bag. 9

1 0 0
                                    

"gue harus segera cari tau latar belakang pa Asta" ucap Haidar kini dia sudah berada di dalam kamar dengan komputer yang menemaninya.

"ini ga salah" ucap Haidar melihat kalau pa Asta adalah orang tua Sam. Pa Asta mengambil uang dari perusahaan papanya karena perusahaan dia diambang kehancuran dan yang tak kalah mengejutkan kalau memang benar kejadian itu ada hubungannya melihat cctv di perusahaan papanya yang menunjukan kalau pa Asta menelpon seseorang untuk membunuh papanya karena dia telah menjerumuskan ke penjara.

"tapi kalo pa Asta di penjara jadi orang yang mau bunuh papa itu bukan pa Asta, tapi siapa suruhan pa Asta. Di tempat kejadian tidak ada cctv lagi" ucap Haidar mengacak rambutnya.

"oh iya Hanin" ucap Haidar segera mencari nomor kakak Hanin.

Hallo assalamualaikum

Waalaikumsalam ada apa Haidar?

A, Hanin ada?

Ada tapi dia lagi tidur, emangnya ada apa?

Oh gitu a, engga sih mau nanya aja sama Hanin tentang masalah kemarin tapi kalo lagi tidur mah biarin aja a biar besok aja Haidar tanyainnya

Oh gitu yaudah nanti aa sampein ke Hanin

Makasih a, gue tutup dulu telponnya assalamualaikum

Iya sama sama Waalaikumsalam

Haida mematikan ponselnya lalu menaruhnya kembali tapi ketika di taruh dia melihat sim card di belakang casing hpnya.
"oh iya bener sim cardnya Hanin, kenapa gue bodo banget ya dari tadi ke gue liat sim cardnya" Haidar segera memasukan sim card itu kedalam hpnya.

0***********
Ternyata lo udaah pulang dari rumah sakit dan inilah awal dari kehancuran lo

Itulah pesan yang masuk ketika Haidar mengaktifkan hpnya. Segera Haidar melacak nomor itu untuk mengetahui siapa yang telah meneror Hanin.
"kenapa ga bisa dilacak lagi" Haidar sudah merasa frustasi berulang kali dia berusaha melacak nomor itu tapi tetap tidak bisa.

"gue harus telpon om Gus" Haidar menekan nomor pamannya.

"assalamualaikum om"
"..."
"om ada waktu?"
"..."
"ada masalah om"
"..."
"nanti Haidar ceritain masalahnya disana om"
"..."
"ok makasih om, Haidar otw nih assalamualaikum"

Haidar segera pergi ketempat dimana omnya berada. Dia meraih jaketnya karena dan kunci motor lalu bergegas pergi.
"ma pa Haidar izin mau ke om Gus dulu ya assalamualaikum" ucap Haidar mencium punggung tangan kedua orang tuanya.

"iya hati hati sayang Waalaikumsalam" ucap Anisa. Setelah berpamitan dengan dengan kedua orang tuanya,Haidar menancap gas pergi menuju lokasi yang dikirim oleh Gustian.

"assalamualaikum om lama tak jumpa" ucap Haidar mengagetkan Gustian.

"Waalaikumsalam lo ngagetin abang, tapi ya lama ta jumpa ya" ucap Gustian mengelus dadanya.

"abang abang orang om juga"

"ya abang aja atuh dar kan emang gue juga ga setua om om"

"yaudah iya gue panggil bang" ucap Haidar membuat Gustian melengkungkan bibirnya. Memang Gustian adalah adik dari ayah Haidar dan usianya juga baru 25 tahun tapi Haidar selalu memanggilnya om.

BELIEVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang