CHAPTER 15

9.4K 567 2
                                    

Mereka memasuki bioskop. Seperti biasanya, tentunya Alec menjadi pusat perhatian disana. Salahkan kepada wajah tampannya membuat Ally beberapa kali mendapatkan tatapan sinis dari beberapa wanita.

"Mau nonton apa?" tanya Alec.

"Ini aja," jawabnya menunjuk salah satu film romance. Alec mengangguk.

"Ga mau film horror aja?" tanyanya.

"Ngak!"

Alec terkekeh, "Biar puas peluk-peluk nya."

Ally mencubit perut pria itu. "Aww..."

"Yang ada gemetaran dari pada peluk-peluk kamu." Sejak kapan Alec menjadi seperti ini. Biasanya pria itu akan puas mengejeknya karena tidak dapat menonton film horror.

"Oke... aku belikan tiketnya." Alec pergi membeli tiket sedangkan Ally menunggunya kembali. Pria itu kembali dengan tiket yang sudah berada ditangannya.

"Mulainya satu jam lagi." Ally mengangguk mengerti.

"Mau es cream?" tanya Ally.

"Ayo!" Alec menggandeng tangan Ally menuju café khusus ice cream yang ada di lantai bawah.

Kedua orang itu memasuki A'ne Ice cream and Café. Ally memilih tempat duduk di dekat kaca, sehingga pemandangan kota dapat terlihat.

"Jarang-jarang lho kamu minta kesini."

"Ya soalnya aku lagi panas!" jawab Ally sambil melihat mata biru sahabatnya itu,

"Panas karena?" tanyanya penasaran.

"Panas karena kamu!"

Mereka tertawa, dan kembali dunia serasa milik berdua.

"Aku heran. Beritamu bersama Jetro dapat tersebar..."

"Lalu?" tanya Alec juga penasaran.

"Mengapa aku dan kau, tidak pernah diberitakan bersama? Bisa saja kan mereka mengira kita berpacaran? Kenapa harus Jetro!" kesalnya tiba-tiba.

"Kau cemburu?" tanyanya.

"Jelas tidak!" sahutnya cepat, "Cemburu kepada lelaki? Tidak. Mereka yang seharusnya cemburu padaku," candanya.

"Kau benar, rata-rata mereka cemburu kepadamu." Alec tertawa.

"Ya! Karena aku lebih cantik dari pada mereka. Sehingga si-ompong ini lebih tertarik padaku!" Alec tertawa keras dan menjadi pusat perhatian.

"Kau? Cantik? Aku tidak percaya!" ejeknya.

Ally tersenyum, "Aku lebih menyukaimu yang bertindak seadanya ini, dari pada menjadi seseorang yang beda."

Alec mengangkat alisnya, "Kau tahu? Aku tetap menjadi diriku... Namun ini versi romantisnya!"

"Kalau begitu aku lebih suka versi jahilnya... Tunggu. Aku lebih suka versi ompongnya," godanya.

Melihat adanya sisa ice cream di bibir wanita itu, Alec mengusap bibirnya dengan jarinya. Ally terdiam. Kali ini berbeda, meski sudah sering Alec melakukan hal ini padanya. Jantungnya berdedak lebih keras.

"Ada noda di bibirmu," jelasnya.

Ally kembali kedunia nyata, "Terima kasih."

"Bulan depan rencananya aku akan ke Osaka," kata Alec tiba-tiba.

"Lalu?" tanyanya.

"Seperti biasa, Ayo ikut!" bujuk pria itu.

Memang mereka sering menghabiskan waktu bersama, dan Ally sering ikut Alec berpergian disaat liburan.

"Tidak ada hari libur bulan depan," jawabnya.

"Ayolah, kau belum melakukan cuti dua tahun ini... apa perlu aku bicara pada boss mu? Kita hanya akan berada disana untuk beberapa hari," bujuk Alec dengan wajah memelas.

"Baiklah!"

"YES!!!" Alec berucap senang. Ally tertawa melihat tingkah kekanak-kanakan pria itu.

"Aku akan membayarnya," kata Ally. Alec menahan tangannya.

"Kau sudah membayar tiket film, biar aku yang bayar ini." Walaupun A'ne Ice cream and Café merupakan café milik sahabatnya, Andrea. Dan Andrea juga telah memberikan kartu supaya Ally tidak perlu membayar jika makan disitu, Wanita itu tidak akan menggunakannya.

"Tapi—" belum sempat pria itu menyelesaikan ucapannya, Ally memotong perkataanya.

"Oh ya...Untuk janji traktir bisa nanti malam kok!" potongnya. Mau tidak mau Alec mengangguk.

Xoxoxo

"Kau tahu film ini membuatku ngantuk," ucap Alec ketika film itu telah diputar.

"ssssssttttt"

"Endingnya sudah dapat ditebak," ucapnya lagi dan tidak mendapatkan balasan dari Ally yang sudah larut menonton film itu.

Alec memperhatikan wajahnya yang imut itu. Ia menghargai sahabatnya yang menyukai film romance, Toh, dia juga tidak rugi menonton film ini. Dia tetap memandang wajahnya.

Deg...

Sesuatu itu mulai hadir kembali...



TBC

26/07/2020

Precious Heart [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang