Pré-Chapitre

5.8K 329 70
                                    

BGM🎵: Jooyoung - Here We Are

- Aku adalah mendung, dan kau adalah rintik embun. Bersama, kita hanya akan menjadi gerimis. Meluluh perih dalam isak tangis -
WN

 Meluluh perih dalam isak tangis -WN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐿🖤🐻

Roséanne Park bersenandung pelan sambil melihat ke kiri dan kanan sebelum berjalan cepat menuju lift yang akan membawanya ke lantai 32 aparteman milik sang kekasih, di salah satu kawasan elite di Champs-Élysées, Paris.

Langit kota Paris terlihat cerah, secerah suasana hati Rosé sendiri. Hari yang indah selalu bisa membuat semua orang gembira, bukan?
Sebenarnya tidak semua orang juga, Rosé yakin ada seseorang yang mungkin sama sekali tidak menyadari langit kota Paris sedang cerah sekali hari ini. Dan bahkan mungkin tidak menyadari daun-daun sudah berubah menjadi kuning kecoklatan. Mungkin besok, daun-daun itu akan berguguran bersama angin yang membawanya pergi.

Orang itu tidak akan sadar atau mungkin tidak peduli. Dan seseorang itu adalah kekasihnya, Jennie Kim.
Rosé yakin kekasihnya itu terlalu sibuk untuk menyadari apa pun yang terjadi di sekelilingnya akhir-akhir ini. Ia baru saja meluncurkan Sunglass Gentle Monster Lang edisi musim gugur beberapa hari yang lalu di tiga negara yakni, Seoul, New york dan Paris.

Dan seperti biasa, kalau Jennie sudah sibuk, ia jarang mau menjawab telepon dan jarang meluangkan waktunya yang berharga untuk membalas pesan atau semacamnya. Karena itu Rosé akhirnya memutuskan terbang dari Seoul ke Paris untuk memastikan apakah gadis kesayangannya itu makan dan tidur dengan teratur?Apakah gadis kesayangannya itu hidup dengan baik seorang diri disana?

Rosé menekan bel interkom ketika sudah berdiri di depan pintu Apartemen Jennie. Pintu baru dibuka setelah Rosé menekan bel untuk ketiga kalinya. Raut wajah kekasihnya yang berdiri di ambang pintu menegaskan dugaan Rosé bahwa kekasihnya tidak hidup dengan baik. Berat badannya kelihatan turun cukup banyak dan rona hitam terlihat di kantung matanya.

"Surprise.." Rosé tersenyum lebar dan membuka kedua tangannya untuk menerima pelukan dari sang kekasih.

Jennie Kim menatap Rosé dengan mata membelalak dan mulut terbuka lebar, menandakan dia tampak kaget dengan kedatangan Rosé. "Hubby!! Kok nggak bilang dulu kalau mau datang?" gumamnya, lalu menyambar Rosé dengan pelukan erat.

"Kan mau bikin kejutan buat Unnie." Jawab Rosé dengan membalas pelukan itu tak kalah lebih erat.

Pundak Jennie mulai bergetar, terdengak isakan disana. "Sayang, kok nangis, hm?" tanya Rosé yang sedikit kebingungan. "Terharu ya sama kedatanganku?" Mata Rosé ikut berkaca-kaca.

"Bukan, by." Jennie menarik pelukannya, menatap langsung ke mata Rosé. "Ayo masuk ke dalam dulu." Jennie meraih koper Rosé dan membawanya masuk, diikuti oleh Rosé dari belakang yang masih kebingungan.

You and Me and Us [Season 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang