bag 10

1 0 0
                                    

Waktu pulang pun tiba semua murid bergegas pulang.
"ayo"

"hanin pulang bareng gue"

"dia berangkat sama gue jadi gue yang anterin dia pulang, siapa si lo murid baru juga"

"gue temennya"

"kalian malah berantem si"

"yaudah ayo pulang Hanin Kalisa!"

"ya sabar dong gausah ngegas"

"sabar dar"

"astagfirullah"

"yo lu duluan aja gue bareng Haidar sama sasa"

"oh yaudah gue duluan assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" Hanin pun bersama Kalisa mengikuti Haidar dan kawan kawannya.

"gue duluan ja vin"

"iya dar hati hati"

"assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Mereka berjalan menuju mobil Haidar dan tak luput dari tatapan tidak suka dari murid perempuan dan ada 2 murid laki laki yang menatap mereka tajam.
"yo kita harus mulai bergerak"

"bentar kita main main aja dulu sama Haidar liat aja"

Begitupun ketiga wanita yang menyukai ketiga most wanted itu melihat mereka dengan tatapan tidak suka.
"ngel gimana mereka udah main jauh?"

"tenang jes liat aja si Hanin itu gue ada rencana untuk hancurin wanita itu" Angel pun membisikan rencana liciknya.

"gila lo ngel lo mau lakuin itu?"

"ya iyalah tapi nanti nanti sekarang kita mainnya seperti biasa sama cewe cewe lain"

"lo ga kasian?"

"kenapa kasian jes udah ah yu"

***
Hanin, Kalisa dan Haidar selama perjalanan tidak ada yang berbicara mereka semua diam dengan pikirannya masing masing, sampai jalan menuju rumah Kalisa pun mereka masih diam.
"gue duluan nin, makasih Haidar assalamualaikum" ucap Kalisa keluar dari mobil Haidar.

"Waalaikumsalam" ucap Hanin dan Haidar.

"hanin gue minta maaf" ucap Haidar setelah Kalisa pergi.

"mulai besok lo gausah jemput dan nganterin gue lagi gue bisa berangkat bareng aa"

"tapi nin.. "

"ga ada tapi tapian lo itu siapa gue sih, so care sama gue. Inget kita cuma temen yang bertegur sapa pun engga selama 2 tahun ini jadi jangan so care sama gue" ucap Hanin mengeluarkan unek uneknya dia tidak menyadari kalau ucapannya itu membuat Haidar terluka.

"ok gue ga akan deketin lo lagi" ucap Haidar menancap gas dengan kencang. Haidar sudah tidak memikirkan Hanin yang menyuruhnya pelan pelan, Haidar sangat kesal akibatnya dia ingin Hanin segera tiba di rumahnya.

"dar gue takut" ucap Hanin dengan air mata yang terus mengalir.

"sorry" ucap Haidar memelankan mobilnya. Lalu mengambil tisu dan memberikannya kepada Hanin.
"udah jangan nangis"

"iya" ucap Hanin mengambil tisu itu.

"udah sampe keluar"

"ga mampir dulu?"

"ga"

"yaudah gue keluar assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" Haidar segera pergi dari hadapan Hanin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 05, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BELIEVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang