Deux - You Should Be Here

1.6K 209 52
                                    

Bgm: 🎵Girls generation - Promise

Bgm: 🎵Girls generation - Promise

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


▪️▪️▪️▪️

Nyonya Kim tidak merasa perlu mengangkat kepalanya saat ia mendengar ketukan di pintu masuk ruang kerjanya. Putri kesayangannya itu masuk ke ruang kerjanya dengan wajah lesuh. Gadis itu melemparkan tubuhnya ke sofa dan bersandar di sana seraya memejamkan matanya. Sang Mama yang sedari tadi mengamati anak gadisnya itu memandang dengan kebingungan.

"Mama dengar dari Manajermu, kau membatalkan penerbangan ke Milan sore tadi. Kenapa Jennie? Apa ada hal yang lebih penting dari peluncuran koleksimu?"

Jennie merespon dengan anggukan kecil. Tapi matanya tetap terpejam, seolah sedang meredam sesuatu yang mendesak untuk diutarakan.

"Hal apa itu? Jangan main-main dalam bisnis, Jennie. Kau tahu sponsor untuk peluncuran koleksimu kali ini bukan orang-orang sembarangan. Mereka petinggi-petinggi kelas dunia. Kau tahu kan berapa banyak kerugian yang akan kita tanggung kalau mereka mundur dari project ini?"

Kini Jennie membuka matanya, mengarahkan pandangannya ke sang Mama. Dari sorot matanya terlihat jelas dia tak menyukai pembahasan itu.

"Mama ingat nggak apa mimpiku?"

Nyonya Kim tampak keherenan dilempar pertanyaan random seperti itu. Lalu dia mulai berpikir sejenak, mencoba mengingat-ingat tentang mimpi-mimpi yang sering Jennie katakan dulu.

"Menjadi penyanyi, punya brand sendiri dan keliling dunia." Sebut Nyonya Kim semua yang dia ingat.

Jennie tersenyum kecut, tapi dia mengangguk kecil untuk membenarkan semua yang disebutkan oleh Mamanya.

"Ada satu hal yang aku mimpikan. Satu-satunya mimpiku yang muncul bukan dari diriku sendiri. Tapi dari seseorang. Satu-satunya mimpiku yang belum pernah aku beritahu pada Mama dan juga satu-satunya mimpi yang sangat sulit untuk kuraih meski aku sehebat Ratu Inggris sekalipun." Ujar Jennie dengan suara datar namun bergetar di dadanya.

Merasa bahwa pernyataan Putrinya terdengar serius, Nyonya Kim segera beranjak dari meja kerjanya. Ia turut duduk di sebelah anaknya. Mendadak instingnya sebagai seorang Mama menyadari kalau anaknya itu sedang tidak baik-baik saja.

"Katakan apa mimpimu itu? Biar Mama tahu dan Mama bisa bantu kau meraihnya."

Jennie tersenyum kecut lagi. "Susah Ma, itu mungkin akan terdengar biasa saja bagi Mama bahkan setiap orang. Tapi bagiku itu hal yang sulit untuk kuraih. Bahkan Mama pun tak bisa meraih mimpi itu." Sahutnya kemudian tertawa getir.

"Apa maksudmu, sayang?" Nyonya Kim semakin dilanda kebingungan.

"Mimpiku adalah menikah dengan orang yang kucintai, membangun rumah tangga yang harmonis dan memiliki anak yang lucu. Mimpiku terdengar biasa saja kan, Ma? Tapi nyatanya sulit untuk diraih."

You and Me and Us [Season 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang