bag. 7

2 1 3
                                    

Kini Hanin sedang ditangani oleh dokter dan Hanan hanya mondar mandir diruang UGD dia merasa sangat khawatir dengan adiknya ini.
"nak duduk dulu, insya allah adikmu kuat" ucap Angga kepada Hanan. Ya di adalah Angga ayah dari Haidar.

"iya pak" ucap Hanan duduk disebelah Angga.

"nama bapa Angga, maafkan bapa ya tadi kalau adik kamu tidak menolong bapa dia tidak mungkin seperti ini" ucap Angga mengenalkan diri.

"saya Hanan pak dan adik saya Hanin,  tidak apa apa pa mungkin ini semua sudah kehendak Allah, maaf pa saya mau menelpon abi dan umi saya dulu pasti mereka khawatir" ucap Hanan mencari kontak abinya.

"assalamualaikum abi"
"..."
"hanan dirumah sakit bi"
"..."
"hanin kecelakaan bi maafkan Hanan yang tidak bisa menjaga Hanin"
"..."
"dirumah sakit Permata bi"
"..."
"Waalaikumusalam hati hati bi"
Hanan pun duduk kembali dan dalam hatinya terus berdoa untuk keselamatan adiknya ini.

"nak bapa angkat telpon dulu" ucap Angga menjauh dari Hanan.
"Waalaikumusalam ma"
"..."
"papa di rumah sakit"
"..."
"engga papa gapapa tadi ada seorang remaja yang nyelamatin papa, tapi wanita itu tertusuk ma jadi papa disini"
"..."
"gausah ma ini udah malam nanti aja mama kesininya besok."
"..."
"Waalaikumusalam"
Sudah satu jam Hanan menunggu dengan terus berdoa agar Hanin sembuh, hingga dokter yang menangani Hanin keluar dari ruangan itu.
"gimana keadaan adik saya dok?" ucap Hanan.

"alhamdulillah semuanya lancar de, adik kamu tidak apa apa karena pisaunya tidak melukai organ tubuh bagian dalam. Mungkin sebentar lagi adik kamu siuman. Sekarang kami memindahkannya ke ruangan nak"

"alhamdulillah" ucap Hanan dan Angga.

"kalau begitu saya permisi de pa"

"nak bapa mau urusin administrasinya dulu"

"tidak usah pa biar saya saja"

"engga papa nak, kan adik kamu udah nolongin bapa kamu tunggu disini aja takutnya adik kamu siuman" ucap Angga meninggalkan Hanan. Hanan pun masuk kedalam ruangan Hanin dia melihat adiknya terbaring lemah di ranjang rumah sakit.

"assalamualaikum nak" ucap Abi dan umi menghampiri Hanan dan Hanin.

"Waalaikumusalam abi umi Hanan minta maaf karena tidak menjaga Hanin dengan baik" ucap Hanan menghampiri kedua orang tuanya.

"gapapa nak ini semua kehendak Allah abi sama umi ga marah sama kamu" ucap Hasan mengusap punggung anaknya.

"assalamualaikum" ucap seseorang lalu mereka pun menoleh ke belakang.

"Waalaikumusalam" ucap ketiga orang tersebut.

"permisi bu pa saya minta maaf karena dengan menyelamatkan saya anak bapa jadi korban" ucap Angga menghampiri Fatimah dan Hasan.

"tidak apa apa pa, bapa tidak perlu minta maaf saya berterima kasih karena bapa sudah membawa anak saya kesini dan ini ruangannya apa ga terlalu berlebihan pa?" ucap Hasan. Hasan bilang seperti itu karena ruangan ini ruangan VVIP dimana tempatnya begitu luas ada tempat tidur sofa tv kamar mandi dan indah ketika malam hari karena ini berada di lantai t rumah sakit jaadi bisa melihat ke arah kota.

"selakali lagi saya minta maaf pa, tidak apa apa pa ini sebagai permintaan maaf saya" ucap Angga.

"tidak apa apa pa, makasih pa dan duduk dulu pa"

"iya"

"saya Hasan dan ini istri saya Fatimah" ucap Hasan memperkenalkan diri.

"saya Angga" ucap pria paruh baya disebelahnya.

BELIEVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang