan dirimu Puteri Lio? Jika nanti engkau mengetahui aku adalah seorang pangeran, apakah engkau akan tetap bersikap seperti ini padaku?"cetus Pangeran Lee Xian dalam batinnya.

"Aku baru menyadari, jika Lee terlihat tampan dari dekat. Apakah mungkin aku bisa hidup bersamanya? Aku ini seorang puteri, ayahanda pasti tidak akan setuju jika aku hidup bersamanya. Jikalau bisa hidup bersamanya, maka aku akan dibuang dan dianggap sebagai pengkhianat. Dia berasal dari Dinasti Xian, jika ayahanda tahu aku pergi bersamanya aku pasti akan mendapat hukuman,"celoteh Puteri Lio dalam batinnya.

"Eu-eum...aku minta maaf puteri, aku benar-benar tidak sengaja. Aku hanya berniat menolongmu tadi,"gumamnya padaku ketakutan.

"Iya, iya sudahlah tidak apa-apa. Aku tahu itu tak sengaja,"ujarku sambil merapihkan hanbokku.

        Kemudian dia memakaikan kembali penutup mata padaku.

"Eu-eum Lee, apa boleh aku memegang tanganmu? karena mataku tertutup, aku tidak bisa melihat arahmu berjalan. Jika aku memegang tanganmu, kamu bisa menuntunku berjalan"

"Eu-eum...i-iya puteri, tentu saja bo-boleh,"jawabnya dengan nerves.

"Aduhhh gawat sekaliii...jika aku  memegang tangannya, pergelutan dalam hatiku tidak akan pernah usai,"bisik Pangeran Lee membatin.

         Saat itu, hujan masih belum reda. Entah kenapa, semakin lama semakin deras. Apa mungkin langit tahu yang sedang kurasakan ini? Jika memang begitu, andaikan langit juga tahu perasaan ini semakin tumbuh berakar dan sukar tuk dihilangkan.

         Aku masih tak mengerti, kenapa seorang laki-laki biasa seperti Lee  bisa membuatku jatuh cinta sejak awal berjumpa? Hujan yang sangat ku sukai ini, tak sangka akan menuntunku kepada orang yang pertama kalinya ku cintai seumur hidupku.

"Aku penasaran, kemana dia akan membawaku? Aku merasakan, jika dia membawaku naik ke atas perahu. Eum...aku tak sabar ingin membuka penutup ini hehe...,"gumamku dalam batin.

"Aku tahu ini adalah kejutan untuk Putri Lio, tapi... bagaimana jika dia pernah datang ketempat ini? Apa mungkin kejutan ini akan gagal yah? Dan juga, semoga hujan cepat mereda,"tutur Pangeran Lee membatin.

"Hati-hati berjalannya puteri, agar tidak terjatuh"tuturnya padaku.

"Oh iya, iya baik...."

          Kemudian saat itu aku berpegangan sangat erat padanya,  supaya tidak terjatuh.

           Aku merasakan, seperti berjalan diatas bebatuan yang berjajar. Dan juga, tercium wangi aroma bunga yang menyengat.

" Aku jadi sangat penasaran, kemanakah dia membawaku ya?"bisikku dalam batin yang semakin penasaran.

"Sebentar lagi, kita akan sampai puteri,"timpalnya padaku.

"Wahh...aku sangat penasaran Lee, kamu akan membawaku kemana?"paparku sangat penasaran.

"Eum.. sebentar lagi, puteri akan segera mengetahuinya hehe,"pungkasnya dengan tertawa ringan.

         Setelah beberapa menit terlewati....

"Puteri, sekarang kita sudah sampai. Penutupnya silahkan dibuka,"ujarnya yang terdengar bahagia.

⛈ Kira-kira, kemanakah Pangeran Lee Xian mengajaknya pergi jauh ke suatu tempat tersebut?

⛈ Bagaimanakah respon Puteri Lio Lung saat melihat tempat tersebut?

⛈ Perasaan mereka semakin lama semakin tumbuh, akankah mereka hidup bersama dengan hambatan yang mereka akan lalui?

⚠Oke guys!!!segini dulu yah...🙏
Jangan lupa tanda jejaknya👣dengan vote⭐ dan komentar✍.

"HAPPY READING!!!"🔎📖




 비를 좋아하는 여자 ⛈ ("Bileul joh-ahaneun yeoja")  [Alhamdulillah, Selesai✔]    Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang