bag 4

2 2 0
                                    

Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 9, sedangkan Haidar terus saja melihat hpnya tapi tidak ada jawaban dari Hanin.
"ck, nih orang ga aktif aktif dari tadi itu hp apa pajangan ya" ucap Haidar kesal dia pun memutuskan untuk tidur saja.

"nak bangun" ucap Anisa membuka gorden kamar Haidar.

"masih pagi ma" ucap Haidar menyelimuti badannya.

"bangun na kamu belum sholat shubuh" ucap Anisa. Haidar pun dengan terpaksa bangun menuju kamar mandinya untuk berwudhu.

"jangan tidur di kamar mandi ya" ucap Anisa tertawa karena memang pernah saking ngantuknya Haidar dia tidur di dalam kamar mandi membuat semua orang panik.

"ga akan ma" ucap Haidar berteriak. Lalu Haidar pun keluar dengan wajah segarnya segera menggelar sajadah untuk menunaikan sholat shubuh. Tapi entah setan dari mana selesai sholat Haidar malah tertidur lagi di sajadahnya. Hingga waktu menunjukan pukul 7 dia terbangun akibat teriakan mamanya.

"Haidar bangun ini udah jam 7 kamu mau telat lagi" ucap Anisa.

"udah biasa kan ma" ucap Haidar tersenyum.

"ayo cepetan nanti papa marah lagi kamu telat mulu"

"iya ma" Haidar pun segera berganti pakaian mengenakan seragam sekolah lalu mengambil tas dan berjalan ke bawah untuk makan.

"ma aku makan dulu" ucap Haidar tetapi Anisa malah menyerahkan bekal kepada anaknya.

"kamu makan disekolah aja udah sana ini udah siang na" ucap Anisa dan Haidar pun menurutinya. Haidar mencium tangan Anisa lalu pergi ke sekolah.

Haidar mengendarai sepeda motornya dengan kecepatan sedang. Hingga tiba di sekolah gerbang sudah ditutup.
"mang bukain dong" ucap Haidar kepada mang Diman satpam disana.

"bentar dar" ucap mang Diman membuka gerbang.

"pak.. " ucap seseorang berteriak masuk kedalam sekolah dengan napas tak beraturan karena lari.

"mampus gue kenapa lo teriak" ucap Haidar kepada perempuan yang berada disampingnya.

"maaf" ucap perempuan itu melihat kearah Haidar.

"hanin"
"haidar" ucap mereka bersamaan.

"kalian berdua ikut saya" ucap pa Asta membuat Hanin dan Haidar mebuang napas kasar.

"kenapa sih kalian telat mulu kemarin telat sekarang telat apa hukuman saya kurang jera. Kalian itu sudah kelas 3 kamu lagi Haidar kapan sih ga telat terus kamu Hanin kenapa sekarang jadi suka telat. Apa sekarang kamu berangkat bareng Haidar?" ucap Pa Asta.

"engga pa aku ga bareng Haidar lagian aku ga kenal dia pa" ucap Hanin menolak tuduhan Pa Asta.

"iya pa dia ga bareng sama Haidar" ucap Haidar santai.

"terus kenapa telat?" ucap Pa Asta.

"tadi tuh motor abang saya kempes pa jadi saya berangkat naik angkot eh angkotnya ngetem lama pa" ucap Hanin membuat Haidar tertawa.

"ngapain lo ketawa" ucap Hanin.

"engga" ucap Haidar. "kaki lo udah sembuh?"

"udah" ucap Hanin.

"kalian jangan lelet jalannya berduaan lagi udah Hanin lari sebanyak 10 putaran kamu Haidar 15 cepat" ucap Pa Asta membuat Hanin dan Haidar segera berlari ketakutan.

Tanpa mereka sadari semua pasang mata melihat kegiatan mereka yang sedang berlari. Hanin yang mengetahui orang orang memperhatikan mereka dia hanya menunduk malu.
"beneran kaki lo ga sakit ini lari loh 10 putaran" ucap Haidar disamping Hanin.

BELIEVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang