Huit - One Step Ahead

1.4K 126 55
                                    

BGM: Sezairi - It's You

BGM: Sezairi - It's You

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌀🌀🌀

WARNING ⚠️ : Karna udah lama ga update, mungkin banyak dari kalian yang lupa dengan isi ceritanya. Aku saranin buat baca part sebelumnya dulu ya. Tapi kalo males, yauda gaskan aja part ini hehe. Kalo agak-agak bingung, ya maklumi aja. Cerita ini emang alurnya maju mundur cantik kayak Season 1

­­==== Rosé's point of view ====

Dua puluh empat panggilan tak terjawab. Enam puluh sembilan pesan masuk. Pemberitahuan itu semua berasal dari kekasihku. Aku menatap layar ponselku dengan termangu. Ya, bodohnya aku meninggalkan ponselku di dalam mobil Alice. Pasti gadisku itu sedang panik dan risau saat ini. Bagaimana tidak risau? Kalau semua pesan dan panggilannya tak satupun yang terjawab.

"Sayang di mana?"

"Angkat teleponku, sayang."

"Di mana, sih?"

"Sibuk ya? Ya sudah, aku telepon lagi nanti."

"Sudah dua jam berlalu dari chat terakhir, kau belum juga membalas. Di sana sudah larut kan? Sayang pasti ketiduran, deh."

"Angkat teleponku! Jangan bikin aku khawatir."

"Aku hitung sampe 5. Kalau kau tak muncul, fix nggak ada cuddle-an nanti sewaktu ketemu."

"1..."

"2..."

"3..."

"Mana sih, arrrrghh!!!"

"5"

"LIMA! SUDAH LIMA!!!!"

"Pacarku kemana, OMG!"

"ROSIE, I HATE U!"

"Rosie, aku rindu. Kau baik-baik saja kan, Sayang?"

"Perasaanku nggak enak, nih. Kayak ada yang menjanggal. Aku harus dengar suaramu dulu biar tenang, Sayang."

"Angkat teleponku, please!"

"Kalau kau nggak ada kabar begini. Lebih baik besok aku terbang ke Seoul. Masa bodoh dengan paparazzi."

Begitulah beberapa isi chat darinya. Setelah menyakinkannya bahwa aku baik-baik saja di sini dan berhasil mencegahnya pulang ke Seoul. Aku jadi merasa bersalah sekaligus terbebani. Pertama, merasa bersalah karena telah membuatnya khawatir. Kedua, terbebani harus menyembunyikan kondisi Eomma dan sosok Dokter Kim darinya. Aku hanya ingin semua berjalan dengan teratur.

Dia sudah cukup menderita dengan masalah penguntit yang menerobos masuk asrama. Begitu juga paparazzi yang selalu mengikutinya dan masalah internal dalam keluarganya. Sudah cukup itu semua membuat ruang bebasnya terbatas. Aku nggak mau menambah bebannya dengan memberitahu perihal masalahku. Setidaknya, itu yang bisa aku lakukan untuknya saat ini.

You and Me and Us [Season 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang