Bab 10 :Ketika malam

8.5K 503 6
                                    

Setelah makan malam seluruh keluarga berkumpul. Untuk sekedar menceritakan kegiatan sehari-hari. Ini adalah pertama kalinya Bila merasakan hal seperti ini. Di keluarganya setelah selesai makan malam Bila akan kembali ke kamar untuk menyelesaikan tugas.

Airin menceritakan dengan antusias kegiatannya di kampus. Berbeda dengan Wira Ayah Akmal yang menceritakan kekesalannya kepada salah satu pegawai yang lalai. Atau dengan Maya ibu Akmal yang menceritakan tentang acara tujuh bulanan salah satu teman anaknya yang Maya hadiri tadi pagi.

Akmal menceritakan betapa polosnya Al yang mengira restoran adalah rumahnya. Seluruh anggota keluarga tertawa setelah mendengar cerita Akmal. Al sang tokoh utama hanya memandang dengan wajah yang menggemaskan dengan kedua matanya yang mengedip.

"Al tante cubit nih, jangan pasang wajah gemesin gitu" Wajah bingung Al membuat mereka tambah gemas.

"Bunda wajah bingung itu apa?" Bisik Al kepada bundanya.

Semua orang memandang Bila dengan penasaran.

"Kok bisik-bisik, Ayah enggak dengar loh dek" Akmal mendekatkan tubuhnya dengan Bila. Membuat Bila menahan nafasnya. Rasanya ingin segera Bila dorong tubuh Akmal.

"Apa katanya Bil" pertanyaan Maya membuat Bila mengalihkan fokusnya. Ternyata, bukan cuma Akmal yang merasa penasaran Ibu mertuanya juga sama.

"Katanya wajah menggemaskan itu seperti apa" Bila menjelaskan tentang bisikan Al yang membuatWira tertawa mendengar perkataan polos cucunya.

Airin memberi contoh kepada Al "Kayak gini" tatapi tangannya malah mencubit kedua pipi Al.

Seketika ruang keluarga menjadi ramai dengan tangisan Al yang keras. Walaupun cubitannya tidak terlalu keras tetapi Al sangat tidak suka jika pipi gembulnya dicubit.

Bila berdiri untuk menenangkan Al. Tangannya terus mengelus punggung Al yang bergetar. Akmal melirik sinis adiknya, ia merasa sangat kesal. Maya dan Wira hanya mengelus dada melihat kelakuan anak bungsunya.

Setelah Al tenang Bila kembali duduk disamping Akmal. Kedua tangannya menghapus jejak air mata yang tersisa di wajah Al. Dengan penuh kasih sayang Bila mencium pipi Al silih berganti. Membuat semua orang yang melihat ikut terharu.

"Tante minta maaf ya, janji enggak akan ulangi" Airin mengangkat jari kelingkingnya. Al memalingkan wajahnya.

"Dek, itu tante lagi bicara. Enggak boleh memalingkan wajah seperti itu. Harusnya Al lihat wajah tante dan bilang iya tante asal jangan diulangi" Akmal menasehati Al dengan hati-hati. Akmal ingin Al terus menghormati orang yang lebih tua walau dalam keadaan kesal.

"Ayo dek bilang, iya Tante jangan diulangi lagi pipi Al sakit kalau dicubit" Bila membantu Akmal untuk membimbing Al.

"Iya Tante, jangan diulangi lagi pipi Al sakit kalau dicubit" ucap Al menuruti perintah Ayah dan Bundanya.

"Pinternya cucuk nenek" Maya merasa sangat bangga dengan anak dan menantunya yang bersama-sama membimbing Al.

Bila memeluk Al satu tangannya Bila gunakan untuk menepuk- nepuk pelan pantat Al. Al merasa nyaman hingga tertidur dalam pelukan Bila. Akmal memindahkan Al kedalam gendongannya dan membawa Al masuk ke dalam kamar. Bila berjalan di belakangnya. Semua orang masuk kekamar untuk beristirahat.




Bersambung

Jangan lupa vote, Terimakasih

1. KITA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang