Bagian 7

22 4 1
                                    

Begini aja terus sampe gua suka sama lo.

❃.✮:▹🍓◃:✮.❃

Sekarang Neri dan Ellza sudah sampai di sebuah toko buku, toko buku yang lumayan besar, pasti isinya lengkap.

Neri yang terlebih dahulu turun dari motor besar milik Ellza dan disusul sang pemilik motor.

Mereka berjalan beriringan untuk masuk kedalam toko tersebut.

Saat memasuki toko tersebut, Neri melihat jika kebanyakan orang disana itu perempuan, walau ada beberapa lelaki. Tapi tetap saja perempuan lebih mendominasi tempat ini.

"Gila, kayaknya hari ini banyak banget cowok ganteng sih disini."

"Iya ganteng, tapi sayangnya yang ganteng bawa cewek. Itu kan yang tadi juga bawa cewek."

Neri dapat mendengar bisikan para pengunjung yang sedang membicarakan tentang Ellza.

"Masih SMP apa gimana? Pake baju putih biru."

"Muka anak SMA tapi, ganteng banget gak nahan!"

Langkah kaki Ellza semakin cepat, membuat Neri harus sedikit berlari untuk mensejajarkan langkah mereka.

"Ja, ih tungguin." Keluh Neri.

Ellza yang mendengar itu pun memperlambat langkahnya. "Lu nya yang kelamaan. Sekarang coba lu kasih tau gua mana tempatnya."

Neri memperhatikan sekitar, iris matanya menajam kan penglihatan nya. "Itu disana!" Ucap Neri.

Ellza melihat arah yang Neri tunjuk lalu berjalan kearah sana.

"Elja tungguin!" Decak Neri kesal.

Pasalnya, sedari tadi Ellza selalu meninggalkan dirinya. Neri mau tidak mau ya menyusul Ellza dengan sedikit berlari.

Setelah sejajar Neri pun menepuk bahu Ellza. "Jangan lah kau jalan cepat cepat." Ujarnya ala ala.

Ellza menghela napasnya lalu berucap, walau harus sedikit menunduk karena tubuh Neri yang cukup pendek baginya.

"Gua itu jalan biasa. Lu tau sendiri gua itu tinggi, kaki gua panjang, jadi ya kalo jalan pasti langkahnya lebih besar. Lu nya aja yang ribet." Ucap Ellza

Neri terdiam. Hey ini pelanggaran! Jarak wajahnya dengan Ellza sangat dekat, sepuluh sentimeter mungkin.

Melihat Neri terdiam, Ellza langsung menggapai lengan Neri untuk digandeng.

"Tangan lu aja kecil." Desis Ellza pelan sembari mengambil langkah.

Neri menatap wajah Ellza dari samping. "K-kenapa lu gandeng gue?" Tanya Neri tanpa melepaskan tangannya dari genggaman Ellza.

"Biar gak ilang, cantiikkk."

Rona merah kini menghiasi pipi chubby milik Neri, ya Neri juga dapat merasakan jika pipinya menghangat. Sialan, Neri sudah terbang.

"Jangan baper, gua cuma bercanda. Gua gandeng lu karena lu jalannya lama."

Lalu dijatuhkan kembali.

❝Aku Diantara Mereka❞ ❲ON-GOING❳Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang