Bab 7 : Jangan Iri

8.6K 523 7
                                    

Pembicara diantara mereka berhenti karena mendengar rengekan Al. Mereka berjalan menuju ranjang yang Al tempati.

"Alhamdulillah cucu Opa sudah bangun"

"Al mau minum ? atau kepalanya masih sakit?" Ucap Akmal sambil mengusap kepala Al dengan hati-hati.

Al hanya menjawab melalui gelengan kepala. Matanya berkaca-kaca karena tidak menemukan keberadaan Bundanya hatinya merasa sedikit kecewa Bundanya tidak menepati janji. Al akhirnya bertanya kepada Akmal.

"Ayah, Bunda pelgi mana ?"

"Bunda pergi ke toilet tunggu sebentar ya sayang"

Rasanya lega, ternyata Bundanya tidak pergi meninggalkan nya.
Merasa dikacangin oleh Al, Airin berkata dengan keras dan mengagetkan semua orang.

"Hello Al, tante Airin tungguin Al dari tadi loh kok Al enggak nyapa Tante sih"

Mendengar teriakan Airin seketika Al merasa takut. Al segara memegang kedua lengan Ayahnya.

"Mau sama Ayah aja" ucap Al.

Akmal membawa Al kedalam pelukannya. Dia merasa sangat kesal dengan adiknya. Yang seenaknya berteriak tidak memikirkan keadaan.

"Kamu ini dek, jangan bikin Al takut dong kurang-kurangin sikap bar-bar kamu itu" ucap Ibu Akmal saking kesal terhadap anak gadisnya. Lalu mencubit tangan Airin.

Airin mengaduh tangannya terasa terbakar panas dan perih menjalar di area cubitan.
"Aduh. Sakit Mah, Airin kan seneng Al sudah sadar" jawab Airin sambil meniup tangan yang terkena cubitan.

Pintu kamar mandi terbuka, menampilkan wajah segar Bila. Bila melangkah menuju ranjang tangannya mengusap punggung Al yang masih berada diperlukan Akmal.

"Al kenapa Mas ?" tanya Bila, baru saja Akmal akan menjawab, Al malah melepas pelukannya dan langsung pergi memeluk Bila dengan erat.

"Enggak apa-apa Bil, cuma kaget aja denger teriakan tantenya" jawab Umi yang berada disebrang Bila.

Sebenarnya, Akmal masih ingin memeluk Al. Tetapi sepertinya Al lebih membutuhkan pelukan Bila. Ada getaran di hatinya ketika melihat pelukan Al dengan Bila. Rasanya sangat bahagia. Akmal pergi menuju Bila dan ikut memeluk mereka berdua. Akmal berjanji akan selalu menjaga pelukan ini.

Orang tua mereka sangat bahagia. Menyaksikan keluarga kecil Akmal dan Bila yang saling menyayangi dalam waktu singkat. Ternyata keputusan mereka menikahkan Akmal dan Bila adalah jalan yang benar. Mereka selalu berdoa agar pernikahan Bila dan Akmal selalu dipenuhi dengan kebagiaan.

Berbeda dengan keluarganya, Airin merasa kesal melihat mas dan kakak iparnya. Airin rasa mereka tidak menjaga perasaannya yang masih sendiri alias jomblo. Airin jadi merasa  iri ia ingin dipeluk juga. Tangan bi Yanti mengelus punggung Airin dengan kasar. Ia juga berkata kepada Airin untuk sabar. Godaan bi Yanti membuat Arin tambah kesal.

Bersambung

Jangan lupa vote, Terimakasih

1. KITA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang